Adapun kerusakan pada kawasan mangrove sering ditimbulkan oleh kepentingan pribadi oleh masyarakat sekitar hutan mangrove itu sendiri. Baik
tujuannya pembuatan tambak, penebangan kayu bakau untuk dijual, maupun pendirian pelabuhan seperti di Pantai Labu. Hal ini dikuatkan oleh hasil penelitian
Tambunan 2004 mengenai pengelolaan hutan mangrove di Kabupaten Asahan, bahwa kerusakan yang paling parah adalah konversi lahan menjadi tambak.
Melalui observasi Tambunan 2004, bahwa partisipasi masyarakat dalam perlindungan hutan mangrove, baik dalam perencanaan, sosialisasi, pengawasan,
maupun evaluasi masih sangat rendah.
2.3 Kerangka Pemikiran
Kondisi hutan mangrove yang ada saat ini berada dalam situasi yang sangat mengkhawatirkan. Hal ini terlihat dari luas hutan mangrove yang
mengalami penyusutan tiap tahunnya. Keadaan ini tidak terlepas dari kerusakan yang disebabkan oleh alam, dan terutama oleh manusia. Lestarinya kawasan hutan
mangrove sangat dipengaruhi oleh aktifitas yang terjadi di sekitar hutan itu sendiri. Adapun aktifitas yang dapat membantu pelestarian hutan mangrove itu
adalah adanya partisipasi masyarakat yang timbul secara berkelanjutan dalam pelestarian hutan mangrove.
Partisipasi masyarakat disekitar hutan mangrove sangat diperlukan untuk mensukseskan kegiatan pelestarian hutan mangrove. Oleh sebab itu sangat
diperlukan masyarakat yang memiliki jiwa partisipasi yang tinggi. Namun tingkat partisipasi tiap-tiap masyarakat berbeda. Hal ini disebabkan oleh karakteristik
individu tiap masyarakat tersebut berbeda-beda. Adapun karakteristik individu
Universitas Sumatera Utara
masyarakat itu adalah umur, jumlah anggota keluarga, lama masa bermukim, tingkat pendapatan, dan tingkat pendidikan.
Tingkat partisipasi masyarakat dapat dinilai dari tindakan-tindakan masyarakat dalam kegiatan pelestarian hutan mangrove yang berkelanjutan di
desa penelitian. Tindakan pelestarian itu dapat berupa kegiatan penanaman bibit baik dari lembaga desa maupun individu masyarakat, kegiatan pemeliharaan
hutan mangrove, pengawasan terhadap hutan mangrove, hingga pemanfaatan yang bersifat lestari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar.2.
Hasil yang diharapkan dari adanya partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove adalah terciptanya kawasan hutan mangrove yang
lestari. Keadaan ini juga akan memberikan pengaruh kepada lingkungan di sekitar hutan mangrove, dapat berupa manfaat ekologi lingkungan, manfaat biologi,
hingga manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan itu. Namun pada kenyataannya ada beberapa kendala yang mempengaruhi tingkat partisipasi
masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove. Kendala ini dapat menghambat partisipasi masyarakat untuk ikut dalam kegiatan pelestarian kawasan mangrove .
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : Menyatakan hubungan
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
Tingkat Partisipasi
Masyarakat
Tindakan Pelestarian :
- Penanaman Bibit - Pemeliharaan
- Pengawasan - Pemanfaatan
Bersifat Lestari
Hutan Mangrove
Lestari
Karakteristik Masyarakat
: - Umur
- Jumlah Anggota Keluarga
- Lama Bermukim - Pendapatan
- Pendidikan
Kendala
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis Penelitian