Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Besar Sampel Variabel Penelitian Definisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian analitik observational, rancangan penelitian cross- sectional.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian adalah anak yang lahir di RSU Dr Pirngadi Medan bulan Juli 2009 sampai dengan Juli 2010. Sampel penelitian ini adalah anak-anak kelahiran prematur dan normal yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Cara pemilihan sampel, dipilih yang alamatnya berada di Kota Madya Medan. Kriteria inklusi a. Anak berusia 6 18 bulan b. Sehat secara mental dan fisik c. Disetujui orang-tua melalui informed consent

3.3 Besar Sampel

Penelitian ini menghitung data analitis numerik tidak berpasangan, sehingga rumus yang digunakan adalah: { Z + Z SD} 2 N1 = N2 = -------------------------- X 1 X 2 2 Universitas Sumatera Utara { 1,96 + 1,036 10,65} 2 N1 = N2 = ----------------------------- 34,9 30,1 2 { 2,996 10,65} 2 N1 = N2 = ----------------------- 4,8 2 { 31,9074} 2 N1 = N2 = --------------- 23,04 N1 = N2 = 44,1876 N1 = N2 = 44 anak Keterangan : N = besar sampel  = kesalahan tipe I = 5 sehingga Z = 1,96  = kesalahan tipe II = 15 sehingga Z = 1,036 SD = Standard Deviation = 11,1+10,2 2 = 10,65 X 1 = rata-rata usia erupsi insisivus pertama pada anak prematur = 34,9 X 2 = rata-rata usia erupsi insisivus pertama pada anak normal = 30,1 Nilai X1, X2, dan SD diperoleh dari penelitian oleh Ramos SRP, Gugisch RC, dan Fraiz FC di Brazil tahun 2006. 12 Maka, didapatkan hasil = 44. Jadi jumlah minimal sampel yang diteliti adalah 44 orang anak prematur dan 44 orang anak normal, totalnya 88 orang. Untuk menghindari adanya drop-out maka jumlah sampel ditambahkan sebesar 20 dari Universitas Sumatera Utara jumlah minimal sampel sebanyak 12 orang. Maka sampel penelitian ini adalah 50 orang anak prematur dan 50 orang anak normal, totalnya 100 orang.

3.4 Variabel Penelitian

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Kelahiran prematur adalah kelahiran yang  36 minggu umur kehamilan. 1,2,3 2. Kelahiran normal adalah kelahiran yang  37 minggu umur kehamilan. 1,2,3 3. Erupsi gigi adalah proses perubahan posisi gigi, dinyatakan erupsi jika tonjol mahkota telah menembus gingiva hingga muncul pada rongga mulut. Pada gigi insisivus, apabila tepi insisal telah terlihat atau teraba permukaan gigi. 10,12,17 4. Erupsi gigi dikatakan terlambat apabila melewati lebih dari 2 standard deviation SD suatu studi populasi. 22 5. Usia anak dinilai dengan menghitung tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal kelahiran. Usia dinyatakan dalam minggu.

3.6 Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Waktu Erupsi Gigi Permanen Ditinjau dari Usia Kronologsi pada Anak Etnis Tionghoa Usia 6 sampai 12 Tahun di SD WR.Supratman 2 Medan

0 42 84

Karies Gigi Pada Anak Usia 20-40 Bulan Dengan Kelahiran Prematur Di RSU DR. Pirngadi Medan

0 32 61

Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia 36-59 Bulan Pada Keluarga Peserta Dan Bukan Peserta Bina Keluarga Balita (BKB) Di Desa Tulaan Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2009

0 38 110

Waktu Erupsi Gigi Permanen Ditinjau Dari Usia Kronologis Pada Anak Usia 6 Sampai 12 Tahun Di SD St. Antonius V Medan

5 76 121

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Prematur DI Ruang Perinatologi RSU Dr.Pirngadi Medan

16 152 59

HUBUNGAN RIWAYAT KELAHIRAN PREMATUR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 4 TAHUN DI KECAMATAN KEPANJEN

9 33 24

PENGARUH STATUS GIZI BAYI USIA 6 SAMPAI 7 BULAN TERHADAP WAKTU ERUPSI GIGI INCISIVUS CENTRAL DECIDUI RAHANG Pengaruh Status Gizi Bayi Usia 6 Sampai 7 Bulan Terhadap Waktu Erupsi Gigi Incisivus Central Decidui Rahang Bawah Di Posyandu Kecamatan Bendosari

0 1 14

PENGARUH STATUS GIZI BAYI USIA 6 SAMPAI 7 BULAN TERHADAP WAKTU ERUPSI GIGI INCISIVUS CENTRAL DECIDUI RAHANG Pengaruh Status Gizi Bayi Usia 6 Sampai 7 Bulan Terhadap Waktu Erupsi Gigi Incisivus Central Decidui Rahang Bawah Di Posyandu Kecamatan Bendosari

0 1 12

Pola Erupsi Gigi Permanen Ditinjau Dari Usia Kronologis Pada Anak Usia 6 Sampai 12 Tahun Di Kabupaten Sumedang.

0 0 34

Pola Erupsi Gigi Permanen Ditinjau Dari Usia Kronologis Pada Anak Usia 6 Sampai 12 Tahun Di Kabupaten Sumedang.

0 0 14