dalam proses pembakaran sehingga akan mengurangi pencemaran udara dan bahan pembuat alkohol sangat mudah diperoleh. Namun alkohol juga memiliki
kekurangan antara lain nilai kalor yang dikandung jauh lebih rendah daripada bensin, tekanan uap yang tinggi dan daya hidrokopisnya yang tinggi juga.
Ditinjau dari nilai kalor, etanol lebih kecil daripada nilai kalor dari bensin premium, sehingga energi yang dihasilkan dari proses pembakaran akan lebih
kecil daripada bensin premium. Namun dalam etanol terkandung banyak oksigen sehingga proses pembakaran akan menjadi lebih sempurna dan menghasilkan
emisi gas buang yang lebih baik daripada bensin premium. [ Sumber:
http:su.wikipedia.orgwikiAlkoholKimia_alkohol ]
2.7 Angka Oktan
Angka oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin,
campuran udara dan bensin dalam bentuk gas ditekan oleh pison sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan
busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini
terbakar karena tekanan yang tinggi dan bukan karena percikan api dari busi, maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan
menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus dihindari.
Untuk mendapatkan nilai angka oktan dari bensin yang cukup tinggi dapat dilakukan dengan beberapa cara:
a. Memilih minyak bumi dengan kandungan aromat yang cukup tinggi dalam trayek didih gasoline.
b. Meningkatkan kandungan aromatic melalui pengolahan reformasi atau alkana bercabang dengan alkilasi atau isomerasasi atau olefin bertitik
didik rendah.
c. Menggunakan komponen beroktan tinggi sebagai bahan ramuan seperti alkohol atau eter.
d. Menambahkan aditif peningkat angka oktan. [Sumber:
http:otomotif.kompas.comread2011011818104961Mengenal.Hubungan.Kompre si.dan.Nilai.Oktan
]
2.8 Analisa Kesalahan Ketakpastian dengan Metode Kline dan Mc Clintock
Analisa ini didasarkan perhitungan teoritis, dengan asumsi bahwa nilai penyimpangan data akibat toleransi peralatan hasil pengukuran, dimana secara
matematik dianggap seluruh data hasil pengukuran memberikan penyimpangan maksimum atau minimum.
Misalnya hasil pengukuran besarnya Daya yang yang dihasilkan masing- masing pengujian dengan menggunakan bahan bakar Premium, PA-5, PA-7, dan
PA-9 adalah : T
n P
B
60 .
. 2
π =
Dimana : P = Daya n = Putaran
T = Torsi
Toleransi untuk tiap alat ukur yang digunakan: Toleransi Torquemeter = ± 3 Process Measurement and Analysis, hal.
1051 Toleransi Tachometer = ± 0.01 Process Measurement and Analysis, hal
1038 Maka untuk mencari Ketakpastian dapat dihitung dengan:
16 .
2 .........
.......... ..........
.......... ]
[
2 1
2 2
T P
W x
T P
Wn x
n P
W ∂
∂ +
∂ ∂
=
[ Sumber: Experimental Methods for Engineers, J. P. Holman, hal. 64 ]
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu, diantaranya untuk menguji kebenaran
suatu penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen. Pemilihan metode ini disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu
membandingkan unjuk kerja mesin yang meliputi Torsi dan Daya, Konsumsi Bahan Bakar Spesifik, Rasio Udara Bahan Bakar, Efisiensi volumetris, dan
Efisiensi Thermal Brake pada Mesin Bensin Empat Langkah dengan menggunakan bahan bakar bensin murni tanpa alcohol dengan bahan bakar bensin
murni dicampur alkohol 96 dengan presentase 5, 7 dan 9. [
http:badrulwajdi.blogspot.com201112v-behaviorurldefaultvmlo.html ]
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Pengujian dilakukan di laboratorium motor bakar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU selama kurang lebih 2 minggu 26 November 2012 –
8 Desember 2012.
3.3 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat
Alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah: 1. Mesin Bensin 4 langkah 4 silinder TecQuipment Type TD4A 024
merupakan mesin uji yang digunakan untuk mendapatkan unjuk kerja motor bakar bensin.
Gambar 3.1 Mesin Uji TecQuipment type TD4A 024
2. Bom Kalorimeter untuk menghitung nilai kalor bahan bakar.
Gambar 3.2 Bom Kalorimeter Keterangan:
1. Tabung Gas Oksigen 2. Termometer
3. Elektrometer 4. Kalorimeter
5. Tabung Bom
3. Alat bantu perbengkelan, seperti: kunci pas, kunci Inggris, kunci Ring, kunci L, obeng, tang, palu, dll.
4. Stopwatch untuk menentukan waktu yang dibutuhkan mesin uji untuk menghabiskan bahan bakar dengan volume sebanyak 50 ml.
5. Termometer untuk menghitung perubahan suhu yang terjadi antara masuk dan setelah keluar air cooler.