UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PPKN DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PPKn DENGAN MENERAPKAN MODEL

PEMBELAJARANTEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17

MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

FAUZIAH DESRINI

NIM. 3113311019

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

FAUZIAH DESRINI, NIM 3113311019. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran PPKn Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Medan dengan jumlah populasi sebanyak 311 siswa, yang terdiri dari sembilan (9) kelas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dan observasi. Dimana kelas VIII-1 sebagai kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran TGT terdapat 34 siswa sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian diperoleh nilai yang tuntas pada saat tes awal sebelum diberikan tindakan sebesar 41,17% dengan nilai rata – rata siswa 64,70 dan dinyatakan masih belum tuntas. Kesulitan – kesulitan yang dialami siswa pada materi kehidupan demokrasi dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada saat tes awal adalah siswa belum memahami dengan baik tentang pokok bahasan tersebut. Pada siklus I diperoleh rata – rata kelas untuk siswa yang tuntas 64,70% dan siswa yang belum tuntas 35,29%. Pada siklus II diperoleh nilai rata – rata kelas untuk siswa yang tidak tuntas menjadi 8,82% dan siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 91,17%, sehingga peneliti merasa hasil yang didapat sudah cukup baik dan tidak perlu dilakukan siklus selanjutnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran TGT ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Medan pada materi pelajaran kehidupan demokrasi dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara tahun pelajaran 2014/2015.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa serta selawat dan salam bagi Nabi Besar Muhammad SAW. Berkat pertolongan-Nya dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi

ini tang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran PPKn Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Team Games

Tournament (TGT) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Skripsi berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran PPKn Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Team Games

Tournament (TGT) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015”. Disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.


(6)

4. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH,M.Hum, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

5. Bapak Arif Wahyudi, SH, Selaku Sekertaris jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

6. Bapak Drs. Buha Simamora, SH, MH, Selaku Dosen Pembimbing Skirpsi yang penuh dengan kesabaran dan kebaikannya membimbing penulis dalam penulisan sehinga penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, Selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan, petunjuk dan sarannya dalam penyusunan skripsi ini.

8. Ibu Drs. Rosnah Siregar, SH, M.Si Selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan, petunjuk dan sarannya dalam penyusunan skripsi ini. 9. Bapak Surya Dharma, S.Pd, M.Pd Selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan masukan, petunjuk dan sarannya dalam penyusunan skripsi ini. 10.Bapak pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, yang

akrab di panggil Pak Jhon.

11.Bapak Drs. Pelan Tarigan Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 17 Medan yang telah memberikan kesempatan berharga untuk melakukan penelitian di sekolah SMP Negeri 17 Medan.

12.Ibu Nurlaini S.Pd Selaku Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VIII SMP Negeri 17 Medan.

13.Teristimewah kepada orang tuaku, Ayahanda T. Lubis dan Ibunda Hodriani S.Sos, M.Pd, yang telah memberikan segala kebaikannya , membesarkan,


(7)

membimbing, dan menguatkanku dengan penuh kasih saying serta pengorbanannya yang tiada tara kepada penulis.

14.Kepada adik penulis yaitu Khadijah Sari Lubis dan Ummarrahman Lubis yang telah membantu dan memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan SI ini.

15.Abangda Andri Hafif Pulungan S.Pd selaku senior penulis serta saudara penulis yang selaku membantu penulis dan memberikan motivasi yang berharga bagi penulis untuk melanjutkan masa depan penulis.

16.Kepada sahabat kesayangan penulis Hannaz Tri YulindaTelambanua yang senantiasa bersama penulis dari awal perkuliahan sampai sekarang yang telah membantu dan memberikan penulis semangat serta masukan yang berharga dalam menyelesaikan studi ini.

17.Teristimewah Ridwan Sahputra Hasibuan yang sehari – harinya telah membatu dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

18.Seluruh dosen jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan pengetahuan dan jasanya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

19.Teman – teman Ekstensi B stambuk 2011 terima kasih buat persahabatan dan motivasi yang diberikan kepada penulis.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan. Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dapat menjadi karunia yang tidak terhingga dalam hidupnya.


(8)

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kebermanfaatan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2015 Penulis

Fauziah Desrini NIM.3113311019


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK……….... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 7

A. Kerangka Teori ... 7

1. Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan ... 7

2. Pengertian Belajar ... 10

3. Pengertian Hasil Belajar ... 12

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 15

5. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar ... 15

6. Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) .... 17

a. Langkah-Langkah Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) ... 19

b. Aturan Permainan Team Games Tournament (TGT) ... 20

c. Sistem Perhitungan Point Tournament ... 22

B. Kerangka Berpikir ... 23

C. Hipotesis ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 25

B. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 25

C. Variabel Penelitian ... 26

D. Definisi Operasional ... 26

E. Desain Penelitian ... 28


(10)

G. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Deskripsi Data Penelitian ... 31

B. Kemampuan Awal Siswa ... 32

C. Siklus I ... 35

D. Siklus II ... 45

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN


(11)

Daftar Tabel

Tabel 2 Hasil belajar siswa dari test awal, siklus I dan siklus II ... 31

Tabel 3 Hasil perolehan nilai siswa pada test awal ... 33

Tabel 4 Hasil perolehan nilai siswa pada siklus I ... 39

Tabel 5 Hasil observasi guru pada siklus I ... 42

Tabel 6 Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I ... 43

Tabel 7 Hasil perolehan siswa pada siklus II ... 49

Tabel 8 Hasil observasi guru pada siklus II ... 52

Tabel 9 Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II ... 53


(12)

Daftar Grafik

Grafik 2 Hasil belajar siswa sebelum tindakan ... 34 Grafik 3 Hasil belajar siswa pada pos test siklus I ... 40 Grafik 4 Hasil belajar siswa pada pos test siklus II ... 50 Grafik 5 Perbandingan hasil belajar pos test siklus I dan siklus II .... 57


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP Siklus I) 2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP Siklus II) 3. Soal Post Test Siklus I

4. Kunci jawaban Post Test Siklus I 5. Soal Post Test Siklus II

6. Kunci jawaban Post Test Siklus II

7. Nama – Nama Siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Medan 8. Hasil belajar siswa pada tes awal

1. Hasil belajar siswa pada siklus I Kartu Kendali Bimbingan Skripsi 9.

10.Hasil belajar siswa pada siklus II 11.Foto dokumentasi Penelitian 12.Nota Tugas

13.Surat penerbitan Izin Penelitian (Jurusan) 14.Surat Izin Penelitian (FIS)

15.Surat Keterangan Memperoleh Izin Mengadakan Penelitian (Sekolah) 16.Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian (Sekolah)

17.Surat Keterangan dari Perustakaan Fakultas Ilmu Sosial 18.Surat Keterangan dari Perustakaan Universitas Negeri Medan 19.Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

20.Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian 21.Pernyataan Keaslian Tulisan


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar yang dikembangkan di kelas umumnya ditentukan oleh peran guru dan siswa sebagai individu-individu yang terlibat langsung didalam proses pembelajaran tersebut. prestasi belajar siswa itu sendiri sedikit banyak tergantung pada cara guru menyampaikan pelajaran pada anak didiknya. Oleh karena itu kemampuan serta kesiapan guru dalam mengajar memegang peranan penting bagi keberhasilan proses belajar mengajar pada siswa. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan antara prestasi siwa dengan model mengajar yang digunakan oleh guru.

Sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 menyatakan bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”.

Dengan memperhatikan isi dari UU No 20 Tahun 2003 tersebut, peneliti berpendapat bahwa tugas guru memang berat, sebab kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh keberhasilan pendidikan dari bangsa itu sendiri. Jika seorang guru atau pendidik tidak berhasil mengembangkan potensi peserta didik maka negara itu tidak akan maju, sebaliknya jika guru atau pendidik berhasil mengembangkan potensi didik, maka terciptalah manusia yang cerdas dan terampil dan berkualitas.


(15)

Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang berpusat pada pengembangan kepribadian pada setiap peserta didik, yang bertujuan membantu siswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai, norma, moral serta kesadaran berbangsa dan bernegara dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dikuasai dalam rasa tanggung jawab dan kemanusiaan. Pasaribu (2014:6) mengatakan bahwa Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang inovatif untuk membuka jalan ke arah penyiapan warga negara yang cerdas, kritis, kreatif dan rasional. Pendidikan ini diberikan kepada peserta didik dalam wujud ilmu pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara, warga negara dengan sesama warga negara. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk mengatasi kesulitan dalam menerima pembelajaran PKn dan meningkatkan mutu pendidikan sekolah diantaranya adalah dengan menerapkan model pembelajaran. Dengan menerapkan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar dengan berbagai variasi sehingga siswa terhindar dari rasa bosan dan terciptanya suasana yang nyaman dan menyenangkan. Dengan demikian, pendidikan perlu terus dikerjakan dan dipertahankan dalam suasana yang nyaman dan menyenangkan keberlangsungannya agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud. Pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerus bangsanya.


(16)

Sebagai lembaga formal sekolah memiliki peran penting yang mendasari konsep ilmu pengetahuan. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu bimbingan yang diberikan kepada anak didik. Pada proses pembimbingan anak didiknya cenderung kurang motivasi belajar, karena guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional, Kurangnya motivasi siswa dalam mata pelajaran PKn, Tingkat pemahaman siswa dalam menerima pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang kurang, Kurangnya keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dalam proses belajar mengajar.

Keberhasilan proses belajar mengajar tidak bisa lepas dari peranan guru dalam memberikan informasi karena hal itu sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Jika model pembelajaran yang digunakan guru menyenangkan, maka siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga tujuan pembelajaran yang dirumuskan oleh guru dapat tercapai.

Dalam memperhatikan berbagai faktor rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada semester pertama terdapat 60% siswa belum mencapai kriteria kelulusan minimum yakni nilai 70. Kemungkinan di akibatkan pembelajaran yang digunakan kurang sesuai dengan kebutuhan siswa dengan menerapkan model - model pembelajaran sehingga siswa merasa sulit mengerti terhadap penjelasan materi yang diajarkan guru yang selalu menggunakan metode konvensional. Hasil belajar belajar siswa yang sangat rendah juga dapat dilihat dari sikap siswa yang senang apabila guru mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan tidak masuk kelas, siswa akan bersorak ria


(17)

karena tidak ada pelajaran Pendidikan kewarganegaraan, siswa kurang berani dalam mengemukakan pendapat dalam proses belajar mengajar.

Untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut maka guru perlu menerapkan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Adapun salah satu model pembelajaran yang dianggap dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar PKn adalah model pembelajaran

Teams Games Tournament (TGT).

Salah satu usaha untuk meningkatkan kemandirian siswa adalah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif atau belajar secara berkelompok. Pembelajaran kooperatif menempatkan guru hanya sebatas sebagai fasilitator. Guru memberikan informasi informasi secara garis besar dan kemudian akan diselesaikan oleh siswa dalam kelompok – kelompok kecilnya. Hal ini akan menciptakan interaksi antara siswa dan guru. Dalam hal ini, pemilihan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran lebih aktif melalui permainan dan turnamen atau lomba. Siswa lebih memahami jika materi yang disampaikan melalui permainan dan turnamen atau lomba dari pada hanya mendengarkan ceramah dari gurunya.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan udul yaitu : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan Menerapkan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015”.


(18)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran cenderung teacher center bukan student center

2. Kurangnya motivasi siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

3. Tingkat pemahaman siswa dalam menerima pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang kurang.

4. Kurangnya keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dalam proses belajar mengajar.

5. Guru belum menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT) untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan.

6. Untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games

Tournament (TGT). C. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang diteliti, maka perlu dijelaskan batasan masalah dalam penelitian ini, penelitian ini dibatasasi pada :

“Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015 ”.


(19)

D. Rumusan masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : apakah dengan menerapkan model pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT) siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Medan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn Tahun Pelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menerapkan model pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT) siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Medan Tahun

Pelajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :

a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang penerapan model pembelajaran TGT terhadap hasil belajar siswa.

b. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi PKn tentang model pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi siswa, meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian, dengan menerapkan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kehidupan demokrasi dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di kelas VIII SMP Negeri 17 Medan. Model pembelajaran yang dilakukan student center tidak lagi teacher center, siswa sudah berani dalam mengemukakan pendapat dalam proses belajar megajar, siswa lebih paham dan termotivasi dalam menerima pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, sehingga dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata- rata kelas 64,70 dan jumlah presentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 41,12%. 2. Pada tindakan siklus I dengan menerapkan model Teams Games Tournament

(TGT) diperoleh nilai rata – rata kelas 71,96, peresentase ketuntasan klasikal 64,70%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal baik dari segi nilai rata – rata maupun ketuntasan belajar.

3. Pada siklus II dengan menerapkan model kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) diperoleh nilai ketuntasan yang semakin meningkat


(21)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mengemukakan beberapa saran yang mudah – mudahan dapat bermanfaat, diantaranya yaitu:

1. Kepada guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, hendaknya menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dalam proses belajar mengajar, karena melalui penerapan model pembelajaran

Teams Games Tournament (TGT) siswa berani mengemukakan pendapat

dalam proses belajar megajar, siswa lebih paham dan termotivasi dalam menerima pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan,

2. Kepada kepala sekolah agar mendorong para guru khususnya guru Pendidikan Kewarganegaraan untuk menerapkan model pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT), sehingga proses pembelajaran lebih menarik.

3. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang ingin menjadikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT) sebagai alternatif pembelajaran pada pelajaran lain


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Budimansyah, Dasim. 2010. Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk

Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Darmadi, Hamid. 2013. Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

di Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta.

Deny, Setiawan & Fandi, Setiawan. 2014. Pendidikan Karakter dengan

Perspektif Kewarganegaraan. Medan: Larispa Indonesia.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi

Edukatif. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Khadijah. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media. Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Pasaribu, Payerli. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan. Medan: UNIMED Press.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahmat. 2009. Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Bandung: Laboraturium Pendidikan Kewarganegaraan.

Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Sudijono, Anas. 2009. Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


(1)

karena tidak ada pelajaran Pendidikan kewarganegaraan, siswa kurang berani dalam mengemukakan pendapat dalam proses belajar mengajar.

Untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut maka guru perlu menerapkan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Adapun salah satu model pembelajaran yang dianggap dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar PKn adalah model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).

Salah satu usaha untuk meningkatkan kemandirian siswa adalah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif atau belajar secara berkelompok. Pembelajaran kooperatif menempatkan guru hanya sebatas sebagai fasilitator. Guru memberikan informasi informasi secara garis besar dan kemudian akan diselesaikan oleh siswa dalam kelompok – kelompok kecilnya. Hal ini akan menciptakan interaksi antara siswa dan guru. Dalam hal ini, pemilihan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran lebih aktif melalui permainan dan turnamen atau lomba. Siswa lebih memahami jika materi yang disampaikan melalui permainan dan turnamen atau lomba dari pada hanya mendengarkan ceramah dari gurunya.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan udul yaitu : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan Menerapkan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas VIII


(2)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran cenderung teacher center bukan student center

2. Kurangnya motivasi siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

3. Tingkat pemahaman siswa dalam menerima pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang kurang.

4. Kurangnya keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dalam proses belajar mengajar.

5. Guru belum menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan. 6. Untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).

C. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang diteliti, maka perlu dijelaskan batasan masalah dalam penelitian ini, penelitian ini dibatasasi pada : “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015 ”.


(3)

D. Rumusan masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : apakah dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Medan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn Tahun Pelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :

a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang penerapan model pembelajaran TGT terhadap hasil belajar siswa.

b. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi PKn tentang model pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi siswa, meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian, dengan menerapkan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kehidupan demokrasi dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di kelas VIII SMP Negeri 17 Medan. Model pembelajaran yang dilakukan student center tidak lagi teacher center, siswa sudah berani dalam mengemukakan pendapat dalam proses belajar megajar, siswa lebih paham dan termotivasi dalam menerima pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, sehingga dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata- rata kelas 64,70 dan jumlah presentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 41,12%. 2. Pada tindakan siklus I dengan menerapkan model Teams Games Tournament

(TGT) diperoleh nilai rata – rata kelas 71,96, peresentase ketuntasan klasikal 64,70%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal baik dari segi nilai rata – rata maupun ketuntasan belajar.

3. Pada siklus II dengan menerapkan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) diperoleh nilai ketuntasan yang semakin meningkat hingga mencapai 91,17%, dengan nilai rata – rata 79,60.


(5)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mengemukakan beberapa saran yang mudah – mudahan dapat bermanfaat, diantaranya yaitu:

1. Kepada guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, hendaknya menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dalam proses belajar mengajar, karena melalui penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) siswa berani mengemukakan pendapat dalam proses belajar megajar, siswa lebih paham dan termotivasi dalam menerima pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan,

2. Kepada kepala sekolah agar mendorong para guru khususnya guru Pendidikan Kewarganegaraan untuk menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT), sehingga proses pembelajaran lebih menarik. 3. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang ingin

menjadikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) sebagai alternatif pembelajaran pada pelajaran lain dengan memperhatikan aspek lain dari permasalan yang ada.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Budimansyah, Dasim. 2010. Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press. Darmadi, Hamid. 2013. Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

di Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta.

Deny, Setiawan & Fandi, Setiawan. 2014. Pendidikan Karakter dengan Perspektif Kewarganegaraan. Medan: Larispa Indonesia.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Khadijah. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media. Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Pasaribu, Payerli. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan. Medan: UNIMED

Press.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahmat. 2009. Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Bandung: Laboraturium Pendidikan Kewarganegaraan.

Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Sudijono, Anas. 2009. Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Dokumen yang terkait

UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII DI SMP NEGERI 13 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014-2015

5 25 32

“EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 9 JEMBER TAHUN PEMBELAJARAN 2006/2007”

0 4 17

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII A SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 59

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII A SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 60

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN DRIBLE DALAM SEPAKBOLA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 30 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 5 63

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DALAM BELAJAR IPS (SEJARAH) SISWA KELAS VII.1 DI SMP NEGERI I GISTING TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 13 85

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 84

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS XII.IPA 3 SMAN 1 TALAMAU Indrayerli SMAN 1 Talamau Email:indrayerligmail.com

1 2 12

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOREJO KIDUL 03 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 0 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

0 2 5