2.1.2. Industri Pengolahan
Pengertian industri pengolahan diartikan sebagai suatu kegiatan ekonomi yang melakukan aktivitas mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia
atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi, atau suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang yang kurang
nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dan sifatnya lebih dekat kepada
pemakai akhir BPS, 2002.
Menurut Biro Pusat Statistik BPS tahun 2002, industri pengolahan dibagi kedalam 2 kelompok besar yaitu:
1. Industri Migas a
Industri pengilangan minyak bumi b
Industri Gas alam cair 2. Industri Bukan Migas
a Industri makanan, minuman, dan tembakau
b Industri textil, barang kulit dan alas kaki
c Industri barang kayu dan hasil hutan lain
d Industri barang kertas dan barang cekatan
e Industri pupuk, kimia, dan barang dari karet
f Industri semen dan barang galian bukan logam
g Industri logam dasar besi dan baja
h Industri alat angkutan, mesin dan peralatan
i Industri barang lainnya.
Menurut Badan Pusat Statistik BPS, 2002 industri pengolahan terdapat dalam berbagai sektor, yaitu sektor pertanian, sektor peternakan, perikanan,
kehutanan, pertambangan, farmasi, dan pengolahan. Pada garis besarnya industri terdiri dari:
a Industri Primer Industri Hulu
Industri primer merupakan industri yang mengolah bahan-bahan pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, dan pertambangan,
industri ini juga disebut dengan industri hulu. Karakteristik dari industri hulu adalah penggunaan teknologi yang tinggi yang mengubah
bahan-bahan dari alam menjadi barang setengah jadi, kebutuhan investasi yang tinggi sebagai konsekuensi dari belanja teknologi yang
dibutuhkan dalam proses produksi padat modal, penggunaan mesin- mesin yang berjalan otomatis sehingga peran tenaga kerja tidak begitu
dominan. Penggunaan mesin-mesin yang berjalan otomatis membuat produktivitas pada industri hulu sangat tinggi.
b Industri Sekunder Industri Antara
Industri sekunder atau industri antara merupakan industri yang mengolah hasil-hasil industri primer dan bahan-bahan lain yang tidak
termasuk industri primer. Karakteristik dari industri ini adalah penggunaan teknologi semi otomatis sehingga peranan teknologi serta
tenaga kerja berjalan secara seimbang padat modal dan padat karya. Artinya, setiap penambahan modal pada industri ini akan diimbangi
pula dengan penyerapan tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja dari industri sekunder cukup tinggi karena faktor penggunaan mesin-mesin
yang berjalan semi otomatis dengan penyerapan tenaga kerja yang relatif tinggi pula.
c Industri Tersier Industri Hilir
Industri tersier atau industri hilir merupakan industri yang merubah bahan setengah jadi menjadi barang konsumsi. Karakteristik dari
industri ini adalah peranan tenaga kerja yang dominan padat karya. Poduktivitas tenaga kerja dari industri hilir rendah. Besarnya peranan
tenaga kerja dalam industri tersier adalah sebagai akibat dari penggunaan teknologi yang masih sederhana.
Industri bagi pemerintah dan masyarakat mempunyai arti yang sangat penting, karena merupakan bagian dari kekuatan ekonomi yang menghasilkan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Industri merupakan salah satu sumber dan sarana yang efektif bagi pemerintah untuk menjalankan
kebijakan pembagian pendapatan nasional. Oleh sebab itu, pemerintah pada dasarnya mempunyai kepentingan dan ikut bertanggung jawab atas kelangsungan
dan keberhasilan setiap industri. Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga pihak
yaitu pengusaha, pekerja atau serikat pekerja dan pemerintah mempunyai kepentingan atas jalannya dan keberhasilan industri. Berhasilnya industri akan
meningkatkan keuntungan yang diterima oleh industri tersebut sedangkan bagi pekerja keberhasilan industri akan meningkatkan tingkat upah yang akan diterima
atau terbukanya kesempatan kerja baru bagi masyarakat. Bagi pemerintah keberhasilan industri akan meningkatkan pendapatan nasional yang diperoleh.
BPS 2002, mengklasifikasikan subsektor industri pengolahan berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2 digit seperti
yang disajikan Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI Tahun 2002 Sektor Industri Pengolahan
No Kode
KBLI Deskripsi Sektor Industri Pengolahan
1 15
Industri Makanan dan Minuman 2
16 Industri Pengolahan Tembakau
3 17 Industri Tekstil
4 18
Industri Pakaian Jadi 5
19 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
6 20
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang-barang anyaman dari rotan 7
21 Industri Kertas, Barang dari Kertas dan sejenisnya
8 22
Industri Penerbitan, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 9 23
Industri Batu Bara, Pengilangan Minyak Bumi, barang-barang dari hasil pengilangan minyak bumi dan bahan baku nuklir
10 24
Industri kimia dan barang-barang dari kimia 11
25 Industri Karet, barang dari Karet dan barang dari plastik
12 26
Industri barang galian logam 13 27 Industri
Logam Dasar
14 28
Industri Barang dari Logam, kecuali mesin dan peralatannya 15
29 Industri mesin dan peralatannya
16 30
Industri mesin dan peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data 17
31 Industri pengolahan lainnya dan perlengkapannya
18 32
Industri radio, televisi, peralatan komunikasi, serta peralatannya 19 33
Industri peralatan kedokteran, alat-alat ukur, peralatan navigasi, peralatan optik, jam dan lonceng
20 34
industri kendaraan bermotor 21
35 Industri alat angkutan
22 36
Industri furnitur dan industri pengolahan lainnya 23 37 Daur
Ulang Sumber: BPS Kota Tasikmalaya Tahun 2002
2.1.3. Pengertian Produksi