li
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan unsur penting didalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah
penelitan tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang
bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel yang diprediksi memiliki hubungan. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai: identifikasi variabel
penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, prosedur pelaksanaan
penelitian dan metode analisis data.
III.A. Identifikasi Variable Penelitian
Untuk dapat menguji hipotasa peelitian terlebih dahulu diidentifikasikan variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang
digunakan terdiri dari: 1.
Variabel Bebas IV : Self Efficacy Bekerja dan Keluarga
2. Varibel Tergantung DV : Tingkat Konflik Peran Ganda
Universitas Sumatera Utara
lii
III.B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian III.B.1. Self Efficacy Bekerja dan Keluarga
Self efficacy bekerja dan keluarga adalah keyakinan akan kemampuan diri sendiri ketika mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pekerjaan guna
memperoleh penghasilan dan juga tugas-tugas lain yang berhubungan dengan peranannya sebagai anggota keluarga.
Skala self efficacy dalam penelitian ini merupakan penggabungan dari dua buah skala sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Erdwins et al. 2005
sebelumnya, yaitu skala self efficacy bekerja dan keluarga. Masing-masing skala disusun berdasarkan tiga dimensi self efficacy yang
dikemukakan oleh Bandura 1997, yaitu: 1.
Level magnitude, yaitu penilaian kemampuan individu pada tugas yang sedang dihadapinya.
2. Generality, yang mengacu pada penilaian efficacy individu berdasarkan
aktivitas keseluruhan tugas yang pernah dijalaninya. 3.
Strength, mengacu pada ketahanan dan keuletan individu dalam menyelesaikan masalah pada tugas-tugasnya.
Semakin tinggi penjumlahan skor kedua skala self efficacy bekerja dan keluarga, maka semakin tinggi skor self efficacy bekerja dan keluarga yang
dimiliki oleh individu dan sebaliknya semakin rendah skor penjumlahan skor kedua skala self efficacy bekerja dan keluarga, maka semakin rendah skor self
efficacy bekerja dan keluarga yang dimiliki oleh individu.
Universitas Sumatera Utara
liii
III.B.2. Tingkat Konflik Peran Ganda
Konflik peran ganda adalah salah satu bentuk konflik antar peran yang diakibatkan peran dalam pekerjaan dan keluarga saling tidak cocok satu sama lain.
Menurut Greenhause dan Beutell dalam David, 2003 konflik peran ganda itu bersifat bi-directional dan multidimensi. Bi-directional terdiri dari :
1. Work-family conflict yaitu konflik yang muncul dikarenakan tanggung jawab
dalam pekerjaan mengganggu tanggung jawabnya dalam keluarga. 2.
Family-work conflict yaitu konflik yang muncul dikarenakan tanggung jawab dalam keluarga mengganggu tanggung jawab terhadap pekerjaan.
Menurut Greenhause dan Beutell dalam David, 2003 multidimensi dari konflik peran ganda muncul dari work-family conflict maupun family-work
conflict yang masing-masing memiliki 3 dimensi yaitu: time conflict, strain conflict, behavior conflict.
Konflik peran ganda dalam penelitian ini akan diungkap dengan menggunakan alat ukur berupa skala yang disusun berdasarkan tiga dimensi
konflik peran ganda yang dikemukakan oleh Greenhaus dan Beutell dalam Hennessy, 2005 yaitu:
1. Time-based conflict, yaitu konflik yang terjadi karena pada saat yang
bersamaan seseorang tidak bisa memenuhi peran yang lebih dari satu. 2.
Strain-based conflict, yaitu ketegangan yang dihasilkan oleh salah satu peran membuat seseorang sulit untuk memenuhi tuntutan perannya yang lain.
Universitas Sumatera Utara
liv 3.
Behavior-based conflict, yaitu konflik yang muncul ketika perilaku yang diharapkan dari suatu peran berbeda dengan perilaku yang diharapkan dari
peran lainnya. Semakin tinggi skor skala konflik peran ganda, maka semakin tinggi
tingkat konflik peran ganda yang dirasakan individu dan sebaliknya semakin rendah skor skala konflik peran ganda maka semakin rendah tingkat konflik peran
ganda yang dirasakan individu.
III.C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah wanita dewasa dini yang sudah bekerja dan berkeluarga dengan usia 20-40 tahun. Mengingat keterbatasan peneliti
untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya memilih sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan subjek penelitian yang disebut sampel.
Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat digeneralisasikan kepada populasinya. Sebagaimana menurut Hadi 2000 menyatakan bahwa syarat utama
agar dapat dilakukan generalisasi adalah sampel yang digunakan dalam penelitian harus dapat mencerminkan keadaan populasinya atau dengan kata lain harus
benar-benar representatif.
III.C.1. Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
wanita 2.
berada pada tahap dewasa dini 20-40 tahun
Universitas Sumatera Utara
lv 3.
sudah menikah dan memiliki pekerjaan di luar rumah 4.
memiliki anak minimal 1 5.
memiliki suami
III.C.2. Tehnik Pengambilan Sampel
Adapun upaya untuk memperoleh sampel penelitian yang representatif dan tepat, maka tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probabilitas
besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui secara incidental sampling karena pemilihan sampel atas dasar kebetulan
responden berada pada tempat yang sama saat survey sedang berlangsung dan bersedia dijadikan subjek penelitian berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh
peneliti. Dalam hal ini jika peneliti menemukan individu yang sesuai dengan subjek penelitian, maka peneliti langsung menjadikannya sebagai sampel
penelitian.
III.D. Alat Ukur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode self report berupa skala sikap. Metode skala digunakan mengingat data yang ingin diukur berupa konstruk atau atribut
psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar,
2003. Skala disusun berdasarkan model skala Likert. Prosedur penskalaan
dengan model Likert didasari dua asumsi yaitu 1 setiap pernyataan sikap yang
Universitas Sumatera Utara
lvi disepakati sebagai termasuk pernyataan yang favorable mendukung atau yang
unfavorable tidak mendukung; 2 jawaban dari individu yang mempunyai sikap positif harus diberi bobot nilai yang lebih tinggi daripada oleh responden yang
mempunyai sikap negatif. Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada dua buah skala yaitu 1
skala self efficacy bekerja dan keluarga dan 2 skala tingkat konflik peran ganda.
III.D.1. Skala Self Efficacy Bekerja dan Keluarga
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur self efficacy bekerja dan keluarga dirancang sendiri oleh peneliti berdasarkan dimensi-dimensi self efficacy
yang dikemukakan oleh Bandura 1997, yaitu level, generality, dan strength. Setiap dimensi diuraikan dalam sejumlah aitem pernyataan yang
mengungkapkan self efficacy disajikan dalam bentuk pernyatan yang favourable F sebanyak soal dan unfavourable UF sebanyak 84 soal dengan enam pilihan
jawaban. Selanjutnya subyek diminta untuk menjawab dengan memilih salah satu dari enam alternatif jawaban yang ada. Bobot nilai yang diberikan untuk setiap
pernyataan favourable bergerak dari dari 6 sampai 1 dimana jawaban Sangat Setuju SS bernilai 6, Setuju S bernilai 5, Agak Setuju AS bernilai 4, Agak
Tidak Setuju ATS bernilai 3, Tidak Setuju TS bernilai 2, dan Sangat Tidak Setuju STS bernilai 1. Sedangkan bobot nilai untuk pernyataan yang
unfavourable bergerak dari 1 sampai 6, dimana jawaban Sangat Setuju SS bernilai 1, Setuju S bernilai 2, Agak Setuju AS bernilai 3, Agak Tidak Setuju
Universitas Sumatera Utara
lvii ATS bernilai 4, Tidak Setuju TS bernilai 5, dan Sangat Tidak Setuju STS
bernilai 6. Tabel 1.
Blue Print Skala Self Efficacy Bekerja dan Keluarga Sebelum Uji Coba
No. Skala Dimensi
Aitem Favorable
Aitem Unfavorable
Jumlah
1. Self
efficacy keluarga
Levelmagnitude 1, 7, 9, 11, 17,
19, 27 2, 5, 6, 12, 15,
16, 26 14
Generality 8, 18, 28, 38,
48, 58, 68 4, 14, 24, 34, 44,
54, 64 14
Strength 3, 13, 23, 33,
43, 53, 63 21, 31, 41, 51,
61, 71, 81 14
2. Self
efficacy bekerja
Levelmagnitude 25, 35, 45,
37, 47, 65, 75 22, 32, 29, 39,
42, 52, 62 14
Generality 36, 46, 56, 66,
73, 76, 82 49, 57, 67, 72,
74, 77, 84 14
Strength 10, 20, 30, 40,
50, 60, 70 55, 59, 69, 78,
79, 80, 83 14
Jumlah 42 42
84
III.D.2. Skala Tingkat Konflik Peran Ganda
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat konflik peran ganda adalah skala tingkat konflik peran ganda yang dirancang sendiri oleh peneliti
berdasarkan dimensi-dimensi konflik peran ganda yang dikemukakan oleh Greenhaus dan Beutell dalam Hennessy, 2005 yaitu, time-based conflict, strain-
based conflict, dan behavior-based conflict. Setiap dimensi diuraikan dalam sejumlah aitem pernyataan yang
mengungkapkan tingkat konflik peran ganda disajikan dengan metode skala Likert dan disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Pernyataan dalam hal ini
mengungkap intensitas kejadian. dalam bentuk pernyataan yang favourable F sebanyak 52 soal. Masing-masing pernyataan memiliki enam pilihan angka yang
Universitas Sumatera Utara
lviii bergerak antara pilihan jawaban Tidak Pernah TP yang bernilai 1 dan Sangat
Sering SS yang bernilai 6.
Pilihan angka 2 sampai 5 menunjukkan intensitas kejadian yang dirasakan
subjek antara Tidak Pernah TP dan Sangat Sering SS. Semakin ke kanan angka yang dipilih subjek maka semakin sering hal tersebut terjadi pada subjek.
Semakin tinggi skor yang dicapai oleh subjek penelitian berarti semakin tinggi intensitas kejadian, sebaliknya semakin rendah skor yang dicapai oleh
subjek penelitian berarti semakin rendah intensitas kejadian. Tabel 2.
Blue Print Skala Tingkat Konflik Peran Ganda Sebelum Uji Coba
No. Bi-Direction
Dimensi Nomor Aitem
Jumlah
1. Work-family
conflict Time-based conflict
1, 6, 11, 16, 21, 26, 31, 36, 41
9 Strain-based conflict
3, 8, 13, 18, 23, 28, 33, 38, 43, 48
10 Behavior-based conflict
5, 10, 15, 20, 25 30, 35, 40
8 2
Family-work conflict
Time-based conflict 4, 9, 14, 19, 24
29, 34, 39, 44 9
Strain-based conflict 42, 45, 46, 47, 49, 50,
51, 52 8
Behavior-based conflict 2, 7, 12, 17, 22, 27,
32, 37 8
Jumlah 52
1 2 3 4 5 6 TP SS
Universitas Sumatera Utara
lix
III.E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Hal-hal yang dilakukan saat melakukan uji coba alat ukur ini adalah :
III.E.1. Validitas
Validitas adalah ukuran mengenai seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya artinya alat ukur memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk
diukur. Validitas skala self efficacy bekerja dan keluarga; dan tingkat konflik peran ganda dicapai dengan cara validitas isi content validity. Validitas isi
menunjukkan sejauhmana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur. Pengertian mencakup keseluruhan kawasan isi tidak saja
berarti tes itu harus komprehensif akan tetapi isinya harus pula tetap relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran. Pengujian validitas isi ini tidak
menggunakan komputasi statistik. Sebelum melakukan penyusunan alat ukur, peneliti menentukan terlebih
dahulu kawasan isi dari self efficacy bekerja dan keluarga; dan tingkat konflik peran ganda. Kemudian peneliti akan membuat aitem-aitem yang bertujuan untuk
mengungkap kawasan isi tersebut dan selanjutnya peneliti melakukan pengujian validitas isi dengan melakukan analisis rasional atau profesional judgment.
III.E.2. Reliabilitas
Pengujian reliabilitas ini akan menghasilkan reliabilitas dari 1 skala self efficacy bekerja dan keluarga dan 2 skala konflik peran ganda. Menurut Hadi
2000 reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat
Universitas Sumatera Utara
lx ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang
berbeda. Uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
internal consistency cronbach’s alfa coefficient yang hanya memerlukan satu tes tunggal pada kelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat
kondidtensi di dalam tes itu sendiri. Tehnik ini dipandang ekonomis dan praktis azwar, 2000. Pengujian reliabilitas ini akan menghasilkan reliabilitas dari skala
self efficacy bekerja dan keluarga; dan skala tingkat konflik peran ganda.
III.E.3. Hasil Uji Coba Alat Ukur Penelitian
Uji coba terhadap alat ukur penelitian yaitu 1 skala self efficacy bekerja dan keluarga dan 2 skala tingkat konflik peran ganda dilaksanakan dua kali yaitu
pada tanggal 5 September 2007 sampai 8 September 2007 dan pada tanggal 17 September 2007 sampai 22 September 2007. Uji coba ini dikenakan pada wanita
yang sudah menikah dan berumah tangga dengan usia 23 sampai 56 di kota Binjai, Stabat dan Medan.
III.E.3.a. Skala Self Efficacy Bekerja dan Keluarga
Alat ukur self efficacy bekerja dan keluarga diujikan kepada 39 sampel pada tanggal 5 September 2007 sampai 8 September 2007. Ukuran banyaknya
sampel untuk uji coba harus diperoleh dari subjek dalam jumlah yang banyak, agar dapat diperoleh skor-skor yang variasinya menyebar secara normal atau
mengikuti distribusi normal Azwar, 2005. Sampel yang besarnya minimal 30
Universitas Sumatera Utara
lxi bisa disebut sebagai sampel besar, dan pada sampel besar yang kebanyakan
distribusi sampeling statistiknya mendekati distribusi normal Hadi, 2000. Hasil uji coba alat ukur self efficacy bekerja dan keluarga menunjukkan
reliabilitas alpha sebesar 0,942, dengan nilai r
xx
aitem yang bergerak dari -0,501 -0,745. Jumlah aitem yang diujicobakan adalah 84 aitem dan dari 84 aitem hanya
58 aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi yang tinggi dimana aitem-aitem tersebut memiliki nilai koefisien korelasi minimal r
xx
0.300. Menurut Azwar 2000, semua aitem yang mencapai koefisien korelasi r
xx
minimal 0, 300, daya pembedanya dianggap memuaskan. Adapun aitem-aitem tersebut ada pada tabel 3
berikut ini: Tabel 3.
Blue Print Skala Self Efficacy Bekerja dan Keluarga Setelah Uji Coba
No. Skala Dimensi
Aitem Favorable
Aitem Unfavorable
Jumlah
1. Self
efficacy bekerja
Levelmagnitude 25, 35, 45,
37, 65 22, 32, 29,
42, 52, 62 11
Generality 36, 46, 56, 66,
73, 76, 82 57, 67, 74, 77,
84 12
Strength 30, 50, 60,
55, 59, 69, 79, 80, 83
9 2.
Self efficacy
keluarga Levelmagnitude
1, 19 2, 5, 15, 16, 26
7 Generality
8, 18, 28, 38, 48, 58,
44, 54, 64 9
Strength 3, 33, 53, 63
21, 31, 41, 51, 61, 81
10
Jumlah 27 31
58
Dari 58 aitem tersebut peneliti melakukan pengurangan jumlah aitem menjadi 42 aitem dengan melihat aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi
yang tertinggi dari masing-masing dimensi self efficacy bekerja dan keluarga. Dari
Universitas Sumatera Utara
lxii pengurangan jumlah aitem tersebut, aitem yang digunakan dalam data penelitian
dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini: Tabel 4.
Blue Print Skala Self Efficacy Bekerja dan Keluarga untuk Penelitian setelah Dilakukan Pengurangan Aitem
No. Skala Dimensi
Nomor Aitem
Favorable Nomor Aitem
Unfavorable Jumlah
1. Self
Efficacy Bekerja
Level 25, 37, 45, 65
32, 29, 52 7
Generality 36, 56, 73, 76
57, 67, 77 7
Strength 30, 50, 60
55, 59, 69, 80 7
2. Self
Efficacy keluarga
Level 1, 19
2, 5, 15, 16, 26 7
Generality 18, 28, 38, 48
44 , 54, 64 7
Strength 3, 33, 63
31, 51, 61, 81 7
Jumlah 20 22
42
Adapun alasan pengurangan jumlah aitem pada skala self efficacy bekerja dan keluarga adalah pertimbangan peneliti sendiri. Jika subjek penelitian
diberikan skala dengan jumlah aitem yang banyak dimana bila dijumlahkan secara keseluruhan terdapat 58 aitem untuk skala self efficacy bekerja dan keluarga, akan
muncul rasa bosan dan jenuh pada diri subjek yang dikhawatirkan akan mempengaruhi jawaban subjek penelitian. Hal ini ditemukan peneliti saat uji coba
alat ukur yang telah dilakukan sebelum pengambilan data penelitian. Dari keseluruhan aitem yang diterima pada setiap dimensi self efficacy bekerja dan
keluarga maka terdapat sebanyak 42 aitem untuk skala self efficacy bekerja dan keluarga untuk data penelitian. Berikut ini blue print skala self efficacy bekerja
dan keluarga yang digunakan peneliti untuk mengambil data penelitian.
Universitas Sumatera Utara
lxiii Tabel 5.
Blue Print Skala Self Efficacy Bekerja dan Keluarga untuk Penelitian
No. Skala Dimensi
Nomor Aitem
Favorabel Nomor Aitem
Unfavorabel Jumlah
1. Self
Efficacy Bekerja
Level 9, 18, 21, 35
15, 12, 25 7
Generality 17, 28, 38, 39
29, 36, 40 7
Strength 13, 23, 31
27, 30, 37, 41 7
2. Self
Efficacy keluarga
Level 1, 8
2, 4, 5, 6, 10 7
Generality 7, 11, 19, 22
20, 26, 34 7
Strength
3, 16, 33 14, 24, 32, 81
7
Jumlah 20 22
42
III.E.3.b. Skala Tingkat Konflik Peran Ganda
Alat ukur tingkat konflik peran ganda diujikan kepada pada tanggal 5 September 2007 sampai 8 September 2007 dan pada tanggal 17 September 2007
sampai 22 September 2007. Pada uji coba pertama reliabilitas alpha sebesar 0,679. Skala yang pertama ini dibagi berdasarkan favorable dan unfavourable dan tidak
bisa terpakai karena tidak semua bagian unfavourable dari masing-masing dimensi yang terpenuhi dan terlalu banyak nilai r
xx
yang negatif. Setelah dianalisa peneliti kemudian memperbaiki aitem yang ada dengan menghilangkan
unfavorable dari skala. Penulisan kalimat pada skala diperbaiki lagi sesuai dengan kaidah tata Bahasa Indonesia yang baku, dan melakukan pengujian validitas isi
dengan melakukan analisis rasional atau profesional judgment. Uji coba kedua pada tanggal 17 September 2007 sampai 22 September 2007 dikenakan pada 38
sampel pada tanggal 5 September 2007 sampai 8 September 2007 dan Hasil uji coba skala tingkat konflik peran ganda menunjukkan reliabilitas alpha sebesar
0,955, dengan nilai r
xx
aitem yang bergerak dari 0,221-0,755. Jumlah aitem yang
diujicobakan adalah 52 aitem dan dari 52 aitem hanya 49 aitem yang memiliki
Universitas Sumatera Utara
lxiv indeks daya diskriminasi yang tinggi dimana aitem-aitem tersebut memiliki nilai
r
xx
0.300. Adapun aitem-aitem tersebut ada pada tabel 6 berikut ini: Tabel 6.
Blue Print Skala Tingkat Konflik Peran Ganda Setelah Ujicoba
No. Bi-Direction
Dimensi Nomor Aitem
Jumlah
1. work-family
conflict Time-based conflict
6, 11, 16, 21, 26, 31, 36, 41
8 Strain-based conflict
3, 13, 18, 23, 28, 33, 38 43, 48
9 Behavior-based conflict
5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40
8 2
family-work conflict
Time-based conflict 4, 9, 14, 19, 24, 29, 34,
39, 44 9
Strain-based conflict 42, 45, 46, 47, 49 50,
51, 52 8
Behavior-based conflict 2, 7, 12, 17, 22, 27, 32
7
Jumlah 49
Dari 49 aitem tersebut peneliti melakukan pengurangan jumlah aitem
menjadi 36 aitem dengan melihat aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi yang tertinggi dari masing-masing dimensi tingkat konflik peran ganda. Dari
pengurangan jumlah aitem tersebut, aitem yang digunakan dalam data penelitian dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7. Blue Print Skala Tingkat Konflik Peran Ganda untuk Penelitian setelah Dilakukan
Pengurangan Aitem
No Bi-Direction
Dimensi Nomor Aitem
Jumlah
1. work-family
conflict Time-based conflict
11, 16, 21, 26, 31, 36 6
Strain-based conflict 13, 18, 28, 38 , 43, 48
6 Behavior-based conflict
5, 10, 20, 25, 30, 35 6
2 family-work
conflict Time-based conflict
4, 9, 24, 29, 34, 44 6
Strain-based conflict 42, 45, 46, 49, 51, 52
6 Behavior-based conflict
2, 7, 12, 17, 22, 32 6
Jumlah 36
Universitas Sumatera Utara
lxv Adapun alasan pengurangan jumlah aitem pada skala tingkat konflik peran
ganda adalah pertimbangan peneliti sendiri. Jika subjek penelitian diberikan skala dengan jumlah aitem yang banyak dimana bila dijumlahkan secara keseluruhan
terdapat 49 aitem untuk skala konflik peran ganda, akan muncul rasa bosan dan jenuh pada diri subjek yang dikhawatirkan akan mempengaruhi jawaban subjek
penelitian. Hal ini ditemukan peneliti saat uji coba alat ukur yang telah dilakukan sebelum pengambilan data penelitian. Dari keseluruhan aitem yang diterima pada
setiap dimensi konflik peran ganda maka terdapat sebanyak 36 aitem untuk skala tingkat konflik peran ganda untuk data penelitian. Sebelum skala self efficacy
bekerja dan keluarga dan tingkat konflik peran ganda digunakan dalam pengambilan data penelitian, terlebih dahulu aitem yang telah memenuhi validitas
dan reliabilitas disusun kembali. Berikut ini blue print skala tingkat konflik peran ganda yang digunakan
peneliti untuk mengambil data penelitian. Tabel 8.
Blue Print Skala Tingkat Konflik Peran Ganda untuk Penelitian
No. Bi-Direction
Dimensi Nomor Aitem
Jumlah
1. work-family conflict
Time-based conflict 7, 10, 14, 18, 22,
26 6
Strain-based conflict 9, 12, 19, 27, 29,
33 6
Behavior-based conflict 3, 6, 13, 17, 21, 25
6 2
family-work conflict Time-based conflict
2, 5, 16, 20, 24, 30 6
Strain-based conflict 28, 31, 32, 34, 35,
36 6
Behavior-based conflict 1, 4, 8, 11, 15, 23
6
Jumlah 36
Universitas Sumatera Utara
lxvi
III.F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data.
III.F.1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, yang dilakukan oleh peneliti adalah : 1. Menyusun Alat Ukur
Sebelum alat ukur dibuat maka hal pertama yang perlu dilakukan oleh peneliti adalah menentukan dimensi-dimensi dari suatu alat ukur. Kemudian dari
dimensi-dimensi tersebut akan dibuat sejumlah pernyataan-pernyataan atau aitem-aitem. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu 1
skala self efficacy bekerja dan keluarga dan 2 skala tingkat konflik peran ganda. Aitem-aitem yang telah disusun akan diuji validitas isi dan validitas
tampangnya. 2. Uji Coba Alat Ukur
Uji coba 1 skala self efficacy bekerja dan keluarga dan 2 skala tingkat konflik peran ganda dilakukan pada tanggal 5 September 2007 sampai 8
September 2007 dan pada tanggal 17 September 2007 sampai 22 September 2007 pada wanita berusia 23 sampai 56 tahun yang sudah menikah dan
memiliki pekerjaan di luar rumah, memiliki suami dan anak minimal 1 di kota Medan, Binjai, dan Stabat. Uji coba yang pertama skala yang digunakan
sebanyak 39 skala. Skala tingkat konflik peran ganda tidak bisa terpakai karena memiliki reliabilitas alpha sebesar 0,679 dan terlalu banyak nilai r
xx
yang negatif. Skala tingkat konflik peran ganda ini juga dibagi berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
lxvii favorable dan unfavourable dan dari hasil uji coba ternyata tidak semua
bagian unfavourable dari masing-masing dimensi tingkat konflik peran ganda yang terpenuhi dan terlalu banyak nilai r
xx
yang negatif. Setelah dianalisa peneliti kemudian memperbaiki aitem yang ada dengan menghilangkan
unfavorable dari skala. Penulisan kalimat pada skala diperbaiki lagi sesuai dengan kaidah tata Bahasa Indonesia yang baku, dan melakukan pengujian
validitas isi dengan melakukan analisis rasional atau profesional judgment. Uji coba kedua pada tanggal 17 September 2007 sampai 22 September 2007
dikenakan pada 38 sampel pada tanggal 5 September 2007 sampai 8 September 2007 dan hasil uji coba skala tingkat konflik peran ganda
menunjukkan reliabilitas alpha sebesar 0,955. 3. Revisi alat ukur
Hasil uji coba alat ukur self efficacy bekerja dan keluarga menunjukkan reliabilitas alpha sebesar 0,942, dan dari 84 aitem yang diujikan hanya 58
aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi yang tinggi. Dari 58 aitem tersebut peneliti melakukan pengurangan jumlah aitem menjadi 42 aitem
dengan melihat aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi yang tertinggi dari masing-masing dimensi self efficacy bekerja dan keluarga. Alasan
pengurangan jumlah aitem pada skala self efficacy bekerja dan keluarga adalah pertimbangan peneliti sendiri dengan jumlah aitem yang banyak
dikhawatirkan akan muncul rasa bosan dan jenuh pada diri subjek yang akan mempengaruhi jawaban subjek penelitian. Begitu juga dengan skala tingkat
konflik peran ganda yang menunjukkan reliabilitas alpha sebesar 0,955, dan
Universitas Sumatera Utara
lxviii dari 52 aitem yang diujikan hanya 49 aitem yang memiliki indeks daya
diskriminasi yang tinggi kemudian dilakukan pengurangan jumlah aitem menjadi 36 aitem dengan alasan yang sama pada skala self efficacy bekerja
dan keluarga. Setelah diketahui aitem-aitem mana saja yang memenuhi, kemudian peneliti mengambil aitem-aitem tersebut untuk dijadikan skala
dalam bentuk buku. Skala inilah yang digunakan peneliti untuk mengambil data penelitian
III.F.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian untuk memperoleh data sebenarnya dilakukan setelah diperoleh alat ukur yang telah diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya.
Pengambilan data penelitian dilakukan di kota Medan, Binjai, dan Stabat Proses pengambilan data dilakukan secara incidental dengan mencari sampel di
sembarang tempat dengan harapan peneliti akan mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian. Tempat yang dipilih untuk menyebarkan skala tentu
saja sudah diperkirakan dimana kira-kira peneliti bisa menemukan subjek yang sesuai dengan karakteristik penelitian. Peneliti juga meminta bekerjasama orang
lain untuk menemukan subjek penelitian dan kemudian menitipkan skala penelitian pada orang tersebut untuk disebarkan skala di tempat tersebut.
Penyebaran skala yang langsung dilakukan oleh peneliti sendiri dilakukan dengan cara mendatangi tempat-tempat tertentu dimana kira-kira peneliti dapat
menemukan subjek yang sesuai dengan kriteria penelitian setelah menemukan calon subjek kemudian peneliti membuka pembicaraan dengan memperkenalkan
diri dan memberitahukan maksud kedatanggan dan kemudian menanyakan subjek
Universitas Sumatera Utara
lxix beberapa pertanyaan secara lisan untuk memastikan apakah subjek sesuai dengan
kriteria penelitian atau tidak. Subjek yang sesuai dengan kriteria kemudian diminta kesediaannya untuk mengisi skala penelitian.
Pengambilan data dilakukan dengan memberikan alat ukur kepada wanita dewasa dini yang sudah menikah dan sedang bekerja yang berupa 1 self efficacy
bekerja dan keluarga dan 2 skala tingkat konflik peran ganda. Mula-mula diberikan skala self efficacy bekerja dan keluarga, kemudian skala konflik peran
ganda. Pemberian skala yang dilakukan oleh peneliti sendiri tidak secara sekaligus karena sampel tidak ditemukan ditempat secara sekaligus. Pada saat subjek
mengisi skala penelitian peneliti menunggu tetapi tidak terkesan mengawasi agar subjek tidak merasa kaku ketika mengisi skala. Untuk skala yang dititip pada
seseorang maka peneliti memberi pengertian terlebih dahulu kepada orang tersebut bahwa skala ini hanya bertujuan untuk penelitian saja, data yang didapat
akan dirahasiakan dan diminta pengertiannya untuk juga memberitahukan pada subjek penelitian yang hendak diberikan skala.
III.F.3. Tahap Pengolahan Data
Data yang sudah didapat dari 1 skala self efficacy bekerja dan keluargadan 2 skala tingkat konflik peran ganda akan dilakukan pengolahan.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment secara komputerisasi dengan menggunakan program SPSS for windows
12.00 version.
Universitas Sumatera Utara
lxx
III.G. Metode Analisa Data
Metode yang digunakan untuk analisa data penelitian ini adalah analisa statistik. Alasan yang mendasari dipakainya analisa statistik adalah karena
statistik dapat menunjukkan kesimpulan generalisasi penelitian. Pertimbangan lain yang mendasari adalah: statistik bekerja dengan angka, statistik bersifat
objekstif dan bersifat universal Hadi, 2000. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara self efficacy bekerja dan keluarga dengan tingkat konflik
peran ganda pada wanita dewasa dini maka analisa data yang digunakan adalah pearson product moment. Alasan peneliti menggunakan analisa ini adalah karena
untuk melukiskan hubungan antara dua gejala. Keseluruhan analisa data dilakukan dengan menggunakan fasilitas komputerisasi SPSS 12.00 for windows.
Sebelum data-data yang terkumpul dianalisa maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi :
1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian kedua
variabel terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji one sample Kolmogorov-Smirnov.
2. Uji Linearitas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah data distribusi penelitian
yaitu variabel bebas self efficacy bekerja dan keluarga dan variabel tergantung tingkat konflik peran ganda memiliki hubungan linier. Uji
linieritas dilakukan dengan mengunakan teknik interactive graph yang menghasilkan diagram pencar scatter plot.
Universitas Sumatera Utara
lxxi
BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI DATA