30
4.
Hasil Belajar
Hasil belajar siswa menurut Nana sudjana 2005: 3 adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, psikomotor. Oleh sebab
itu, dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dan dikuasai siswa
menjadi unsur penting sebagai dasar acuan penilaian. Dengan demikian disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat
belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena siswa mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Hasil itu
berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk mengetahui hasil belajar dapat dilakukan dengan serangkaian pengukuran
dengan menggunakan alat evaluasi.
a. Penilaian Hasil Belajar Mengajar
Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui
peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas penilaiannya. Menurut Mansur dkk 2009: 15 Penilaian adalah usaha yang dilakukan guru maupun
siswa untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan pembelajaran yang mereka lakukan yang dapat dijadikan sebagai umpan balik untuk melakukan
perubahan aktivitas bealajar mengajar yang lebih baik dari sebelumnya. Nana sudjana 2005: 3 mengartikan penilaian hasil belajar sebagai suatu proses
pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan
31
kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan objek yang dinilai adalah hasil belajar siswa.
Dengan demikian penilaian penilaian dapat diartikan sebagai penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk
memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan
tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif pernyataan naratif dalam kata-kata
dan nilai kuantitatif berupa angka. Nana Sudjana 2005 mengungkapkan bahwa belajar dan mengajar
sebagai suatu proses mengandung 3 unsur, yaitu tujuan pengajaran instruksional, pengalaman proses belajar mengajar, hasil belajar.
Sumber: Sudjana, 2005.
Garis a menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dengan pengalaman belajar, garis b nenunjukkan hubungan antara pengalaman
belajar dengan hasil belajar, dan garis c menunjukkan hubungan antara tujuan instrksional dengan hasil belajar. Menurut Nana Sudjana 2005: 2
kegiatan penilaian dinyatakan oleh garis c, yakni suatu tindakan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional dapat dicapai
oleh siswa dalam bentuk hasil belajar yang diperlihatkan setelah mereka menempuh pengalaman belajarnya proses belajar-mengajar.
Hasil belajar Tujuan instruksional
Pengalaman belajar a
c b
32
Sedangkan garis b merupakan kegiatan penilaian untuk mengetahui keefektifan pengalaman belajar dalam mencapai hasil belajar yang
optimal.
Belajar merupakan suatu aktivitas psikismental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan yang
relatif konstan dan berbekas. Dengan demikian, guru sebagai fasilitator harus mampu menyiapkan pengalaman belajar yang baik yang disesuiakan dengan tujuan
intruksional sehingga siswa dapat mendapatkan hasil belajar yang optimal.
b. Fungsi dan Jenis Penilaian