Analisis Data Penelitian PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

64 total asset perusahaan sebesar 11 dalam satu periode dan nilai maksimum diketahui sebesar 0,19. Menurut Hanafi dan Halim 2005:85 : “Rasio profitabilitas sangat bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan karena dapat membantu perusahaan untuk mengetahui kontribusi keuntungan perusahaan dalam jangka pendek atau jangka panjang.” Profitabilas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Dalam penelitian ini, profitabilitas dilihat berdasarkan nilai ROE dimana ROE merupakan tingkat pengembalian ekuitas pemilik perusahaan. Berdasarkan hasil deskriptif statistik yang telah diuraikan pada tabel 4.4, tingkat profitabilitas rata-rata dari perusahaan sampel dalam penelitian ini adalah 14. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan perusahaan sampel dalam penelitian ini dalam mendapatkan laba bersih per satu periodenya adalah sebesar 14 dari jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Selanjutnya, variabel yang juga diteliti dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan SIZE yang merupakan log natural dari Total Aset menunjukkan mean sebesar 11,0045 dibulatkan menjadi 11,00. Sedangkan nilai maksimumnya adalah 32,56 dan nilai minimumnya 18,19. Menurut Handayani dan Hadinugroho 2009: 66 “ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan. Perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses mudah menuju pasar modal”. Berdasarkan 65 pengertian ini dan hasil deskriptif statistik pada tabel 4.4 yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diartikan bahwa ukuran perusahaan sampel yang paling tertinggi adalah sebesar 32,56 dan terendahnya sebesar 18.19 dengan rata-rata 11,00. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki akses mudah menuju pasar modal adalah perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan size rata-rata sebesar 11,00. Corporate Social Responsibility CSR adalah kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Menurut International Finance Corporation mendefinisikan Corporate Social Responsibility CSR sebagai : “Komitmen dunia bisnis untuk memberi kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal, dan masyarakat luas untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara yang baik bagi bisnis maupun pembangunan.” Berdasarkan data pada tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa variabel Corporate Social Responsibility CSR memiliki nilai minimum sebesar 6,7 dan maksimum 50,22. Rata-rata nilai CSR adalah 16,7862 dibulatkan menjadi 16,8. Hasil ini dapat diartikan bahwa komitmen dari perusahaan manufaktur industry barang konsumsi dalam hal CSR hanya rata-rata 16,8 dari keseluruhan kegiatan perusahaan. Nilai maksimum sebesar 50,22 menyatakan arti bahwa perusahaan yang paling tinggi memberikan kontribusinya sebesar 50,22 untuk hal CSR. 66 Variabel yang terakhir adalah struktur modal. Struktur modal adalah pencerminan dari perimbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri dari suatu perusahaan. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang dapat meminimumkan biaya dan mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian, sehingga memaksimumkan harga saham. Dari data pada tabel 4.4 di atas mengenai nilai deskriptif variabel struktur modal yang diproksi melalui DER, nilai minimum DER sebesar 2,24 dan maksimum sebesar 148,01 dengan rata-rata sebesar 56,55. Hasil ini dapat diartikan bahwa rata-rata perusahaan manufaktur sektor industry barang konsumsi dapat meminimkan biaya dan optimalkan keseimbangan antara resiko dan pengembalian sebesar 56,55 . Struktur modal erat kaitannya dengan harga saham, hal ini dikarenakan salah satu unsur yang membentuk harga saham adalah persepsi investor atas kinerja perusahaan, dan struktur modal adalah salah satu unsur yang menentukan baik buruknya kinerja perusahaan, karena struktur modal akan menentukan sumber pembiayaan dan pembelanjaan yang dilakukan oleh perusahaan atas kegiatan operasionalnya. 67

2. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data

Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik. Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot, dimana pada grafik ini terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Adapun hasil uji normalitas data dijelaskan melalui grafik berikut : Gambar 4.1 Normal Probability Plot Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable : LNPBV Observed Cum Prob Sumber : Data penelitian diolah, output SPSS 21.00 68 Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa model regresi pada penelitian ini layak dipakai karena pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal dan data yang dimiliki terlihat merata dan cukup baik. Hasil ini berarti model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas yang berarti bahwa data terdistribusi secara normal. Tabel 4.5 Uji Kolmogorov Smirnov One sample Kolmogrov Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters a.b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp.Sig. 2-tailed Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative 60 .0000000 .43512661 .092 .092 -.072 .674 .611 a. Test Distribution is Normal Sumber : Output SPSS b. Calculated from data Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa besarnya nilai Komolgorov-Smirnov adalah 0,674 dengan signifikansi sebesar 0,611 dimana 0,05. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti data terdistribusi normal. 69

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari masalah heterokedastisitas homokedastisitas. Adapun hasil uji heterokedastisitas pada penelitian ini sebagai berikut : Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Scatterplots Dependent Variable : LNPBV Regression Standarized Predicted Value Sumber : Data penelitian diolah, 2015. Output SPSS 21 Grafik scatterplots di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi 70 layak digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan atau Price to Book Value PBV berdasarkan variabel yang mempengaruhinya independent yaitu profitabilitas ROE, ukuran perusahaan SIZE, tanggung jawab sosial CSR dan struktur modal DER.

c. Uji Multikolonieritas

Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas antar variabel independen digunakan Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance. Batas dari tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value 0,10 dan nilai VIF 10 maka tidak terjadi multikolonieritas. Sampel hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besar nilai VIF dan nilai tolerance dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolonieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant LNROE .212 3.441 LNSIZE .256 4.321 LNCSR .144 1.005 LNDER .586 1.492 Sumber : Output SPSS 21.00 71 Berdasarkan tabel di atas memperlihatkan hasil pengujian multikolonieritas. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai tolerance untuk ROE sebesar 0.212 dan VIF 3.441, SIZE dengan nilai tolerance sebesar 0.256 dan VIF 4.321, CSR dengan nilai tolerance sebesar 0.144 dan VIF 1.005, DER dengan nilai tolerance sebesar 0.586 dan VIF 1.491 Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini terbukti terbebas dari gejala multikolonieritas.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi didefinisikan sebagai terjadinya korelasi diantara data pengamatan, dimana munculnya suatu data dipegaruhi oleh data sebelumnya. Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian diuji dengan uji Durbin-Watson DW test. Adapun hasil uji autokorelasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 Uji Durbin-Watson Durbin-Watson 2.122 Sumber : Output SPSS 21.00 72 Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar 2,122. Dengan jumlah predictors sebanyak 4 buah k = 4 dan sampel sebanyak 60 perusahaan n=60, berdasarkan tabel D-W dengan tingkat signifikansi 5, maka dapat ditentukan nilai dl adalah sebesar 1,571 dan du adalah sebesar 1,679 dengan demikian nilai du DW 4-du yaitu 1,679 2,122 2,321 yang menandakan bahwa tidak terdapat autokorelasi positif dan negatif dalam model regresi. Hasil ini berarti bahwa variabel ROE, SIZE, CSR dan DER dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah autokorelasi.

3. Hasil Uji Hipotesis

Setelah mengetahui hasil statistik deskriptif variabel dalam penelitian ini yang diuraikan melalui nilai minimum, maximum, mean dan standar deviasi pada masing-masing indikator variabel penelitian, langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis penelitian yang telah ditentukan sebelumnya pada bab II. Adapun hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi :

a. Hasil Uji Statistik F Uji F-test

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen dalam penelitian ini secara bersama-sama simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Adapun signifikansi 73 model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat nilai signifikansi sig. yang diuraikan melalui tabel 4.8 sebagai berikut : Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 16.968 4 2.632 4.774 .000 b 1 Residual 46.691 56 .411 Total 63.648 60 a. Dependent Variable : PBV b. Predictors : Constant. ROE, SIZE, CSR, DER Sumber : Output SPSS 21.00, Data skunder penelitian diolah 2015. Ketentuan : a. Jika probabilitas signifikasi lebih besar dari 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen b. Jika probabilitas lebih kecil 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Pada table di atas dapat diketahui bahwa variabel independen yaitu Profitabilitas ROE, Ukuran Perusahaan SIZE, Tanggung Jawab Sosial CSR dan Struktur Modal DER secara simultan atau bersama-sama mampu memberikan perubahan pada variabel dependen Nilai Perusahaan PBV. Hal ini ditunjukkan dari nilai F hitung 4,774 dengan tingkat signifikan sig. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 α = 0,05. Dari 74 hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh simultan yang signifikan antara ROE, SIZE, CSR dan DER terhadap PBV.

b. Hasil Uji Statistik t Uji t-test

Pada penelitian ini, pengujian statistik t diperoleh dari nilai signifikansi antara variabel independen penelitian yaitu Profitabilitas ROE, Ukuran Perusahaan SIZE Tanggung Jawab Sosial CSR dan Struktur Modal DER dalam menerangkan variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan PBV. Adapun hasil pengujian t-test yang telah dilakukan peneliti dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std.Eror Beta Constant 1.003 1.409 .767 .445 1 LNROE .376 .088 .440 4.213 .000 LNSIZE -.708 .977 -.071 -.715 .423 LNCSR .235 .072 .310 2.452 .000 LNDER .402 .096 .502 2.616 .000 Sumber : Output SPSS 21.00, Data skunder penelitian diolah 2015. Berdasarkan data pada table 4.9 di atas, maka dapat diperoleh persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut : 75 PBV = 1,003 + 0,376 ROE - 0,708 SIZE + 0,235 CSR + 0,402 DER Konstanta dalam penelitian ini bernilai sebesar 1,003 dengan nilai positif. Hal ini dapat diartikan bahwa nilai perusahaan akan bernilai 1,003 apabila masing-masing variabel independen dalam penelitian yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan dan struktur modal memiliki nilai 0 nol. Selanjutnya, variabel profitabilitas yang memiliki koefisien regresi 0.376 untuk ROE dengan nilai positif, hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas memberikan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel profitabilitas dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan nilai perusahaan sebesar 0,376. Pada variabel ukuran perusahaan memiliki koefisien regresi sebesar - 0,708. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hasil ini menggambarkan bahwa jika terjadi setiap kenaikan satu persen variabel ukuran perusahaan dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan kebijakan dividen sebesar 0,708. Kemudian, pada variable tanggung jawab sosial perusahaan yang diproksi melalui CSR, memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,235 dengan nilai positif. Hasil ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu 76 persen variabel CSR dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan nilai perusahaan sebesar 0,235. Variabel terakhir adalah struktur modal dimana DER memiliki koefisien regresi sebesar 0,402 dengan nilai positif. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap kenaikan satu persen dari struktur modal akan memberikan kenaikan pula pada nilai perusahaan sebesar 0,402 dengan asumsi variabel lainnya tetap.

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Pada model regresi berganda penggunaan adjusted R 2 Adj R 2 , atau koefisien determinasi yang telah disesuaikan, lebih baik dalam melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen bila dibandingkan dengan R 2 koefisien determinasi. Kelemahan dalam menggunakan nilai R 2 adalah karena adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Adapun hasil uji koefisien determinasi pada penelitian ini dapat dilihat berdasarkan tabel uji Adjusted R 2 sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Adjusted R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .408 a .167 .359 .64124 Sumber: Output SPSS 21.00, Data skunder penelitian diolah 2015. 77 Dari tabel 4.10 di atas diketahui bahwa nilai adjusted R 2 adalah sebesar 0,359. Hal ini berarti bahwa sebesar 35,9 nilai perusahaan dipengaruhi oleh profitabilitas, ukuran perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan dan struktur modal Sedangkan sisanya 64,1 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil uraian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik suatu simpulan dan saran yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan oleh perusahaan dalam menghadapi masalah yang ada.

A. Kesimpulan

Adapun hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda, ditemukan bahwa variabel profitabilitas yang diproksi melalui Return On Equity ROE berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan 2. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda, ditemukan bahwa variabel ukuran perusahaan yang diproksi melalui SIZE tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan 3. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda, ditemukan bahwa variabel tanggung jawab sosial perusahaan CSR berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan 4. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda, ditemukan bahwa variabel struktur modal yang diproksi melalui Debt to Equity Ratio DER berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 79 5. Secara simultan variabel profitabilitas ROE, ukuran perusahaan SIZE, tanggung jawab sosial CSR dan struktur modal DER berpengaruh terhadap nilai perusahaan sebesar 35,9 sementara 64,1 lainnya dipengaruhi oleh faktor lain

B. Saran

1. Secara Teoritis a Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada simpulan, diketahui ternyata terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur diantaranya tingkat profitabilitas, CSR dan struktur modal. Maka dari itu, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap variabel yang lebih luas untuk meneliti secara lebih detail faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai perusahaan. b Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menggunakan jenis sampel perusahaan yang lebih luas dan berbeda dengan waktu pengamatan yang lebih lama pula agar hasil penelitian dapat lebih mudah untuk digeneralisasikan; dan c Disarankan untuk mengklasifikasikan perusahaan berdasarkan umur perusahaan. Karena ada kemungkinan perusahaan yang sudah lama stabil dengan yang baru didirikan akan berpengaruh terhadap tingkat nilai perusahaan terkait. 80 2. Secara Praktis a Hal-hal yang telah sesuai dengan standar penyajian laporan penelitian harap dipertahankan dan diperbaiki sesuai kebutuhan penelitian yang dilakukan; b Bagi perusahaan manufaktur, disarankan memperbaiki dan melengkapi penyajian laporan keuangan agar informasi yang ingin disampaikan perusahaan dapat dengan jelas diterima oleh publiknya; c Bagi penelitian selanjutnya, disarankan dapat lebih detail dalam hal penyajian hasil penelitian dan data penelitian yang ada harap dilampirkan secara lengkap untuk mendukung validitas penelitian. DAFTAR PUSTAKA Ang, Robert. 2010. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia. Brigham, E.F. and L.C. Gapenski. 2010. Intermediate Financial Management. 7th edition. Sea Harbor Drive: The Dryden Press. Brigham, E.F. and M.C. Ehrhardt. 2011. Financial Management: Theory and Practice. 10 th edition. Orlando: Sea Harbor Drive. Brigham, Eugene F. Dan Joul F Houston. 2011. Manajemen Keuangan. Jakarta :Erlangga. Eka Lestari, Putu. 2010. Pengaruh Struktur Modal dan Kepemilikan Manajerial Serta Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Denpasar : Universitas Udayana. Fakhruddin, M. dan M.S. Hadianto. 2012. Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Elex Media Komputindo. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Graver dan Gaver dalam Martalina, Lifessy. 2011. Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Padang : Universitas Negeri Padang. Gujarati, Damodar. 2011. Ekonometrika Dasar, Buku II, Edisi kelima. Jakarta : Salemba Empat. Hasnawati, Sri. 2005. “Implikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta”. Usahawan. No. 09Th XXXIX. September 2005 : 33-41. Husnan, Suad. 2011. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan. Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Mahendra, Alfredo DJ. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Denpasar : Universitas Udayana. Myers, Stewart C. 2012. Capital Structure. Dalam Journal of Economic Perspective. Spring, 15 2: h: 81-102. Naim, Ainun dan Fu’ad Rakhman. 2000. “Analisis Hubungan Antara Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Dengan Struktur Modal dan Tipe Kepemilikan Perusahaan”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 15, No.1. Noviyanto, Dwi. 2008. Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio investor terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Jakarta tahun 2005-2007. Skripsi. Malang : Universitas Negeri Malang. Nurmayasari, Andi. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2007-2010. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Peasnell, K.V, P.F. Pope, dan Young, S. 2005. Outside Directors, Board Effectiveness and Earnings Management. Working Paper, Lancaster University, UK. Petronila, Thio Anastasia dan Mukhlasin. 2003. “Pengaruh Profitabilitas perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan dengan Opini Audit Sebagai Moderating Variabel”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Indonesia Atmajaya. Jakarta. Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Dalam Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar. Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE S. Munawir. 2009. “Akuntansi Keuangan Dan Manajemen”. Edisi Revisi. Yogyakarta : BPFE. Safrida, Eli. 2008. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Medan : Universitas Sumatera Utara.

Dokumen yang terkait

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014)

0 6 21

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014)

0 8 134

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014).

0 6 16

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014).

0 4 8

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

0 7 19

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

1 6 19

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN STRUKTUR ASET DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI.

2 13 15

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 3 26

Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2012 - 2014).

2 12 28

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015)

0 0 17