Pengertian Separable Programming Separable Programming
menjadi interval-interval yang lebih kecil, dengan titik partisi grid point � = �
1
, �
2
, … , �
�
= � seperti pada Gambar 3. Titik- titik partisi ini tidak
harus berjarak sama. Untuk itu, berikut diberikan definisi ruas garis untuk menjelaskan hubungan antara dua titik partisi.
Definisi 2.3. Ruas Garis Winston, 2004
Diberikan �
�
1
, �
�
2
∈ �. � = {�̅|�̅ = ��̅
1
+ 1 − ��̅
2
, ������ 0 ≤ � ≤ 1}
disebut ruas garis yang menghubungkan �
�
1
dan �
�
2
. Gambar 3 Fungsi Linear Sepotong-sepotong sebagai hampiran
fungsi nonlinear � pada interval [�
�
, �
�+1
] dengan sedikit titik partisi.
Misalkan
�
merupakan titik partisi pada ruas garis yang menghubungkan
�
�
dengan
�
�+1
, berdasarkan Definisi 2.3
�
dapat dituliskan sebagai berikut
�
= �
�
�
+ 1 − �
�
�+1
untuk � ∈ [0,1].
2.14
� ��
�
Gambar 3. Fungsi Linear Sepotong-sepotong sebagai hampiran fungsi nonlinear dengan sedikit titik partisi
�
�+1
�
�
� = �
�
� = �
1
Berdasarkan persamaan 2.14, fungsi
��
dapat dihampiri oleh
�� �
pada interval
��
�
dan
��
�+1
dengan cara berikut
�� �
= �
��
�
+ 1 − �
��
�+1
2.15
Titik-titik partisi tidak harus berjarak sama, semakin banyak titik partisi, maka akan diperoleh hampiran yang lebih baik. Secara umum
hampiran linear dari fungsi
� �
untuk titik-titik partisi
�
1
, �
2
, … , �
�
didefinisikan sebagai berikut
�� �
=
∑
�
�
��
� �
�=1
,
∑
�
�
= 1
� �=1
, �
�
≥ 0 2.16
dengan
�
yang diperoleh berdasarkan pada persamaan 2.14 yaitu
�
=
∑
�
�
�
� �
�=1
, untuk
� = 1,2, … , �
. 2.17
Secara umum, untuk setiap dua titik partisi akan diperoleh satu hampiran sehingga total dari semua hampiran tersebut merupakan
hampiran untuk fungsi nonlinear tersebut. Masalah pengoptimuman yang
� ��
�
Gambar 4. Fungsi Linear Sepotong-sepotong sebagai hampiran fungsi nonlinear dengan formulasi lamda
�
�+1
�
�
� = �
�
� � = �
1
menghampiri Masalah P dapat dilakukan dengan mengganti fungsi �
�
dan �
��
yang nonlinear dengan fungsi linear sepotong-sepotong. Didefinisikan � = { � | �
�
dan �
��
adalah fungsi linear untuk
� = 1,2, … , �
}. Didefinisikan titik-titik partisi
�
��
untuk
� = 1,2, … , �
�
pada interval [
�
�
, �
�
] dengan �
�
, �
�
≥ 0 untuk setiap � ∉ �.
Berdasarkan persamaan 2.16 dengan titik-titik partisi �
��
fungsi �
�
dan �
��
untuk
� = 1,2, … , � ;
� ∉ �, maka diperoleh hampiran-hampiran linearnya yaitu
�
�
�
�
�
�
�
=
∑
�
��
�
�
�
�� �
�
�=1
untuk � ∉ � 2.18
�
�
��
�
�
�
�
=
∑
�
��
�
��
�
�� �
�
�=1
� = 1,2, … , � ;
� ∉ � 2.19a
dengan
∑
�
��
= 1
�
�
�=1
untuk � ∉ �
2.19b �
��
≥ 0 untuk
� = 1,2, … , �
�
;
� ∉ � 2.19c
dengan �
�
yang diperoleh berdasarkan pada persamaan 2.17 yaitu �
�
=
∑
�
��
�
�� �
�
�=1
2.20
Untuk mempermudah penulisan, Hampiran Masalah P ditulis dengan Masalah AP. Berdasarkan persamaan 2.18, Masalah AP dapat
didefinisikan sebagai berikut M. S. Bazaraa, 2006: 686