Klasifikasi stadium kanker serviks

21 Status ekonomi ini berkaitan dengan ketidakmampuan wanita untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker serviks serta berhubungan erat dengan gizi serta imunitas Wiknjosastro, 1999. Misalnya pada wanita yang berpenghasilan tinggi lebih mungkin melakukan tes pap smear di banding orang yang berpenghasilan rendah Clarke, 2001. e Jumlah kehamilan Jumlah kehamilan dan melahirkan, karsinoma uteri terbanyak dijumpai pada wanita yang sering melahirkan semakin besar resiko terkena kanker serviks Yuliatin, 2011, pada wanita yang melahirkan pertama kali pada usia 12 - 19 tahun juga meningkatkan resiko menderita kanker serviks sebesar 60 dan 40 pada usia 20 - 24 tahun Clarke, 2001. f Merokok Merokok, merupakan faktor resiko yang signifikan pada kanker serviks. Pada sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang aktif merokok lebih dari 15 batang rokok perhari mempunyai resiko 2 kali lebih besar terkena infeksi HPV dibanding wanita yang tidak merokok Yatim, 2005.

2.4.3 Klasifikasi stadium kanker serviks

Klasifikasi stadium klinik berdasarkan FIGO International Federationof Gynecology and Obstetrics adalah klasifikasi yang sering digunakan dalam penentuan stadium kanker serviks. Stadium klinik ini merupakan proses untuk mengetahui seberapa jauh penyebaran kanker. Proses penentuan stadium klinik ini penting untuk dilakukan karena penetapan stadium kanker adalah faktor kunci didalam memilih terapi yang tepat. Berikut tabel penentuan stadium kankerserviks berdasarkan International Federation of Gynecology and Obstetrics FIGO. 22 Tabel 2.1 Stadium kanker serviks menurut International Federation of Gynecologyand Obstetrics FIGO 1988 Stadium Deskripsi Karsinoma in situ kanker pranvasif 1 Proses terbatas pada serviks walaupun ada perluasan ke korpus uteri 1A Invasi kanker didiagnosa dengan mikroskopi Karsinoma mikroinvasif 1A1 Invasi minimal, semua lesi yang dapat dilihat dengan mikroskop 1A2 Kedalaman invasi stroma tidak lebih dari 3,00 mm atau kurang dan 7,00 mm atau kurang pada penyebaran yang mendatar 1B Kedalaman invasi stroma lebih dari 3,00 mm dan tidak lebih dari 5,00 dan 7,00 mm atau kurang pada penyebaran yang mendatar 1B1 Secara klinik lesi dapat dilihat 4,00 cm atau kurang dengan pembesaran maksimal 1B2 Secara klinik lesi dapat dilihat 4,00 atau lebih dengan pembesaran maksimal II Karsinoma menyerang di luar serviks tetapi tidak sampai dinding panggul atau 1 3 bawah vagina IIA Tanpa ada keterlibatan parametrium yang nyata IIB Melibatkan parametrium nyata III Tumor meluas ke dinding pelvis danatau meliputi 1 3 distal vagina danatau menyebabkan hydronephrosis atau tidak berfungsinya ginjal IIIA Tumor meluas ke 1 3 distal vagina, tidak menyebar ke dinding pelvis IIIB Tumor menyebar ke dinding pelvis danatau menyebabkan hydroneprosis atau tidak berfungsinya ginjal IV Kanker sudah menyebar keluar rongga panggul dan secara klinik suadah terlihat tanda-tanda infeksi kanker ke selaput lendir kandung kencing danrectum IVA Sel kanker menyebar pada alat organ yang dekat dengan serviks IVB Kanker sudah menyebar pada alat organ yang jauh dari serviks Rasjidi, 2007. 23

2.4.4 Prognosis kanker serviks