BAB II - 230
Gambar 2.64 Nilai Tukar Petani NTP Provinsi Jawa Timur
Periode Tahun 2011-2012 2007=100
Tabel 2.175 Rata-rata Nilai Tukar Petani NTP Provinsi Jawa Timur
Menurut Sektor Pertanian Tahun 2009-2012 2007=100
No. Uraian
Tahun 2009
2010 2011
2012 2013
1 NTP Jawa Timur
98,19 98,74
101,65 102,16
102,41 2
NTP Tanaman Pangan 92,56
94,60 101,13
102,34 103,71
3 NTP Tanaman Hortikultura
106,46 110,60
111,03 109,93
108,44 4
NTP Tanaman Perkebunan Rakyat
100,31 92,51
97,59 96,62
97,13 5
NTP Peternakan 106,90
103,43 97,61
98,07 101,29
6 NTP Perikanan
101,07 101,75
101,54 99,53
101,48 Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur
Jika dilihat NTP masing-masing sub sektor pada tahun 2013, NTP tertinggi terjadi pada sub sektor hortikultura sebesar 108,44,
sedangkan NTP terendah terjadi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 97,13. Jika dilihat perkembangannya, kenaikan NTP
terbesar terjadi pada sub sektor tanaman pangan sebesar 1,34 persen dari 102,34 menjadi 103,71 sedangkan pada sub sektor perikanan
sebesar 1,96 persen dari 101,54 menjadi 99,53.
b. Nilai Tukar Nelayan
Rata-rata NTN Provinsi Jawa Timur tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 1,81 persen dibanding tahun 2011 yaitu dari 148,46
menjadi 151,15. Kenaikan NTN tersebut disebabkan indeks harga yang diterima nelayan mengalami kenaikan sebesar 6,45 persen, sementara
indeks yang dibayar nelayan hanya naik 4,54 persen. Hal ini bahwa
BAB II - 231
kondisi nelayan pada tahun 2012 sedikit lebih baik dibanding dengan keadaan pada tahun 2011.
Tabel 2.176
Nilai Tukar Nelayan NTN Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2012 2005=100
No Uraian
2009 2010
2011 2012
2013
1 2
3 4
5 6
7 1.
Indeks yang diterima nelayan lt 182,85
196,29 215,88
229,81 111,76
2. Indeks yang dibayar nelayan lb
129,44 136,79
145,42 152,02
109,04 3.
Nilai Tukar Nelayan NTP 141,26
143,27 148,46
151,15 102,50
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur
Nilai Tukar Nelayan selama tahun 2013 mengalami fluktuasi yang relatif tajam karena dipengaruhi oleh pola musiman ikan dan kondisi
cuaca. NTN untuk tahun 2013 memakai tahun dasar 2012, sedang tahun 2009
– 2012 menggunakan angka dasar 2005
Gambar 2.65 Nilai Tukar Nelayan NTN Provinsi Jawa Timur
Tahun 2011-2012 2005=100
c. Rasio PDRB UMKM Terhadap Total PDRB
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM mempunyai peranan yang cukup signifikan terhadap perekonomian Jawa Timur, selain
karena pelaku ekonominya adalah masyarakat lokal, kegiatan UMKM juga menggunakan bahan baku lokal, tenaga kerja yang dipakai juga
tenaga kerja lokal dan hasil produksinya banyak dikonsumsi masyarakat. Selain itu, semakin banyak kegiatan UMKM yang
produksinya berorientasi ekspor, sehingga dinamika UMKM mampu menggeliatkan perekonomian daerah.
BAB II - 232
Tabel 2.177 Rasio PDRB UMKM Terhadap Total PDRB Jawa Timur
Tahun 2010 – 2012
No. Uraian
2010 2011
2012
1. Total PDRB adhb Miliar
Rp. 778.564,24
884.502,65 1.001.720,8
8 2.
PDRB UMKM adhb Miliar Rp.
418.991,36 480.640,47
545.765,74 Rasio
53,82 54,34
54,48 Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur
Berbagai upaya telah ditempuh Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna mendorong berkembangnya usaha mikro, kecil, dan menengah,
diantaranya Kredit Usaha Rakyat KUR, pelatihan kewirausahaan, revitalisasi pasar tradisional dan sebagainya. Selama tahun 2010-2012,
nilai tambah yang dihasilkan dari kegiatan UMKM terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 nilai tambah yang dihasilkan sebesar
Rp. 418.991,36 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp. 480.640,47 miliar pada tahun 2011, dan kembali meningkat pada tahun 2012
mencapai Rp. 545.765,74 miliar. Rasio PDRB UMKM terhadap total PDRB Jawa Timur Tahun 2012 mencapai 54,48 persen, meningkat
dibanding tahun 2011 yang mencapai 54,34 persen
2.4.2. Fokus Fasilitas WilayahInfrastuktur