BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keamanan Data
Keamanan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari sebuah sistem informasi. Masalah keamanan sering kurang mendapat perhatian dari para perancang
dan pengelola sistem informasi. Masalah keamanan sering berada diurutan setelah tampilan, atau bahkan diurutan terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting
Wahana, 2003.
Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya. Istilah ini dapat digunakan dengan hubungan kepada kejahatan, dan segala bentuk kecelakaan. Keamanan
merupakan topik yang luas termasuk keamanan nasional terhadap serangan teroris, keamanan komputer terhadap hacker, keamanan rumah terhadap maling dan
penyelusup lainnya, keamanan finansial terhadap kehancuran ekonomi dan banyak situasi berhubungan lainnya. Host komputer yang terhubung ke network, mempunyai
ancaman keamanan lebih besar dari pada host yang tidak terhubung kemana-mana. Dengan mengendalikan network security, risiko tersebut dapat dikurangi.
Keamanan data tidak hanya bergantung dari keamanan storage dimana data tersebut berada, melainkan proses transfer data dari suatu media ke media lainnya.
Banyak orang yang tidak menyadari ketika mereka melakukan pengiriman data, ada peluang untuk mencuri atau mengubah informasi dari data yang akan dikirim tersebut,
sehingga data tersebut tidak asli lagi. Oleh sebab itu, keamanan dalam pengiriman data juga menjadi hal sangat vital apalagi jika di dalamnya terdapat informasi yang
sifatnya sangat penting dan rahasia Ariyus, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Kriptografi
Kriptografi merupakan salah satu ilmu pengkodean pesan yang digunakan untuk meningkatkan keamanan dalam pengiriman pesan atau komunikasi data. Kriptografi
saat ini telah menjadi salah satu syarat penting dalam keamanan teknologi informasi dalam pengiriman pesan penting dan rahasia. Pengiriman pesan penting dan rahasia
sangat rentan terhadap serangan yang dilakukan oleh pihak ketiga, seperti penyadapan, pemutusan komunikasi, pengubahan pesan yang dikirim, dan hal-hal
yang merugikan lainnya Anggraini, 2012.
2.2.1 Pengertian Kriptografi Kriptografi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu “cryptós” yang berarti
rahasia, dan “gráphein” yang berarti tulisan. Menurut terminologinya kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu
tempat ke tempat yang lain.
Secara umum, istilah yang sering digunakan di dalam kriptografi adalah Munir, 2006:
1. Pesan Pesan adalah data atau informasi yang dapat dibaca dan dimengerti maknanya.
Pesan sering juga disebut plainteks plaintext atau pesan jelas cleartext. Plainteks merupakan suatu pesan bermakna yang akan diproses menggunakan
algoritma kriptografi. 2. Cipherteks
Cipherteks ciphertext atau disebut juga kriptogram cryptogram merupakan pesan yang telah tersandi. Pesan dalam bentuk cipherteks tidak dapat dibaca
karena berisi karakter-karakter yang tidak memiliki makna setelah melalui proses enkripsi.
3. Enkripsi Enkripsi merupakan proses menyandikan plainteks menjadi cipherteks atau
disebut sebagai enchipering. Enkripsi dilakukan dengan tujuan agar plainteks tersebut tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berwenang.
Universitas Sumatera Utara
4. Dekripsi Dekripsi merupakan proses mengembalikan cipherteks menjadi plainteks
semula atau disebut deciphering. Dekripsi dilakukan ketika pesan telah sampai kepada pihak yang dituju.
5. Kunci Kunci adalah parameter yang digunakan untuk transformasi enkripsi dan
dekripsi. Kunci biasanya berupa string atau deretan bilangan. Keamanan suatu algoritma kriptografi biasanya bergantung kepada kerahasiaan penyebaran
kunci. 6. Kriptosistem
Kriptosistem Cryptosystem adalah perangkat keras atau implementasi perangkat lunak kriptografi yang diperlukan dalam mentransformasi sebuah
pesan asli menjadi ciphertext dan juga sebaliknya.
2.2.2 Tujuan Kriptografi Kriptografi bertujuan untuk memberi layanan keamanan sebagai berikut Munir,
2006: 1. Confidentiality
Confidentiality merupakan tujuan sistem kriptografi dalam memberikan kerahasiaan pesan dan menyimpan data dengan menyembunyikan informasi
lewat teknik-teknik enkripsi. 2. Data Integrity
Data integrity merupakan tujuan sistem kriptografi dalam memberikan jaminan bahwa pesan tidak akan mengalami perubahan selama proses
pengiriman. Integritas data merupakan layanan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya pengubahan informasi oleh pihak-pihak yang tidak
berwenang. 3. Non-repudiation
Non-repudiation merupakan tujuan sistem kriptografi dalam memberikan cara untuk membuktikan bahwa suatu dokumen datang dari seseorang apabila ia
mencoba menyangkal memiliki dokumen tersebut. Non-repudiation adalah layanan yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap
suatu aksi yang dilakukan oleh pelaku sistem informasi.
Universitas Sumatera Utara
4. Authentication Authentication merupakan tujuan sistem kriptografi dalam mengidentifikasikan
keaslian suatu pesan dan memberikan jaminan keotentikannya, dan menguji identitas seseorang apabila ia akan memasuki sebuah sistem. Penerima pesan
dapat memastikan keaslian pengirimnya.
2.2.3 Jenis Kriptografi Menurut Munir, 2006 terdapat dua jenis algoritma kriptografi berdasarkan jenis
kunci yang digunakan, yaitu : 1. Algoritma Kriptografi Simetri Konvensional
2. Algoritma Kriptografi Asimetri Kunci Publik
1. Kriptografi Simetri Konsep dasar dari kriptografi kunci simetri adalah kunci yang digunakan untuk
enkripsi merupakan kunci yang sama dengan kunci untuk dekripsi. Istilah lain untuk kriptografi kunci simetri adalah kriptografi kunci privat private-key
cryptography, kriptografi kunci rahasia secret-key cryptography, atau kriptografi konvensional conventional cryptography. Proses enkripsi dan
dekripsi pada kriptografi simetri dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Proses Enkripsi dan Dekripsi Kriptografi Simetri
Contoh algoritma kunci simetris yang terkenal adalah DES Data Encryption Standard dan RC-4. Dua kategori yang termasuk pada algoritma simetris ini adalah
algoritma block cipher dan stream cipher. Algoritma
Enkripsi Algoritma
Dekripsi Kunci
Kunci Plaintext
Ciphertext Plaintext
Universitas Sumatera Utara
a. Block Cipher Algoritma block cipher adalah algoritma yang masukan dan keluarannya
berupa satu block, dan setiap blocknya terdiri dari banyak bit. Beberapa mode operasi enkripsi block cipher:
1. Data Enkripsi Standard DES 2. AES Advanced Encrytion Standard
3. Blowfish
b. Stream Cipher Stream cipher Cipher aliran adalah cipher yang berasal dari hasil XOR
antara bit plaintext dengan setiap bit kuncinya. Stream cipher sangat rawan terhadap attack pembalikan bit. Beberapa model algoritma stream cipher
antara lain : 1. One Time Pad OTP
2. Rivest Code 4 RC 4
Kelebihan kriptografi simetri adalah: a. Proses enkripsi dan dekripsi kriptografi simetri membutuhkan waktu yang
singkat. b. Ukuran kunci simetri relatif pendek.
c. Otentikasi pengiriman pesan langsung diketahui dari cipherteks yang diterima, karena kunci hanya diketahui oleh penerima dan pengirim saja.
Kekurangan kriptografi simetri adalah: a. Kunci simetri harus dikirim melalui saluran komunikasi yang aman dan kedua
entitas yang berkomunikasi harus menjaga kerahasiaan kunci. b. Kunci harus sering diubah, setiap kali melaksanakan komunikasi.
2. Kriptografi Asimetri Berbeda dengan kriptografi kunci simetri, kriptografi kunci publik memiliki dua
buah kunci yang berbeda pada proses enkripsi dan dekripsinya. Nama lain dari kunci asimetri ini adalah kriptografi kunci publik public-key cryptography.
Universitas Sumatera Utara
Pengirim akan mengenkripsi pesan dengan menggunakan kunci publik, sedangkan penerima mendekripsikan pesan menggunakan kunci privat. Algoritma yang
memakai kunci publik diantaranya adalah: a. Digital Signature Algorithm DSA.
b. RSA c. Diffie-Hellman DH
Proses enkripsi dan dekripsi pada kriptografi asimetri dapat dlihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Proses Enkripsi dan Dekripsi Kriptografi Asimetri
Kelebihan kriptografi asimetri adalah: a. Hanya kunci privat yang perlu dijaga kerahasiaannya oleh setiap entitas yang
berkomunikasi. b. Pasangan kunci privat dan kunci publik tidak perlu diubah dalam jangka waktu
yang sangat lama. c. Dapat digunakan dalam pengamanan pengiriman kunci simetri.
d. Beberapa algoritma kunci publik dapat digunakan untuk memberi tanda tangan digital pada pesan.
Kelemahan kriptografi asimetri adalah: a. Proses enkripsi dan dekripsi umumnya lebih lambat dari algoritma simetri,
karena menggunakan bilangan yang besar dan operasi bilangan yang besar. b. Ukuran cipherteks lebih besar dari pada plainteks.
c. Ukuran kunci relatif lebih besar dari pada ukuran kunci simetri. Algoritma
Enkripsi Algoritma
Dekripsi Kunci Publik
Kunci Privat Plaintext
Ciphertext Plaintext
Universitas Sumatera Utara
2.3 Three Pass Protocol