Pola Makan Gambaran Pola Makan Dan Tingkat Keparahan Stroke Iskemik Di Departemen Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan

Menurut PERDOSSI 2001, gaya hidup sehat yang dapat diamalkan untuk prevensi dan pencegahan stroke iskemik adalah dengan : 1. Mengatur pola makan yang sehat. 2. Menghentikan tabiat merokok. 3. Menghindari konsumsi alkohol dan penyalahgunaan alkohol. 4. Melakukan olahraga yang teratur. 5. Menghindari stres dan beristirahat yang cukup. Pada konsensus nasional pengelolaan stroke di Indonesia 2004 dalam Lumbantobing 2007, telah dikemukakan beberapa usaha yang boleh dilakukan untuk pencegahan primer penyakit stroke iskemik yaitu dengan memasyarakatkan gaya hidup sehat bebas stroke, antara lain : 1. Penghindaran : Rokok, stres mental, alkohol, kegemukan, konsumsi garam berlebihan. 2. Pengurangan : Konsumsi lemak yang berlebihan dalam makanan, kolesterol. 3. Pengendalian Hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus. 4. Penganjuran Olahraga yang teratur dan konsumsi gizi yang seimbang.

2.2. Pola Makan

Makanan dikatakan sebagai suatu kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia. Pola makan atau kebiasaan makan seseorang amat mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang Yulia, 2013. Berdasarkan Yayasan Stroke Indonesia 2012, dikatakan bahwa pola makan yang sehat memainkan peranan yang penting dalam memelihara kesehatan jantung dan jaringan pembuluh darah. Pola makan yang buruk dapat memberikan efek yang negatif terhadap kesehatan jantung dan jaringan pembuluh darah. Penyakit Tidak Menular PTM seperti stroke, penyakit kardiovaskuler, diabetes tipe II, penyakit paru obstruktif kronis dan kanker tertentu dalam kesehatan masyarakat dapat digolongkan sebagai satu kelompok Penyakit Tidak Menular utama yang mempunyai faktor risiko yang sama dan amat berpengaruh yaitu pola makan yang tidak sehat dan seimbang KBI Gemari, 2003. Universitas Sumatera Utara Beberapa penelitian juga telah memberikan hasil yang positif kepada pengaruh pola makan yang tidak sehat seperti konsumsi makanan yang mempunyai kadar lemak dan kolesterol yang tinggi, kadar gula yang tinggi, konsumsi daging merah dan daging olahan, dan fast food yang berlebihan dalam kehidupan seharian, dan diet rendah serat terhadap kejadian stroke iskemik Frank B, 2003. Pola makan yang baik dan seimbang adalah konsumsi makanan yang terdiri dari sumber karbohidrat, sumber protein hewani dan nabati, lemak, serta sumber vitamin dan mineral dalam kuantiti dan porsi yang tepat. Pola makan yang seimbang ini dapat menghindari dan mencegah pelbagai penyakit yang mampu mengancam kesehatan manusia seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, hipertensi, dan kanker Yuliarti, 2009. Makanan yang dikonsumsi setiap hari harus memenuhi tiga fungsi makanan yaitu zat tenaga karbohidrat, zat pembangun protein, dan zat pengatur vitamin dan mineral. Konsumsi makanan pada setiap hari juga mesti beranekaragam karena makanan beranekaragam ini dapat memenuhi dan melengkapi zat gizi yang kurang dalam badan sehingga masukan zat gizi dalam badan kita sentiasa seimbang Almatsier, 2004. Namun, terlebih konsumsi makanan dan zat-zat tertentu juga dapat memberikan efek yang buruk terhadap kesehatan manusia. Pola makan seperti ini disebut pola makan tidak seimbang ataupun pola makan tidak sehat.. Pola makan yang tidak sehat dapat disebabkan oleh dua faktor yang dominan yaitu kebiasaan makan makanan jajanan yang tinggi kalori dan minyak dan juga kebiasaan makan makanan yang tinggi kadar lemak dan kolesterol seperti fast food. Kedua-dua faktor ini dapat menimbulkan penimbunan lemak dalam pembuluh darah. Pola makan yang mengandungi lemak yang tinggi tapi rendah serat dan karbohidrat juga akan menimbulkan akibat yang tidak baik bagi tubuh. Selain menimbun lemak, makanan tersebut dapat mengganggu metabolisme dan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Jika kadar kolesterol meninggi dalam darah, kejadian penebalan dinding pembuluh darah akan dipercepat dan akhirnya akan terjadi penyempitan dan suatu waktu terjadi penyumbatan clot atau blockage. Penyumbatan inilah yang akan seterusnya menyebabkan terjadinya stroke iskemik Yulia, 2013. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian di kebanyakan negara dikatakan bahwa serangan stroke dapat dicegah oleh semua orang, terutamanya mereka yang mempunyai risiko stroke jika dari awal mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi dan mengikuti pola makan yang sehat dengan penuh disiplin dengan tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi, dan mengikuti langkah-langkah hidup sehat sejahtera lainnya dengan melakukan olahraga secara teratur dan menghindari pekerjaan dengan tingkat stress yang tinggi Suyono, 2005. Menurut Lumbantobing 2003, telah dikemukakan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan primer penyakit stroke dalam Konsensus Nasional Pengelolaan Stroke di Indonesia 1999. Antaranya adalah memasyarakatkan pola makan yang sehat dan bebas stroke dengan menghindari alkohol, kegemukan, konsumsi garam berlebihan, mengurangi dan menghindari makanan berkolesterol tinggi, lemak yang berlebihan dalam makanan, pengendalian faktor pemicu stroke seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, serta menganjurkan konsumsi gizi yang seimbang.

2.3. Outcome Stroke