BAB II PERANAN KANTOR PERTANAHAN DALAM
PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH SETELEH KELUARNYA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24
TAHUN 1997
A. Peranan Kantor Pertanahan 1. Tugas dan Fungsi Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan
Dalam Pasal 2 Keppres 26 Tahun 1988 ditegaskan bahwa Badan Pertanahan bertugas membantu Presiden dalam mengelola dan mengembangkan
administrasi pertanahan yang baik berdasarkan Undang Undang Pokok Agraria maupun Peraturan Peruundang-undangan lainnya yang meliputi :
a. Pengaturan, pengguna penguasaan dan pemilikan tanah;
b. Pengurusan hak-hak atas tanah;
c. Pengukuran dan pendaftaran tanah;
d. Lain-lain yang berkaitan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Presiden.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan Pertanahan Nasional menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan;
2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan;
3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan;
4. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan;
Universitas Sumatera Utara
5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survey, pengukuran dan pemetaan di
bidang pertanahan; 6.
Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum; 7.
Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah; 8.
Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agrarian dan penataan wilayah-wilayah khusus;
9. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai danatau milik
Negaradaerahbekerja sama dengan Departemen Keuangan; 10.
Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah; 11.
Kerja sama dengan lembaga-lembag lain; 12.
Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan;
13. Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan;
14. Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di
bidang pertanahan; 15.
Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan; 16.
Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan; 17.
Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan;
18. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan;
19. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang
pertanahan;
Universitas Sumatera Utara
20. Pembatalan dan penghentian hubungan hokum antara orang, danatau
badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku;
21. Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku
20
2. Program Kantor Pertanahan Kabupaten Karo
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengamanatkan Badan Pertanahan Nasional BPN agar dapat sesegera mungkin mewujudkan
pensertifikatan terhadap seluruh bidang-bidang tanah yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia, maka Kantor Pertanahan sebagai perpanjangan tangan dari
Badan Pertanahan Nasional dalam hal ini Kantor Pertanahan Kabupaten Karo mengadakan program-program antara lain :
.
a. PRONA
b. LARASITA
Program-program tersebut diatas merupakan upaya-upaya yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Karo sebagai perpanjangan tangan dari Badan
Pertanahan Nasional yang bersifat operasional yang mendorong percepatan dan kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan bidang-bidang tanah miliknya agar
mempunyai sertifikat sebagai alat pembuktian yang kuat terhadap kepemilikan suatu bidang tanah. Dimana sesungguhnya target dari program ini adalah
masyarakat golongan ekonomi lemah.
20
http:www.bpn.go.idindex.html?q=insideabout
Universitas Sumatera Utara
Program-program yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Karo memiliki kelebihan dari pendaftaran tanah biasanya, dimana pada program ini
biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat lebih murah dari biasanya. Hal ini terjadi karena pemerintah memberikan subsidi terhadap biaya yang dikeluarkan selama
proses pendaftaran tanah berlangsung . Dengan adanya subsidi tersebut secara langsung membuat biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat yang mengikuti
program tersebut menjadi lebih murah dari biaya yang harus dikeluarkan dengan melakukan pendaftaran tanah biasa.
Kesulitan yang dihadapi Kantor Pertanahan dalam hal menjalankan pendaftaran tanah tersebut terbentur pada biaya guna penyuluhan yang begitu
minim, karena bisa dibayangkan sungguh membutuhkan biaya yang besar guna terciptanya suatu penyuluhan yang baik.
Adapun kesulitan lain selain biaya adalah kesulitan yang datang dari masyarakat itu sendiri. Kesulitan ini tergambar dari susahnya mengumpulkan
warga pada saat dilakukannya penyuluhan karena penyuluhan dilakukan dihari dan jam kerja. Masyarakat lebih memprioritaskan pekerjaannya dari pada
menghadiri penyuluhan tersebut, hal ini terjadi karena tingkat ekonomi masyarakat yang umumnya masih rendah jadi sebahagian besar masyarakat lebih
memilih mencari uang untuk menafkahi keluarga mereka. Mengenai waktu lamanya proses pengurusan pendaftaran tanah biasanya
memakan waktu yang cukup lama karena banyaknya sertifikat yang harus dikeluarkan. Menurut narasumber yang diwawancara dalam waktu yang lama saja
bisa salah bagaimana mungkin jika waktu dipersingkat mungkin akan
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan kesalahan yang sangat fatal. Maka menurut nara sumber tersebut, jika waktu dan proses dipersingkat petugas pendaftaran tanah akan dikejar dead
line atau tenggang waktu yang dapat mengakibatkan human error atau kesalahan manusia yang cukup tinggi. Apabila waktu dan proses pengurusan dipersingkat
dapat saja terjadi suatu sertifikat yang asal-asalan, dalam hal ini pada sertifikat tersebut banyak terdapat kesalahan-kesalahan data yang wajar terjadi akibat dari
tekanan kerja seperti yang telah disebutkan diatas. Lamanya waktu pengurusan pendaftaran tanah juga bisa disebabkan oleh berkas-berkas yang diminta dalam
proses pendaftaran tanah belum lengkap. Jadi menurut narasumber lamanya waktu proses pendaftaran tanah bukan hanya disengaja disebabkan oleh petugas
pendaftaran tanah tetapi juga oleh para pemohon. Program yang diterapkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Karo adalah
PRONA, dimana program ini merupakan program yang paling mendukung guna terwujudnya pendaftaran tanah. LARASITA ada sejak tahun 2010 namun belum
ada tanah yang terdaftar dengan program LARASITA, hal ini disebabkan tidak didukungnya jaringan oleh sinyal yang kuat guna pelaksanaan pendaftaran tanah.
Jadi program pemerintah yang berjalan di Kantor Pertanahan Kabupaten Karo khususnya Kecamatan Berastagi hanyalah PRONA.
Jumlah bidang tanah yang telah terdaftar di Kabupaten Karo adalah 44,759 bidang sedangkan untuk Kecamatan Berastagi sendiri telah terdaftar sebanyak
6,826 bidang. Di Kecamatan Berastagi terdapat 17 bidang tanah yang terdaftar sebagai Hak Guna Bangunan HGB dan 22 bidang tanah yang terdaftar sebagai
Hak Pakai.
Universitas Sumatera Utara
3. Susunan Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Karo
Kantor Pertanahan KabupatenKota Sub Bagian Tata Usaha
Urusan Perencanaan dan
Keuangan Urusan Umum
dan Kepegawaian
Seksi Survei, Pengukuran
dan Pemetaan Seksi Hak Atas
Tanah dan Pendaftaran
Tanah Seksi
Pengaturan dan Penataan
Pertanahan Seksi
Pengendalian dan
Pemberdayaan Seksi Sengketa,
Konflik dan Perkara
Sub Seksi Pengukuran
dan Pemetaan
Sub Seksi Tematik dan
Potensi Tanah
Sub Seksi Penetapan
Hak Tanah
Sub Seksi Pengaturan
Tanah Pemerintah
Sub Seksi Pendaftaran
Hak
Sub Seksi Peralihan,
Pembebanan Hak dan
PPAT Sub Seksi
Penatagunaa n Tanah dan
Kawasan Tertentu
Sub Seksi Landreform
dan Konsolidasi
Tanah Sub Seksi
Pengendal ian
Pertanaha n
Sub Seksi Pemberda
yaan Masyarak
at Sub Seksi
Sengketa dan Konflik
Pertanahan
Sub Seksi Perkara
Petanahan
Pejabat Eselon III Pejabat Eselon IV
Pejabat Eselon V
Universitas Sumatera Utara
B. Pelaksanaan Pendaftaran Tanah