Topografi Analisis Permasalahan Pemecahan Masalah dengan Metode Overlay dan Metode Analytical

c. Topografi

Untuk wilayah industri dan pemukiman, ketinggian tempat yang dapat digunakan adalah dibawah 100 meter dpl. Untuk kota Medan, rata-rata ketinggian wilayah berada dibawah 100 meter dpl. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Permasalahan

Pembangunan pada daerah pemukiman dan industri yang tidak teratur dan rapi menjadikan masalah ini menjadi semakin kompleks. Kebijaksanaan pembangunan daerah di kota Medan yang akan ditempuh, diarahkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pengelolaan sumber daya khususnya dalam menentukan tempat pemukiman dan industri yang sesuai merupakan modal dasar dalam pembangunan kota. Oleh karena itu, penulis berinisiatif untuk merancang suatu sistem yang dapat membantu pihak perencana dalam pengambil keputusan menentukan wilayah pemukiman dan industri, sehingga tercipta lingkungan kota yang rapi dan teratur. Metode analisis spasial yang digunakan adalah dengan menggunakan metode overlay. Analisis spasial dilakukan dengan meng-overlay beberapa data spasial parameter penentu wilayah industri dan pemukiman untuk menghasilkan unit pemetaan baru yang akan digunakan sebagai unit analisis. Sebagai pendukung keputusan digunakan metode AHP. Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya adalah persepsi manusia. Jadi perbedaan yang mencolok model AHP dengan model lainnya terletak pada jenis inputnya. 3.2 Mendigitasi Peta Digitasi peta dilakukan melalui beberapa proses: a. Membuka data raster gambar peta dasar. b. Meregistrasi data raster. c. Membuat shapefile file .shp. d. Melakukan proses digitasi. e. Memasukkan data atribut. f. Menghasilkan data vektor yang akan digunakan untuk overlay.

3.3 Pemecahan Masalah dengan Metode Overlay dan Metode Analytical

Hierarchy Process a. Metode Overlay 1. Melakukan overlay terhadap peta penggunaan lahan dan peta geologi. 2. Hasil overlay di atas di- overlay dengan peta hidrologi. 3. Hasilnya di- overlay lagi dengan peta aksesbilitas. 4. Dan hasilnya di- overlay dengan peta topografi. 5. Hasil dari semua overlay di atas adalah menghasilkan wilayah atau kecamatan yang sesuai dengan kriteria yang akan dianalisis pada tahap berikutnya.

b. Metode Analytical Hierarchy Process