disterilisasi 121 C selama 20 menit. Sampel tersebut kemudian disentrifus
3000g, 15 menit. Residu yang terbentuk kemudian diperlakukan sesuai prosedur yang dijelaskan diatas.
9. Analisis total gula metode fenol-sulfuric acids AOAC, 1990
Sebanyak 1 ml sampel yang sudah diencerkan dipindahkan ke tabung reaksi, kemudian ditambah 0.5 ml fenol 5 dan 2.5 ml H
2
SO
4
pekat. Larutan didiamkan 20 menit, lalu diukur absorbansi pada 490 nm. Kurva
standar glukosa dibuat dengan menggunakan larutan glukosa berkonsentrasi 10, 20, 30, 40 dan 50 ppm. Konsentrasi glukosa pada sampel dihitung
berdasarkan kurva standar, sedangkan kadar pati resitan diperoleh dari rumus jumlah mg glukosa x 0.9 x faktor pengenceran.
10. Uji degradasi pati metode
agar plate Wang et al. 1999
Medium fermentasi yang mengandung substrat Hi maize, RS sagu dan
RS beras masing-masing sebanyak 2 dan bacto agar 2 disterilisasi
pada suhu 121 C selama 20 menit. Medium tersebut dituang ke cawan
steril masing-masing 30 ml dan dibiarkan memadat. Setelah menjadi padat, dibuat sumur dengan diameter 0.625 mm pada masing-masing
cawan. Inokulasikan 0.03 ml kultur Clostridium butyricum berumur 24 jam ke dalam sumur, kemudian cawan diinkubasi dalam anoxomat jar
dengan kondisi anaerob obligat pada inkubator 37 C. Komposisi udara
dalam jar yang tercatat adalah 9.9 H
2
; 80 N
2
; 0.2 O
2
dan 9.9 CO
2.
Luas zona bening yang terbentuk diukur setelah inkubasi selama 30 jam dan 48 jam. Penentuan luas zona bening dibantu dengan meneteskan
larutan I
2
KI 0.15 I
2
dan 1.5 KI. Untuk memudahkan pengukuran luasan, zona bening pada cawan diduplikasi pada kertas. Setelah itu,
luasan diukur dengan plannimeter. Zona bening yang terbentuk akibat aktivitas enzim pendegradasi pati diukur dengan cara mengurangi luas
zona bening terluar dengan luas sumur. Luasan zona bening dinyatakan dalam satuan cm
2
.
11. Pengukuran pertumbuhan bakteri Todar, 2007
Pengukuran pertumbuhan bakteri dilakukan dalam periode waktu tertentu. Perhitungan tersebut menggunakan metode pour plate metode
tuang. Pertumbuhan Clostridium butyricum ditandai dengan koloni putih pada media agar RCM. Pertumbuhan bakteri digambarkan pada kurva
hubungan jumlah sel dan waktu inkubasi. Kecepatan pertumbuhan spesifik bakteri pada masing-masing media saat fase log diukur menggunakan
persamaan berikut: = ln X
t
– ln X
o
t-t
o
. Sementara pengukuran jumlah generasi dan waktu generasi dinyatakan
dalam persamaan berikut: Dimana: = kecepatan pertumbuhan spesifik
Keterangan : X
t
= jumlah sel pada waktu t X
o
= jumlah sel pada waktu t
o
t-t
o
= selang waktu fase log pertumbuhan jam G = Waktu generasi jam
12. Metode analisis SCFA Jensen