H. Uji Validitas Instrumen
Sugiyono 2010: 173 menyatakan bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, sehingga
instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Dalam penelitian ini, terdapat validitas internal dan validitas
eksternal. Validitas internal digunakan untuk memvalidasi metode penelitian yang digunakan.
Sedangkan validitas eksternal digunakan untuk membandingkan kriteria yang tedapat pada instrumen dengan fakta-fakta
yang terjadi di lapangan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen observasi dan wawancara. Sedangkan untuk uji validitas
instrumen menggunakan validitas konstruk.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata dalam Betty Wahyuningtyas 2013: 61 , “validitas konstruk construct validity berkenaan dengan konstruk atau
struktur dan karakteristik psikologis aspek yang akan diukur dengan instrumen”. Validitas konstruk banyak digunakan untuk mengukur sikap.
Aspek yang akan diukur disusun berdasarkan teori yang relevan. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini membandingkan antara aspek yang
diteliti dengan teori.
I. Teknik Analisis Data
Data penelitian eksperimen dengan subjek tunggal ini dianalisis melalui statistik deskriprif. Menurut Sugiyono 2010: 207 statistik deskriptif
“merupakan statistik yang dipergunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
60
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi”. Dijelaskan juga penyajian data dalam statistik
deskriptif dapat melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, pengukuran tendensi sentral, dan perhitungan persentase. Data hasil
penelitian disajikan dalam grafik dan tabel. Dalam penelitian ini, grafik digunakan untuk menunjukkan perubahan data untuk setiap sesinya serta
menunjukkan frekuensi perilaku adaptif pada fase baseline dan fase
intervensi.
Dalam penelitian dengan subyek tunggal, analisis data dilakukan dengan penganalisisan kondisi dan antar kondisi. Terdapat berbagai komponen
penting seperti pendapat Juang Sunanto,dkk 2006: 68 yakni komponen analisis dalam kondisi antara lain 1panjang kondisi, 2kecenderungan arah,
3tingkat stabilitas data, 4tingkat perubahan, 5jejak data, 6rentang, sedangkan analisis antar kondisi menurut Juang Sunanto,dkk 2006: 72
diantaranya 1variabel yang diubah, 2perubahan kecenderungan arah dan efeknya, 3perubahan stabilitas, 4perubahan level, dan 5data tumpang
tindih overlap.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data hasil penelitian yaitu: menyusun, menyajikan, menelaah dan membandingkan data
yang diperoleh yang kemudian dibagi ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan fokus observasi berupa frekuensi munculnya perilaku adaptif
baseline 1, intervensi, baseline 2. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka untuk mengetahui tentang pengaruh pemberian token reinforcement system
61
dalam mengembangkan perilaku adaptif terfokus pada perilaku sehari-hari dalam penelitian ini dideskripsikan dari setiap hasil pembandingan untuk
membuat hasil penelitian.
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN