10 dan kelemahan diri sendiri, dapat dipilih alternatif karir yang tepat bagi peserta
didik. Selain itu informasi konsep diri penting bagi sekolah untuk memberikan motivasi belajar peserta didik dengan tepat.
Keempat yaitu nilai. Menurut Rokeah 1968 merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan, atau perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap
buruk. Selanjutnya dijelaskan bahwa sikap mengacu pada suatu organisasi sejumlah keyakinan sekitar objek spesifik atau situasi, sedangkan nilai mengacu
pada keyakinan. Nilai cenderung menjadi ide, target nilai dapat juga berupa sesuatu seperti sikap dan perilaku. Arah nilai dapat positif dan dapat negatif. Selanjutnya
intensitas nilai dapat dikatakan tinggi atau rendah tergantung pada situasi dan nilai yang diacu. Tyler 1973:7, menyebutkan nilai ialah suatu objek, aktivitas, atau ide
yang dinyatakan oleh individu dalam mengarahkan minat, sikap, dan kepuasan. Kelima yaitu moral. Masalah moral banyak dibahas oleh Piaget dan
Kohlberg banyak membahas tentang perkembangan moral anak. Namun ada sedikit perbedaan dari keduanya, kalau Kohlberg mengabaikan masalah hubungan antara
judgement moral dan tindakan moral. Ia hanya mempelajari prinsip moral
seseorang melalui penafsiran respon verbal terhadap dilema hipotetikal atau dugaan, bukan pada bagaimana sesungguhnya seseorang bertindak. Moral
berkenaan dengan perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri. Misalnya menipu orang
lain, membohongi orang lain, atau melukai orang lain baik fisik maupun psikis. Moral juga sering dikaitkan dengan keyakinan agama seseorang, yaitu keyakinan
akan perbuatan yang berdosa dan berpahala. Jadi moral berkaitan dengan prinsip, nilai, dan keyakinan seseorang.
2.2 Instrumen Penilaian Domain Afektif
Penilaian domain afektif biasanya menggunakan skala penilaian. Skala penilaian adalah skala penilaian untuk mengukur penampilan atau perilaku orang
lain oleh seseorang melalui pernyataan perilaku individu pada suatu kategori yang bermakna nilai. Kategori diberi bila rentangan, biasanya mulai dari yang tertinggi
sampai terendah. Rentangan tersebut dapat berupa huruf, angka, kategori, misalnya tinggi, sedang, baik, kurang dan sebagainya.
11 Instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur domain afektif,
diantaranya dengan menggunakan skala sikap, observasi, angket, wawancara dan lain-lain. Dalam penelitian ini instrumen yang dikembangkan adalah skala sikap.
Skala sikap biasanya digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. Hasilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung positif, menolak
negatif dan netral. Skala sikap terdiri dari beberapa jenis, yaitu skal Skala Likert, Skala Guttman, Skala Thurstone, Skala Semantik Differensial, Rating Scale,
observasi. Dalam penelitian ini instrumen yang dikembanngkan hanyalah
instrumen yang berupa skala, yaitu skala Likert, Thurstone dan Semantik Differensial.
2.2.1 Skala Likert Skala likert merupakan skala pengukuran sikap yang diciptakan oleh Rensis
Likert tahun 1932 untuk mengukur referensi intensitas sikap seseorang terhadap suatu objek tertentu. Item-item dalam skala likert terdiferensiasi dari sikap-sikap
yang favorable hingga sikap-sikap yang unfavorable dan memiliki
range of response diantara kedua sikap tersebut dalam satu kontinum. Skala likert ialah
skala yang dapat di pergunakan untuk mengukur sikap,pendapat,dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.
Skala ini memuat item yang diperkirakan sama dalam sikap atau beban nilainya, subjek merespon dengan berbagai tingkat intensitas berdasarkan rentang skala
antara dua sudut yang berlawanan, misalnya : Setuju - Tidak Setuju, Suka – Tak Suka, Menerima-Menolak. Model skala ini banyak digunakan dalam kegiatan
penelitian, karena lebih mudah mengembangkannya dan interval skalanya sama
2.2.2 Skala Thurstone Skala thurstone ialah skala yang disusun dengan memilih butir yang
berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. Skala thurstone dibuat dalam bentuk
sejumlah 40-50 pertanyaan yang relevan dengan variabel yang hendak diukurkemudian sejumlah ahli 20-40 orang yang menilai relevansi pertanyaan itu
dengan konten atau konstruk variabel yang hendak diukur. Nilai 1 pada skala
12 diatas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan sangat
relevan.
2.2.3 Semantik Differensial Skala differensial yaitu skala untuk mengukur sikap,tetapi bentuknya bukan
pilihan ganda atau checklis, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum dimana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis,dan jawaban negatif
disebelah kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala mantik differensial adalah data interval. Skala ini digunakan untuk
mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang.
2.3 Matapelajaran PKn di SMP