BAB II - 243
rata Lama Menginap Tamu RLMT Asing selama 2,22 hari dan 1,79 hari untuk tamu Indonesia. Ini menunjukkan bahwa pada tahun 2012
rata-rata dari setiap 100 kamar yang tersedia pada hotel berbintang, setiap malamnya ada 44 hingga 45 kamar yang terjual, dengan rata-
rata lama menginap tamu asing selama 2 hingga 3 hari dan tamu Indonesia selama 1 hingga 2 hari.
TPK hotel non bintang tercatat 32,77 persen atau turun 1,59 poin dibanding tahun 2011 yang sebesar 34,36 persen. Adapun RLMT pada
hotel non bintang ini rata-rata selama 1,47 hari untuk tamu asing dan 1,30 hari untuk tamu Indonesia, keduanya mengalami penurunan
sebesar 0,39 poin dan 0,11 poin dibanding tahun sebelumnya. Banyaknya kamar yang terjual dari setiap 100 kamar yang tersedia per
malamnya mencapai 32 hingga 33 kamar, dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia masing-masing selama 1
hingga 2 hari.
Tabel 2.186 Jumlah Hotel di Jawa Timur Tahun 2009
– 2012
No. Jumlah
2009 2010
2011 2012
1. Hotel
1.529 1.678
1.833 1.923
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur
4. Lingkungan Hidup
a. Persentase Rumah Tangga Yang Menggunakan Air Bersih
Ketersediaan air bersih di rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menjadi sangat
urgent karena berdampak terhadap tingkat kesehatan. Semakin tinggi persentase rumah tangga
yang menggunakan air bersih, semakin baik kondisi kesehatan rumah tangga di daerah tersebut. Oleh sebab itu air yang diperlukan rumah
tangga harus memenuhi syarat kesehatan, yaitu mencakup fisik, kimia dan bakteriologis. Penggunaan air yang tidak bersih dapat
menimbulkan bermacam-macam penyakit, antara lain: penyakit cholera, typhus, disentri dan penyakit kulit.
Sumber air yang masuk dalam kelompok air bersih adalah berasal dari, air kemasan, ledeng, sumur borpompa, sumur terlindung dan
mata air terlindung. Penduduk yang memiliki akses air bersih di Jawa Timur pada tahun 2009-2012, mengalami peningkatan walaupun kecil.
Pada tahun 2009 sekitar 93 persen dan meningkat menjadi sekitar 95 persen di tahun 2012. Jadi dalam hal ini pada tahun 2012 masih ada
sekitar 5 persen rumah tangga yang masih memerlukan perhatian dalam pemenuhan akses air bersih. Berdasar data Susenas 2012, di
BAB II - 244
Jawa Timur terdapat 5 lima daerah kota yang seluruh penduduknya sudah mengkonsumsi air bersih yaitu Kota Kediri, Kota Probolingo, Kota
Mojokerto, Kota Madiun dan Kota Surabaya.
Sedangkan kabupaten yang penduduknya masih mengkonsumsi air tidak bersih lebih dari 10 persen sebanyak 5 kabupaten, yaitu
Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Sampang, Probolinggo dan Sumenep. Kabupaten yang persentase penduduknya paling rendah dalam
mengkonsumsi air bersih adalah Pacitan, Trenggalek dan Probolinggo tiga terendah.
BAB II - 245 5.
Komunikasi dan Informasi a.
Rasio Ketersediaan Daya Listrik
Ketersediaan daya listrik di Jawa Timur sangat tinggi karena Jawa Timur tercatat sebagai pemasok listrik untuk Jawa dan Bali.
Sebagai upaya yang berkesinambungan akan kebutuhan listrik, maka sangatl diperlukan ketersediaan listrik yang memadai, serta dalam
upaya pemenuhan kebutuhan listrik dari tahun ketahun.
Kapasitas terpasang di Jawa Timur Tahun 2012 adalah sebesar 16,908 MWh, sedangkan dari sisi kebutuhan listrik di Jawa Timur
adalah sebesar 23.963 MWh. Dengan demikian Ratio ketersediaan Listrik adalah sebesar 70,53 persen. Angka tersebut menunjukkan
bahwa hampir 71 persen kebutuhan listrik sudah dikonsumsi dinikmati oleh berbagai pihak, baik rumahtangga, swasta, perusahaan, instansi,
lembaga perusahaan lainnya. Selebihnya sebesar 29 persen adalah ketersediaan listrik yang diusahakan sendiri captive power yang
diusahakan untuk berbagai kepentingan baik swasta maupun masyarakat, termasuk juga yang masih dalam proses untuk bisa
menikmati listrik bagi kehidupan sehari-hari
b. Persentase Rumah Tangga Yang Menggunakan Listrik