byte , MP3 3,540.949 bytes, BMP 5.760.054 byte, RAR 8.953.050 byte,
RTF 11.099.907 byte, dan MP4 15.642.624 bytes. Namun pada pengujian ini file
yang akan ditampilkan hanya beberapa file. Sebagai perwakilannya adalah file TXT, DOCX, HTM, JPEG, MP3, dan MP4. Pengujian juga akan dilakukan pada
kunci yang telah digunakan untuk mengenkripsi file yang akan disimpan dalam format TXT. File yang telah dienkripsi disimpan dalam format sesuai dengan
formatnya atau sesuai dengan keingan user.
Berikut beberapa kriteria dari objek yang akan diuji : 1. File yang akan digunakan adalah file dengan format TXT .txt, DOCX
.docx, GIF .gif, PDF .pdf, HTM .htm, JPEG .jpeg, XML .xml, DOC .doc, DOT .dot, MP3 .mp3, BMP .bmp, RAR .rar, RTF
.rtf dan MP4 .mp4 2. File kunci terenkripsi yang akan dimasukkkan ke dalam sistem berformat
TXT 3. File yang telah berhasil dienkripsi akan disimpan dalam format sesuai
dengan formatnya masing-masing.
4.2.1 Proses Enkripsi File dan Enkripsi Kunci Kriptografi
Sesuai dengan prinsip kriptofrafi hibrida, pertama sekali yang diamankan adalah file
dengan menggunakan algoritma Hill Cipher kemudian kunci session key dengan menggunakan algoritma Knapsack. Pada bagian ini akan dijelaskan
tentang proses enkripsi file dan enkripsi kunci kriptografi dapat dilihat sebagai berikut.
4.2.1.1 Proses Enkripsi File
Pada proses ini form enkripsi dapat ditampilkan dengan memilih menu bar yang terdapat pada form utama setelah program dijalankan. Sebelum dilakukan proses
enkripsi terhadap file maka hal yang pertama dilakukan adalah memilih file yang akan dienkripsi melalui button “cari” yang terletak pada form.
Universitas Sumatera Utara
rikut tampilan dari proses pemilihan file dari sebuah direktori file pada gambar 4.6 :
Gambar 4.6 Proses Pemilihan File
Setelah file dimasukkan ke dalam sistem,, dipilih button “Generate” untuk membangkitkan kunci Hill Cipher yang akan digunakan dalam mengenkripsi file.
Kunci yang akan tampil berupa nilai matriks 2x2.
Universitas Sumatera Utara
Untuk lebih rinci akan diuji proses enkripsi pada beberapa file yaitu TXT, DOCX, HTM, JPEG, MP3, dan MP4 akan ditampilkan sebagai berikut.
i Proses Enkripsi File Pada File Dengan Format TXT .txt
Berikut file format TXT dengan ukuran 34735 bytes yang akan dienkripsi dimana nama file-nya adalah “PROPOSAL_Marlina.txt” pada gambar 4.7:
Gambar 4.7 File Format TXT
Setelah kunci dibangkitkan maka dicari tempat penyimpanan file yang terenkripsi cipherfie dengan memilih button “Cari” pada form dan disimpan dengan dengan
nama EnkripsiTXT.txt. Proses enkripsi bisa dilakukan dengan memilih button Enkripsi dan jika berhasil, maka akan muncul pesan messegebox bahwa enkripsi
telah berhasil dengan lama waktu enkripsi file TXT 148 ms seperti pada gambar 4.8 :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8 Proses Enkripsi File Format TXT
Hasil dari enkripsi file cipherfile akan berupa karakter ASCII yang tak bisa dipahami bagi orang yang kemungkinan bisa menyadap file tersebut dapat
dilihat pada gambar 4.9 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9 Hasil Enkripsi File TXT
Hasil enkripsi file yang terenkripsi diperoleh ukuran file 34746 bytes dimana ukuran file sebelum dienkripsi adalah 34735 bytes. Maka hasil enkripsi file akan
sedikit lebih besar ukurannya dibandingkan ukuran file semula dengan selisih ukuran 34746 bytes–34735 bytes = 11 bytes.
ii Proses Enkripsi File Pada File Dengan Format DOCX .docx
Berikut file format DOCX dengan ukuran 516287 bytes yang akan dienkripsi dimana nama file-nya adalah “PROPOSAL_Marlina.docx” pada gambar 4.10 :
Gambar 4.10 File Format DOCX
Universitas Sumatera Utara
Nama file terenkripsi disimpan dengan nama “EnkripsiDOCX.docx” dan lama waktu enkripsi file DOCX ini adalah 1871 ms dapat dilihat pada gambar 4.11 :
Gambar 4.11 Proses Enkripsi File Format DOCX
Hasil dari enkripsi file cipherfile DOCX akan berupa pesan bahwa file tidak bisa dibuka pada gambar 4.12 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.12 Hasil Enkripsi File Format DOCX
Hasil enkripsi file yang terenkripsi diperoleh ukuran file 516.298 bytes dimana ukuran file sebelum dienkripsi adalah 516.287 bytes. Maka hasil enkripsi file akan
sedikit lebih besar ukurannya dibandingkan ukuran file semula dengan selisih ukuran 516.298 bytes – 516.287 bytes = 11 bytes.
iii Proses Enkripsi File Pada File Dengan Format HTM .htm
Berikut file format DOCX dengan ukuran 1.119.815 bytes yang akan dienkripsi dimana nama file-nya adalah “PROPOSAL_Marlina.htm” pada gambar 4.13 :
Gambar 4.13 File Format HTM
Nama file terenkripsi disimpan dengan nama “EnkripsiHTM.htm” dan lama waktu enkripsi file HTM ini adalah 3.923 ms dapat dilihat pada gambar 4.14 :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.14 Proses Enkripsi File Format HTM
Hasil dari enkripsi file cipherfile DOCX akan berupa pesan berupa karakter ASCII yang sulit dimengerti manusia pada gambar 4.15 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.15 Hasil Enkripsi File Format HTM
Hasil enkripsi file yang terenkripsi diperoleh ukuran file 1.119.826 bytes dimana ukuran file sebelum dienkripsi adalah 1.119.815 bytes. Maka hasil enkripsi file
akan sedikit lebih besar ukurannya dibandingkan ukuran file semula dengan selisih ukuran 1.119.826 bytes – 1.119.815 bytes = 11 bytes.
iv Proses Enkripsi File Pada File Dengan Format JPEG .jpeg
Berikut file format JPEG dengan ukuran 1.259.495 bytes yang akan dienkripsi dimana nama file-nya adalahlah “cisco.jpeg” pada gambar 4.16:
Gambar 4.16 File Format JPEG
Universitas Sumatera Utara
Nama file terenkripsi disipan dengan nama “EnkripsiJPEG.jpeg” dan lama waktu enkripsi file PDF ini adalah 4407 ms dapat dilihat pada gambar 4.17 :
Gambar 4.17 Proses Enkripsi File Format JPEG
Hasil dari enkripsi file cipherfile JEPG akan berupa pesan bahwa file tidak bisa diputar pada gambar 4.18 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.18 Hasil Enkripsi File Format JPEG
Hasil enkripsi file yang terenkripsi diperoleh ukuran file 1.259.506 bytes dimana ukuran file sebelum dienkripsi adalah 1.259.495 bytes. Maka hasil enkripsi file
akan sedikit lebih besar ukurannya dibandingkan ukuran file semula dengan selisih ukuran 1.259.506 bytes – 1.259.495 bytes = 11 bytes.
v Proses Enkripsi File Pada File Dengan Format MP3 .mp3
Berikut file format MP3 dengan ukuran 3.540.949 bytes yang akan dienkripsi dimana nama file-nya adalahlah “Dash Berlin - Jar Of Hearts “Feat. Christina
Novelli.mp3” pada gambar 4.19 :
Gambar 4.19 File Format MP3
Nama file terenkripsi disipan dengan nama “EnkripsiMP3.mp3” dan lama waktu enkripsi file PDF ini adalah 12328 ms dapat dilihat pada gambar 4.20 :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.20 Proses Enkripsi File Format MP3
Hasil dari enkripsi file cipherfile MP3 akan berupa pesan bahwa file tidak bisa diputar pada gambar 4.21 berikut :
Gambar 4.21 Hasil Enkripsi File Format MP3
Universitas Sumatera Utara
Hasil enkripsi file yang terenkripsi diperoleh ukuran file 3.540.960 bytes dimana ukuran file sebelum dienkripsi adalah 3.540.949 bytes. Maka hasil enkripsi file
akan sedikit lebih besar ukurannya dibandingkan ukuran file semula dengan selisih ukuran 3.540.960 bytes – 3.540.949 bytes = 11 bytes.
vi Proses Enkripsi File Pada File Dengan Format MP4 .mp4
Berikut file format WMV dengan ukuran 15.642.624bytes yang akan dienkripsi dimana nama file-nya adalah “Who Am I.mp4” pada gambar 4.22 :
Gambar 4.22 File Format MP4
Nama file terenkripsi disipan dengan nama “Who Am I.mp4” dan lama waktu enkripsi file MP4 ini adalah 56.461 ms dapat dilihat pada gambar 2.23:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.23 Proses Enkripsi File Format MP4
Hasil dari enkripsi file cipherfile MP4 akan berupa pesan bahwa file tidak bisa diputar pada gambar 4.24 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.24 Hasil Enkripsi File Format MP4
Hasil enkripsi file yang terenkripsi diperoleh ukuran file 15.642.328 bytes dimana ukuran file sebelum dienkripsi adalah 15.642.317 bytes. Maka hasil enkripsi file
akan sedikit lebih besar ukurannya dibandingkan ukuran file semula dengan selisih ukuran 15.642.328 bytes – 15.642.317 bytes = 11 bytes.
Proses pengujian enkripsi pada beberapa file di atas menunjukkan bahwa file
yang dienkripsi tidak akan bisa dibuka kecuali orang tertentu. File yang terenkripsi menghasilkan ukuran file sedikit lebih besar dibandingkan dengan
ukuran file aslinya. Hal ini disebabkan karena file yang dienkripsi ditambahkan sebuah pengenal dengan nama “HANNA” dan selain itu juga karena metode
enkripsi sistem ini menggunakan metode algoritma Hill Cipher dimana, file yang akan dienkripsi dibagi sesuai dengan ukuran kunci matriks yang mengenkripsinya.
Jika tidak sesuai, maka dilakukan penambahan karakter sembarang sampai file yang dibagai sesuai dengan ukuran kunci matriks tersebut. Pada proses pengujian
enkripsi file ini diperoleh juga bahwa lama enkripsi sebuah file akan berbanding lurus dengan ukuran file yang akan dienkripsi. Semakin besar ukuran file yang
akan dienkripsi, semakin lama juga waktu untuk mengenripsi file tersebut.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.2 Proses Enkripsi Kunci Kriptografi