Sumarti, 2015 STRATEGI TIND AK TUTUR D IREKTIF GURU DAN RESPONS WARNA AFEKTIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan STTDG dan RWAS serta mengimplikasikannya dalam sebuah model pembelajaran berbasis
STTDG be-RWAPS. Tujuan umum ini merupakan inti dari keseluruhan tujuan khusus berikut ini.
1 Mengidentifikasi fungsi komunikasi dalam tuturan direktif guru dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. 2
Memerikan strategi tuturan direktif guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP.
3 Memerikan strategi kesantunan berbahasa dalam tindak tutur direktif
guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. 4
Memerikan respons warna afektif siswa terhadap strategi tindak tutur direktif guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP.
5 Mendeskripsikan implikasi strategi tindak tutur direktif guru dan
respons warna afektif positif siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP.
D. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut. 1
Sumber data penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia di SMP yang berasal dari berbagai suku, bahasa, dan sekolah yang berbeda. Hal ini
diasumsikan menghasilkan variasi tuturan yang kompleks dan menarik untuk diperikan.
2 Data penelitian berupa tindak tutur guru yang teridentifikasi sebagai
tindak tutur direktif. Setiap fungsi komunikasi
tindak tutur direktif guru
selanjutnya disingkat TTDG diamanati dan dikaji, seperti fungsi tuturan memerintah, menyarankan, melarang, meminta, dan sebagainya Searle,
1979:14.
3 Reaksi atau respons yang diamati berupa warna afektif dan perilaku siswa
terhadap tuturan guru terhadapnya. Respons warna afektif yang diamati
Sumarti, 2015 STRATEGI TIND AK TUTUR D IREKTIF GURU DAN RESPONS WARNA AFEKTIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
ada yang berifat positif, seperti senang, suka, dan bangga, serta emosi yang bersifat negatif, seperti takut, malu, dan kesal. Emosi ini melatari perilaku
yang dilakukan siswa. Dalam hubungannya dengan tuturan direktif guru , perilaku siswa yang dapat terlihat ialah patuh, tidak mengindahkan atau
tidak memerdulikan.
E. Manfaat Penelitian Hasil atau temuan penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoretis dan
praktis, seperti yang diuraikan berikut ini. Secara umum, manfaat teoretis temuan penelitian ini adalah menambah
referensi penelitian di bidang pragmatik, khususnya kajian tindak tutur direktif dan memberikan sumbangan pada para peneliti selanjutnya yang berminat pada
kajian pragmatik untuk melakukan pengembangan temuan penelitian. Secara khusus, manfaat teoretis temuan penelitian ini adalah menghasilkan
teori bahwa STTDG yang dapat memunculkan RWAPS meliputi strategi langsung, strategi kesantunan positif dan negatif, serta strategi tidak langsung.
Selanjutnya, manfaat
praktis temuan
penelitian ini
ialah memberi
pengetahuan kepada peneliti dan guru bahwa STTDG akan memunculkan RWAS, baik positif maupun negatif yang akan berpengaruh pada perilaku siswa senang
atau tidak senang mengikuti proses pembelajaran. Adapun manfaat praktis secara khusus temuan penelitian ini ditujukan bagi peneliti, guru, dan siswa seperti yang
dipaparkan berikut ini. Peneliti beroleh pengetahuan teoretis yang berkaitan dengan pragmatik,
sosiolinguistik, dan psikolinguistik serta beroleh pengalaman tentang strategi tuturan direktif guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP.
Guru dapat menerapkan strategi tuturan direktif yang berdampak pada emosi positif siswa sebagai hasil kajian untuk mengondisikan proses pembelajaran
Bahasa Indonesia yang kondusif dan menyenangkan siswa. Selain itu, guru pun beroleh pengalaman secara empirik bagaimana dampak implementasi model
pembelajaran yang berbasis STTDG-RWAPS. Jadi, temuan penelitian ini
Sumarti, 2015 STRATEGI TIND AK TUTUR D IREKTIF GURU DAN RESPONS WARNA AFEKTIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
memberikan alternatif model pembelajaran yang berorientasi pada tuturan direktif guru yang efektif sehingga pembelajaran berlangsung aktif, kreatif, dan
menyenangkan. Peserta didik beroleh pengalaman baru, yakni adanya perhatian guru
terhadap perasaan mereka dalam pembelajaran, terutama ketika diperintah, diminta, atau diberi saran oleh guru, belajar dengan situasi dan kondisi yang
menyenangkan sehingga potensi dan kreativitas siswa optimal berkembang, memberikan semangat belajar dalam mengembangkan kreativitas mereka tanpa
takut, malu, atau ragu-ragu; serta beroleh pengalaman belajar Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran yang berbasis STTDG-RWAPS.
Bagi satuan pendidikan Lembaga Sekolah, temuan penelitian ini memberi masukan tentang pembelajaran Bahasa Indonesia yang berorientasi pada
kompetensi sosial guru dalam bertutur kepada siswa, memberi kontribusi peningkatan proses pembelajaran melalui strategi bertutur guru yang berdampak
pada emosi dan perilaku positif siswa, serta menjadi masukan untuk membina dan melatih guru dalam kompetensi sosial bertutur dengan siswa.
F. Struktur Organisasi Disertasi