2. Kelunakan Buah
Pengukuran kelunakan buah dilakukan dengan alat penetrometer elektrik berdasarkan daya penetrasi jarum terhadap kulit pamelo. Lubang tusukan
dilakukan pada bagian pangkal, tengah dan ujung buah. Tusukan dilakukan selama 5 detik, beban yang digunakan adalah 50 g. Angka yang terbaca setelah
penusukan selama 5 detik dinyatakan sebagai tingkat kelunakan buah mm50 g5 detik. Semakin besar angka yang diperoleh, semakin tinggi tingkat kelunakan
buah.
3. Bagian dapat Dimakan BDD
Pengukuran ini mengacu pada Muchtadi dan Sugiyono 1989 dengan menimbang bobot daging buah dan membandingkannya dengan bobot total buah.
Pengamatan menggunakan timbangan analitik dan dihitung dengan rumus: BDD = bobot daging buah x 100
bobot total buah
4. Padatan Terlarut Total PTT
Prosedur pengamatan mengacu pada AOAC 1995 dimana padatan terlarut total diukur dengan refraktometer. Setetes cairan buah diletakkan pada
prisma refraktometer lalu dilakukan pembacaan. Sebelum dan sesudah digunakan, prisma refraktometer dibersihkan dengan kain halus. Total padatan terlarut total
dinyatakan dengan
o
Brix.
5. Total Asam Tertitrasi TAT
Pengukuran kadar asam dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: ditimbang 100 g daging buah, dihancurkan dengan menggunakan blender ditera
dengan labu erlenmeyer ukuran 500 ml. Filtrat diambil 50 ml dimasukkan dalam gelas piala 100 ml. Selanjutnya diukur pH larutan menggunakan pH meter sambil
diaduk menggunakan magnestir. Setelah diketahui pH awal larutan maka dilakukan titrasi dengan 0.1 N larutan NaOH standar hingga mencapai pH 7.
Kadar asam dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Total Asam = ml titran x N x fp x 64 x 100 mg contoh
Keterangan: N = normalitas larutan NaOH fp = faktor pengenceran
6. Rasio PTT:TAT
Pengukuran dilakukan dengan membandingkan antara kandungan PTT dan TAT setiap perlakuan.
7. Kandungan vitamin C
Pengukuran kandungan vitamin C asam askorbat berdasarkan metode titrasi Iodium. Prosedurnya adalah sebagai berikut: ditimbang 100 gram daging
buah dan hancurkan dalam blender kemudian ditera sampai diperoleh larutan juice 500 ml. Selanjutnya diambil 25 ml filtrat dengan pipet dan masukkan dalam
erlenmeyer ukuran 100 ml. Setelah itu ditambahkan 2 ml larutan amilum 1 sebagai indikator. Kemudian dititrasi dengan 0.01 N larutan iodium standar
sampai terbentuk warna biru ungu yang konstan. Kadar vitamin C dapat dihitung dengan rumus:
Vit. C mg100g bahan = ml I
2
0.01 N x 0.88 x fp x 100 bobot contoh g
Keterangan : 1 ml iodium 0.01 N = 0.88 mg asam askorbat
8. Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Buah Uji Organoleptik