Bambang B. Santoso
Struktur dan KomposisiKomoditi Hortikultura
25
6. Mitokondria
Merupakan organel yang dibatasi oleh dua lembar membran. Ukuran mirip bakteri. Berfungsi sebagai generator utama untuk mendapatkan tenaga
energi dalam bentuk ATP dan reduktan. Mitokondria bersifat aerobik dalam melakukan fungsi repirasi dan akhir proses pernapasan dilakukan pada
membran bagian dalam. Protein dan co-faktor yang terkandung dalam mitokondria terlibat dalam proses transportasi elektron yang komplek dan
menghasilkan energi dalam nukleotid seperti ATP.
7. Kloroplast
Merupakan organel yang eksklusif terdapat pada tumbuhan dan algae bersel tunggal. Terdapat stroma, tilakoid, granum, dan lokulus. Granum
merupakan bagian kloroplast yang menentukan kemampuan mengbah tenaga cahaya menjadi tenaga kimia dalam bentuk ATP dan NADPH. Tenaga kimia ini
kemudian digunakan untuk kegiatan fiksasi karbondioksida, sentesis senyawa gula, dan senyawa organik lainnya. Rangkaian reaksi terjadi di stroma.
8. Vakuola
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan mineral, senyawa asam organik, senyawa fenolik, dan sebaginya dalam bentuk terlarut dalam air. Dengan
demikian vakuola merupakan kantong penyimpanan air dan berperan mempertahankan tekanan osmotik sel, turgor, dan ketegaran sel. Vakuola
merupakan ruang-ruang hampa yang terdapat di dalam sel. Pada buah dan sayuran yang masih muda, vakuola berukuran kecil. Seiring dengan bertambah
tuanya buah dan sayuran, maka ukuran vakuola inipun membesar.
Bambang B. Santoso
Struktur dan KomposisiKomoditi Hortikultura
26
9. Sitoskeleton dan Mikrotobul
Merupakan organel penghubung antar berbagai organel dengan membran sel sehingga organel-organel tersebut terikat dan meiliki posisi
tertentu di dalam ruang sel. Selain parenkim, pada organ panenan juga terkandung sel-sel
penyangga, sel-sel penghubung, dan sel-sel pelindung. Xylem dan phloem merupakan sel penghubung yang banyak mengandung selulosa dan lignin.
Sel-sel pelindung sebenarnya juga merupakan sel-sel parenkim tetapi tersusun oleh kutin atau suberin dan struktur seperti gabus. Sel-sel pelindung ini berada
di luar yang melindungi bagian dalam buah dan sayur. Tektur buah, sayur, dan bunga potong sangat tergantung pada turgor,
yaitu tekanan tegangan yang disebabkan oleh isi sel. Apabila isi sel berkurang, maka sel akan menjadi lunak, tetapi apabila isi sel bertambah,
maka dinding sel menjadi tegang sehingga tekstur bahan menjadi keras. Penyebab adanya turgor ini adalah terjadinya proses osmosa. Dinding sel dan
protoplasma bertindak sebagai membran yang tipis yang permeable. Air akan berdifusi ke dalam sel karena konsentrasi cairan sel lebih tinggi. Akibatnya, isi
sel akan bertambah dan menyebabkan tekanan lebih besar pada dinding selnya.
Apabila dinding sel tidak elastis, maka akan dapat menyebabkan selnya pecah. Keadaan turgor selain dipengaruhi oleh adanya peristiwa osmosa, juga
dipengaruhi oleh permeabilitas dinding sel dan protoplasma, dan dipengaruhi pula oleh elastisitas dinding sel.
Pada buah, struktur sel umumnya tidak keras. Kekerasan buah biasanya hanya terletak pada lapisan luar bagian kulit. Dengan semakin tua umur buah
tersebut, maka kekerasannya menjadi berkurang, akhirnya buah akan menjadi lunak. Pada sayuran utamanya sayuran batang dan daun, semakin tua
keadaannya justru akan semakin keras dan rapuh jaringannya.
Bambang B. Santoso
Struktur dan KomposisiKomoditi Hortikultura
27 Umbi wortel yang berkembang dari akar, umbi kentang yang
berkembang dari batang di bawah tanah, dan bawang-bawangan yang berkembang dari daun memiliki struktur dan sifat yang berbeda-beda satu
sama lainnya. Umbi akar dan juga umbi batang banyak mengandung karbohidrat dan air. Pada bagian dalam umbi akar sebenarnya merupakan
pembuluh xylem yang diselubungi oleh lapisan kambium. Oleh karena itu bagian dalam umbi ini keras meskipun banyak mengandung air. Namun
demikian, dengan tidak adanya lapisan alami pada permukaan kulit, maka kandungan air jaringan akan mudah hilang akibat transpirasi.
Pada bagian luar umbi akar tepatnya di bagian bawah kulit terdapat lapisan gabus, yaitu sel-sel mati yang tidak berfungsi dalam sistim
metabolisme. Pada bagian bawah sel gabus terdapat sel-sel sklerensim dan lapisan kulit dalam. Dinding sel umbi akar baik yang merupakan xylem,
sklerensim dan sel-sel gabus banyak mengandung selulosa, yang menyebabkan sifat umbi akar ini keras dan liat dan relatif tahan terhadap
tekanan atau benturan. Umur pasca panenpun cukup panjang dibandingkan dengan organ lainnya.
Lain halnya dengan umbi daun pada bawang-bawangan sifatnya agak berbeda dengan dua umbi yang telah dijelaskan di atas. Umbi daun merupakan
modifikasi daun berupa pemadatan pelepah atau pangkal daun sehingga memiliki sifat-sifat yang mirif dengan sifat daun.
C. Komposisi Kimia dan Nilai Nutrisi