GAMBARAN KONSEP DIRI DAN HARGA DIRI WANITA KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGA (KDRT)

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Carmen Lytle (2010), institusi keluarga sebagai institusi terkecil
dalam masyarakat, beberapa tahun terakhir ini dikatakan sebagai tempat paling
rawan bagi munculnya tindak kekerasan terhadap perempuan. Banyak penyebab
untuk ini diantaranya, menyebutkan bahwa laki-laki merupakan sumber konsep yang
berbeda dengan perempuan. Laki-laki bersumber pada keberhasilan pekerjaan,
persaingan dan kekuasaan, sementara perempuan bersumber pada keberhasilan
tujuan pribadi citra fisik dan dalam hubungan keluarga. Konsep diri yang muncul
dari model sosialisasi ini menyebabkan perempuan tidak berani menghadapi
suaminya, sebaliknya si suami merasa mendapatkan angin untuk menguasai istrinya.
Sebagai inti kepribadian, konsep diri akan menentukan keberhasilan
seseorang dalam menghadapi permasalahan yang timbul dalam kehidupannya. Hal
ini disebabkan konsep diri merupakan internal frame of reference, yaitu merupakan
kerangka acuhan bagi tingkah laku individu (Meichati, 1975).
Sedangkan menurut Rogers (Hall and Lindzey, 1993) mengatakan bahwa
meskipun diri mempunyai tendensi inheren untuk mengaktualisasikan diri, namun
sangat muda dipengarui oleh lingkungan, kususnya oleh lingkungan sosial. Dan

begitu pula dari hasil penelitian yang dilakukan Lyneh (Partosuwindo, 1979)
menunjukan bahwa ada interaksi antara pengalaman dan konsep diri. Seseorang
memiliki konsep diri dipengaruhi oleh pengalaman, sebaliknya konsep diri juga akan
mempengaruhi cara seseorang mengunakan pengalamannya. Selanjutnya dikatakan
seseorang dengan konsep diri positif akan lebih banyak memiliki pengalaman yang
menyenangkan dari pada mereka yang memiliki konsep diri negatif.
Dan anggapan bahwa mereka yang mengalami kekerasan dalam rumah
tangga memiliki harga diri yang rendah karena mereka yang mengalami kekerasan
dalam rumah tangga adalah istri yang dianiaya atau direndahkan. Kekerasan yang
dialami oleh istri akan mempengaruhi harga dirinya karena dia merasa sebagai
pribadi yang tak berdaya dan dikuasai oleh suaminya sehingga menjadi inferior.

2

Disisi lain harga diri sangat penting bagi wanita karena harga diri berperan dalam
perkembangan kepribadiannya. Perkembangan harga diri dipengaruhi oleh berbagai
hal baik dari luar dan dalam diri wanita yang mengalami kekerasan.
Harga diri pada dasarnya adalah penilaian individu terhadap kehormatan diri,
melalui sikap terhadap dirinya sendiri yang sifatnya implisit dan tidak
diverbalisasikan dan menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya

sebagai orang yang memeiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.
Sebuah citra diri yang rendah dimulai sejak awal kehidupan bagi kebanyakan
orang. Hal-hal seperti perhatian negatif dan kritik dari orang tua, guru dan rekanrekan semua memainkan peran mereka dalam mengembangkan harga diri yang
rendah pada anak. Si anak mulai percaya bahwa mereka telah rusak atau tidak
dicintai karena perlakuan yang mereka terima dari orang lain. Caemen Lytle (2010)
Kekerasan terhadap perempuan sangat luas cakupannya, dapat berlangsung
dalam lingkunggan personal. Salah satu contoh kekerasan yang terjadi dalam
kehidupan pribadi adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). UU RI NO 23 Th
2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga menyebutkan bahwa yang
dimaksud kekerasan dalam rumah tangga adalah “setiap perbuatan terhadap
seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, sexsual, psikologis, dan penelataran rumah tangga termasuk
ancaman untuk melakukan perbuatan pemaksaan atau perampasan kemerdekaan
secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga”.
Laporan terjadinya kekerasan terhadap perempuan yang masuk kekomnas
perenmpuan dari tahun ketahun mengalami peningkatan, misalnya pada tahun 2001
terjadi 3169 kasus, pada tahun 2002 terjadi 5163 kasus, pada tahun 2003 terjadi
7787 kasus, pada tahun 2004 terjadi 14020 kasus, pada tahun 2005 terjadi 20391
kasus, pada tahun 2006 terjadi 22512 kasus, pada tahun 2007 terjadi 25522 kasus,
pada tahun 2008 terjadi 54425 kasus, dan pada tahun 2009 terjadi 143586 kasus. Dari

kasus kekerasan terhadap perempuan yang tertingi adalah kasus kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT) mencakup 96%. Adapun bentuk-bentuk kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT) meliputi, kekerasan dalam bentuk seksual sebesar 48,68%,
kekerasan dalam bentuk psikis sebesar 48,28%, sedangkan kekerasan dalam bentuk
fisik 1,21%, dan kekerasan dalam ekonomi sebesar 1,83%.

3

Dari uraian data di atas mengenai kekerasan terhadap perempuan kasus
tertingi adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mencapai 96% dari
keseluruhan data di atas.
Menurut Akwilla, Raisa, Kristyanti, dan Johana Rosalina (2009) dalam
penelitianya tentang kekerasan dalam rumah tangga di kecamatan bekasi timur
dengan jumlah sampel penelitian 104 orang, berdasarkan dari hasil penelitian ini,
disimpulkan 62% istri di kecamatan bekasi timur mengalami kekerasan dalam rumah
tangga dan 66% diantaranya mengalami kekerasan psikologis dan sebagian besar
dari mereka mengalami penurunan harga diri (self-esteem).
Sedangkan menurut Joice (2009) Kekerasan dalam rumah tangga seringkali
menggunakan paksaan yang kasar untuk menciptakan hubungan kekuasaan di dalam
keluarga, di mana perempuan diajarkan dan dikondisikan untuk menerima status

yang rendah terhadap dirinya sendiri. KDRT seakan-akan menunjukkan bahwa
perempuan lebih baik hidup di bawah belas kasih pria. Hal ini juga membuat pria,
dengan harga diri yang rendah, menghancurkan perasaan perempuan dan
martabatnya karena mereka merasa tidak mampu untuk mengatasi seorang
perempuan yang dapat berpikir dan bertindak sebagai manusia yang bebas dengan
pemikiran dirinya sendiri. Sebagaimana pemerkosaan, pemukulan terhadap istri
menjadi hal umum dan menjadi suatu keadaan yang serba sulit bagi perempuan di
setiap bangsa, kasta, kelas, agama maupun wilayah.
Sayangnya, harga diri yang rendah dan kekerasan rumah tangga berjalan
seiring, jika seseorang menderita dengan citra diri rendah mereka akan lebih
cenderung mentolerir prilaku kasar. Oleh karena itu, harga diri pada wanita yang
mengalami kekerasan menjadi perlu untuk diteliti karena harga diri yang tinggi dapat
menuntun wanita kearah keputusan-keputusan untuk berprilaku yang rasional.
(Caemen Lytle).
Masalah-masalah rumit yang dialami manusia pada umumnya termasuk
kekerasan dalam rumah tangga, seringkali dan bahkan hampir semua, sebenarnya
berasal dari dalam diri. Mereka tanpa sadar menciptakan mata rantai masalah yang
berakar dari problem konsep diri. Dengan kemampuan berpikir dan menilai, manusia
malah suka menilai yang macam-macam terhadap diri sendiri maupun sesuatu atau
orang lain – dan bahkan meyakini persepsinya yang belum tentu obyektif. Dari


4

situlah muncul problem seperti inferioritas, kurang percaya diri, dan hobi mengkritik
diri sendiri. (Jacinta F. Rini, 2002)
Demikian halnya dengan konsep diri sama seperti halnya harga diri memiliki
dampak serupa menurut Poerwandari (2000) menguraikan dampak psikologis dari
kekerasan adalah jatuhnya harga diri dan konsep diri korban. Ia akan melihat diri
negatif, banyak menyalahkan diri, menganggap diri menjadi penanggungjawab
tindak kekerasan yang dialaminya. Korban juga dapat menghayati depresi dan
bentuk-bentuk

gangguan lain sebagai

akibat dari bertumpuknya tekanan,

kekecewaan, ketakutan dan kemarahan yang tidak dapat diungkap terbuka.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “bagaimana gambaran

konsep diri dan harga diri (selft esteem) isteri korban kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT)”.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konsep diri dan
harga diri (selft esteem) istri sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi pada ilmu
psikologi sosial berkaitan dengan konsep diri dan harga diri istri sebagai korban
kekerasan dalam rumah tangga.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi tentang fenomina yang
terjadi di lapangan berkaitan dengan kasus kekerasan suami terhadap isteri yang
membutuhkan perhatian kusus dan dapat menjadi dasar bertindak apabila mengetahui
adanya kasus ini.

GAMBARAN KONSEP DIRI DAN HARGA DIRI
WANITA KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH

TANGA (KDRT)

SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:
AMIRUL MUKMININ
04810123

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi

: Gambaran Konsep Diri dan Harga Diri Korban

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

Nama Peneliti

: Amirul Mukminin

NIM

: 04810123

Fakultas

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Waktu Penelitian


: 21 juli 2011 – 27 juli 2011

Malang, 13 Agustus 2011

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Dra. Tri Dayakisni, M.Si

Hudaniah, M.Si, M.Psi

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh Dewan Penguji
Tanggal : 19 agustus 2011

Dewan Penguji

Ketua Penguji


: Dra. Tri Dayakisni, M.Si

( _____________ )

Anggota Penguji

: 1. Hudaniah, M.Si, M.Psi

( _____________ )

2. Dr. Dra. Diah Karmiyah, M.Si

( _____________ )

3.Lindayani Pusfiyaningsih, S.Psi, M.Si ( _____________ )

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang


Drs. Tulus Winarsunu, M.Si

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Amirul Mukminin

Tempat, Tanggal Lahir : Lamongan 23 november 1985
NIM

: 04810123

Fakultas

: Psikologi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Menyatakan bahwa skripsi / karya ilmiah :
Judul

: Gambaran Konsep Diri dan Harga Diri Wanita Korban
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam
bentuk kutipan yang telah digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan
sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan
hak bebas royalti non eksklusif apabila digunakan sebagai sumber yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan undangundang yang berlaku.

Mengetahui,

Malang, 13 Agustus 2011

Ketua Program Studi

Yang menyatakan,

M. Salis Yuniardi, M.Psi

Amirul Mukminin

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Gambaran
Konsep Diri dan Harga Diri Wanita Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga
(KDRT)”.
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan studi pada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesarbesarnya atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan dalam penyusunan
skripsi ini, kepada:
1. Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku Dosen Pembimbing I, yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penulisan skripsi ini.
3. Ibu Hudaniah, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak membantu
dan memberi masukan serta selalu meluangkan waktunya dalam membimbing
penulis.
4. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Ayah dan Ibu tercinta atas perhatian, kasih sayang, dukungan moril serta doanya.
6. Seluruh subyek penelitian yang berperan penting dalam membantu kelancaran
skripsi ini.

7. Tidak lupa pada isteri tercinta Wirnanika Hp yang telah memberi suport untuk
menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman Psikologi angkatan 2004 yang banyak memberikan dukungan,
bantuan maupun diskusinya.
9. Polsek brondong kabupaten lamongan, atas kerja samanya dalam pengambilan
data.
10. Seluruh pihak yang telah membantu penyusun, yang tidak dapat disebutkan satu
per satu tanpa mengecilkan arti bantuannya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihakpihak yang berkepentingan.

Malang, 13 Agustus 2011

Penulis

INTISARI
Amirul. 2011. Gambaran Konsep Diri dan Harga Diri Wanita Korban Kekerasan
Dalam Rumah Tangga (KDRT). Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang. Pembimbing: (1) Tri Dayakisni, (2) Hudaniah
Kata Kunci: Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), konsep diri, harga diri
Kekerasan dalam rumah tangga seringkali menggunakan paksaan yang kasar
untuk menciptakan hubungan kekuasaan di dalam keluarga, di mana perempuan
diajarkan dan dikondisikan untuk menerima status yang rendah terhadap dirinya
sendiri. KDRT seakan-akan menunjukkan bahwa perempuan lebih baik hidup di
bawah belas kasih pria. Hal ini juga membuat pria, dengan harga diri yang rendah,
menghancurkan perasaan perempuan dan martabatnya karena mereka merasa tidak
mampu untuk mengatasi seorang perempuan yang dapat berpikir dan bertindak
sebagai manusia yang bebas dengan pemikiran dirinya sendiri. Sebagaimana
pemerkosaan, pemukulan terhadap istri menjadi hal umum dan menjadi suatu
keadaan yang serba sulit bagi perempuan di setiap bangsa, kasta, kelas, agama
maupun wilayah. Institusi keluarga sebagai institusi terkecil dalam masyarakat,
beberapa tahun terakhir ini dikatakan sebagai tempat paling rawan bagi munculnya
tindak kekerasan terhadap perempuan. Banyak penyebab untuk ini diantaranya,
menyebutkan bahwa laki-laki merupakan sumber konsep yang berbeda dengan
perempuan. Laki-laki bersumber pada keberhasilan pekerjaan, persaingan dan
kekuasaan, sementara perempuan bersumber pada keberhasilan tujuan pribadi citra
fisik dan dalam hubungan keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
gambaran konsep diri dan harga diri pada wanita korban kekerasan dalam rumah
tangga.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini
adalah isteri korban kekerasan dalam rumah tangga yang berjumlah sebanyak 3
orang. Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik wawancara. Teknik
pemeriksaan keabsahan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
triangulasi sumber, yang mana dalam hal ini wawancara juga dilakukan terhadap
subyek serta informan (significant others) subyek sebagai cross check data.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa para subyek
memiliki konsep diri negatif hal ini dapat dilihat dari para subyek yang mengangap
dirinya tidak menarik dan lemah selain itu subyek tidak kompeten dan tidak memiliki
daya tarik terhadap hidup. Selain itu subyek juga memiliki harga diri yang rendah hal
ini dapat dilihat pada sikap subyek yang pesimis dan kurang percaya diri terhadap
dirinya sendiri, dan juga subyek menunjukan sikap yang tidak berharga, kurang
percaya diri dan menunjukan sikap yang inferior.

ABSTRACT
Amirul. 2011. Description of self-concept and self-pride of woman who became
victim in household violence. Faculty of Psychology University of
Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) Tri Dayakisni, (2) Hudaniah
Keywords: Household Violence, Self-concept, self-pride
Household violence often use rough intimidation to create authority relation
in household, where woman taught and conditioned to accept low status to herself.
Household violence seems showed that it would be better for woman to live under
man’s care and forgiveness. It also made man, with low self-pride destroy woman’s
feeling and honor since they feel unable to overcome woman who’s able to think and
act as free human with their own thought. Just like raping, violence to wife became
general thing and hard condition for woman in every nation, class, religion, or
region. Family institution as the smallest institution in society, some last year could
be said as risk place to produce violence to woman. Many caused of this, some of
them stated that male is a different concept source with female. Male depend of the
successful work, competition, and power, while woman source come from private
purpose success, physical image and family relationship. The research purpose is to
find out self-concept and self-pride description to woman who became victim in
household violence.
The research uses qualitative approach. Subject in this research are wives who
became victim in household violence consisted of three people. Data collection
technique used is interview. Data validity checking technique used in this research is
source triangulation, where the interview is also done to subject and also informer
(significant others) subject as data cross check, significant others are neighbor,
uncle, and older relatives.
Result found from this research showed that subject has negative self concept.
It can be seen from subject which considered themselves not attractive and weak.
Besides, subject is uncompetent and has no interest to life. Besides, subject also has
low self-pride, here can be seen from subject attitude who are pessimistic, lack of
confidence, subject also showed attitude as not worth person, lack of confidence and
inferior attitude.

DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN .....................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................

ii

SURAT PERNYATAAN .........................................................................

iii

KATA PENGANTAR..............................................................................

iv

ABSTRAKSI ...........................................................................................

vi

DAFTAR ISI............................................................................................

vii

DAFTAR TABEL ...................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................

xi

BAB

I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................

1

B. Rumusan Masalah .....................................................................

4

C. Tujuan Penelitian .......................................................................

4

D. Manfaat Penelitian .....................................................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Diri ........................................ .....................................

5

1. Pengertian Konsep Diri .....................................................

5

2. Kompone Konsep Diri …………. .....................................

6

3. Konsep Diri Positif dan Konsep Diri Negatif ………….....

6

4. Pembentukan dan Perkembangan Konsep Diri …………. .

7

5. Dimensi Konsep Diri …………. .......................................

7

6. Sumber Informasi Untuk Konsep Diri…………................

9

7. Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri …………..........

10

B. Harga Diri...............................................................................

11

1. Pengertian Harga Diri........................................................

11

2. Komponen Harga Diri .......................................................

12

3. Karakteristik Harga Diri …………....................................

12

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga diri …………..

14

5. Harga Diri Positif dan Harga Diri Negatif …………. .......

14

C. Kekerasan Dalam Rumah Tangga ..............................................

16

1. Pengertian Kekerasan Dalam Rumah Tangga ......................

16

2. Tinjauan Psikologi Terhadap Kekerasan Dalam Rumah Tangga.17
3. Pengertian Kekerasan Terhadap Rumah Tangga...................

19

4. Faktor-Faktor Penyebab Kekerasan Suami Terhadap Istri....

21

5. Bentuk-Bentuk Kekerasan Suami Terhadap Istri ……....….

24

6. Siklus Terjadinya Kekerasan Suami Terhadap Istri ……….

26

7. Karakteristik Istri Korban KDRT ……......……. ...............

27

D. Kerangka Pemikiran .................................................................

29

BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................

30

A. Jenis Penelitian ………………………………………….........

30

B. Batasan Istilah……………………………………………. ......

30

C. Subjek Penelitian ……………………....................................

31

D. Jenis Data dan Instrumen Penelitian …………………………..

31

E. Metode Pengumpulan Data…………………….……………. .

32

F. Tempat Penelitian ………………………………… ................

32

G. Prosedur Penelitian ………………………………………….. .

32

H. Analisis Data……………………………………………. ........

34

I. Keabsahan Data ……………………………………………….

34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ………………………………………………

36

1. Deskripsi data Penelitian …………...…...………………...

36

a.

Deskripsi Subyek Penelitian.....……………………….

36

b.

Gambaran dan Analisa Hasil Penelitian……...……….

39

c.

Analisa Hasil Penelitian….......……………………….

47

B. Pembahasan …………………………………………………..

51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………....

54

B. Saran – Saran …………………………………………………

54

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..

55

LAMPIRAN……………………………………………………………….

57

DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Identitas Subyek Penelitian........................................................

37

2. Tabel 2 Identitas Informan Penelitian ....................................................

38

3. Tabel 3 Gambaran Hasil Penelitian.........................................................

48

DAFTAR PUSTAKA
Akwila, Raisa. 2009. Gambaran kekerasan dalam rumah tangga di bekasi timur.
Diakses

13-08-2011.

Dari.

http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=154121.
Alwisol. 2004. Psikologi kepribadian. Malang. Umm Press
Carmen Liyle. 2010. Low self esteem and domestic violence. Diakses 7-03-2011.
Dari.

http://www.examiner.com/abusive-relationships-in-virginia-

beach/low-self-esteem-and-domestic-violence.
Elizabet B. Hurlock. 1978. Perkembangan anak. Jakarta. Erlanga.
Haurawan, Fattah. 2001. Dasar-dasar pesikologi sosial. Malang. Triumfirat Press
Luhulimah, Achi sudiarti. 2000. Pemahaman bentuk bentuk tindak kekerasan
terhadap perempuan dan alternatif pemecahanya. Jakarta. PT. Alumni
Ihromi, Tapi Omas, Irianto, Sulistiyowati, Luhulima, Achie Sudiarti. 2000.
Penghapusan deskriminasi terhadap wanita. Jakarta. PT. Alumni
Sumardi Surya Brata. 2001. Psikologi kepribadian. Jakarta. Raja Grafindo Persada
Shelly E. Taylor, Letita Anne Peplau, David O. Sears. 2009. Psikologi sosial.
Jakarta. Prenada Media Group
Saifudin Azwar, MA. 2004. Metode penelitian. Yogyakarta. Pustika Pelajar
Winarno, Endro. 2003. Pengkajian profil tindak kekerasan terhadap perempuan
dalam keluarga. Jogjakarta. Departemen Sosial RI Badan Pelatian dan
Pengembangan Sosial
Zainurafikoh, Hajman, M Nor Rahman. 2001. hubungan anatara kebermaknaan
hidup dengan harga diri pada mahasiswa. Jurnal Psikodinamik Vol3, No. 2

komnas perempuan. 2007. catatan kekerasan terhadap perempuan 2007. Diakses 138-2011.

Dari.

http://www.komnasperempuan.or.id/wp-

content/uploads/2009/06/catatan-tahunan-kekerasan-terhadap-perempuan2007.pdf.
Diakses

13-8-2011.

Dari.

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/aktualisasi_diri/bab3konsep_diri.pdf.
joice

law.

Diakses

11-8-2011.

Dari.

(http://joice-law-

office.weebly.com/1/post/2009/01/kekerasan-dalam-rumah-tanggakdrt.html).
Diakses

11-8-20011.

Dari.

Diri#fullscreen:off.

http://www.scribd.com/doc/38172033/Konsep-