dalam nematoda secara selektif dan irreversible dalam menurunkan atau menghambat pengambilan glikogen nematoda, nematoda usus akan dilumpuhkan
secara pelahan-lahan, sehingga mengganggu berbagai stadium pada perkembangan parasit tersebut. Akibatnya cadangan glikogen menjadi habis,
sehingga terjadi penurunan atau gangguan dalam produksi adenosine triphosphate ATP dan mencapai tahap dimana kadar energi inadekuat, menyebabkan parasit
tidak dapat hidup Katzung, 2004. Albendazole memiliki efek larvasidal pembunuh larva dan efek ovisidal
pembunuh telur. Albendazole tersedia dalam bentuk tablet dan cairan, sediaan 200 mg dan 400 mg Bennett Brown 2008; Brenner Steven, 2010; Katzung,
2004. Albendazole tersedia dalam berbagai bentuk dan dagang seperti :
a. Helben PT. MECOSIN INDONESIA kaplet 400 mg dan suspensi 200 mg 5 ml.
b. Albendazole PT.INDOFARMA kaplet 400 mg. c. Albendazole GlaxoSmithKline – WHO OMS 400 mg.
Albendazole diindikasikan untuk mengobati infeksi cacing usus baik infeksi tunggal maupun infeksi campuran Bennett Brown, 2008 :
a. Ascaris lumbicoides b. Trichuris trichiura
c. Necator americanus d. Ancylostoma duodenale
e. Enterobius vermicularis f. Strongyloides stercolaris
g. Taenia Spp
2.3.1 Dosis Albendazole Katzung, 2004; Tan Rahardja, 2008
a. Untuk dewasa dan anak-anak 2 tahun diberikan 1 kaplet 400 mg atau 10 ml suspensi yang mengandung 400 mg sebagai dosis tunggal.
:
b. Pada kasus Strongyloidiasis dan Taeniasis diberikan dosis tunggal albendazole 400 mg atau dosis tunggal 10 ml suspensi yang mengandung
400 mg selama 3 hari berturut – turut.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengobatan tidak memerlukan puasa atau pemakaian obat pencahar.
2.3.2 Farmakokinetika Albendazole
Albendazole merupakan suatu benzimidazole carbamate. Setelah pemberian per oral, albendazole diserap secara tidak teratur dan dengan cepat
mengalami metabolisme lintas pertama dalam hati menjadi albendazole sulfoxide dan metabolit-metabolit lain dalam jumlah yang lebih kecil. Sekitar 3 jam
setelah pemberian dosis oral 400 mg, sulfoxide tersebut mencapai konsentrasi plasma maksimum 113-367 ngml ; waktu paruh plasmanya 8-12 jam. Kadar
plasma menurun seiring dengan kesinambungan pengobatan. Sebagian besar sulfoxide tersebut mengikatkan diri pada protein dan didistribusikan ke dalam
jaringan-jaringan, termasuk ke dalam cairan empedu dan cairan serebrospinal perbandingan serum terhadap cairan serebrospinal adalah 2:1 Katzung, 2004.
Ekskresi sulfoxide diduga melalui saluran empedu, karena kurang dari 1 dari zat yang bersangkutan didapati dalam urine. Penyerapan albendazole
meningkat hingga lima kali lipat saat dikonsumsi dengan makanan berlemak, dan hingga empat kali lipat saat dikonsumsi dengan praziquantel Chaudhry et al.,
2004; Warren Mahmoud, 1984.
2.3.3 Penggunaan Klinis Albendazole
Albendazole sebaiknya diberikan pada saat perut kosong untuk penanganan parasit-parasit intestinal.
Pada trichuriasis, pengobatan untuk orang dewasa dan anak-anak di atas usia dua tahun adalah dosis tunggal 400 mghari secara oral
Katzung, 2004.
2.3.4 Efek samping Albendazole Efek samping yang mungkin muncul pada pemberian albendazole adalah nyeri
abdomen, diare, mual, muntah, pusing, gatal-gatal dan ruam kulit bisa dijumpai. Efek samping yang jarang dijumpai adalah nyeri tulang, proteinuria dan
penurunan eritrosit Katzung, 2004.
Universitas Sumatera Utara
2.3.5 Kontraindikasi albendazole