Mekanisme penyusunan/perumusan IPK Bagaimana mekanisme penyusunan/perumusan IPK?

3. Mekanisme penyusunan/perumusan IPK Bagaimana mekanisme penyusunan/perumusan IPK?

IPK dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan (sekolah), dan potensi daerah. IPK dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. Oleh karena itu dalam mengembangkan IPK perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.

o tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; o karakteristik mata pelajaran, siswa, dan sekolah;

o potensi dan kebutuhan siswa, masyarakat, dan lingkungan/ daerah. Mekanisme penyusunan/perumusan IPK sebagai berikut.

a. Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam KI dan KD

Langkah pertama pengembangan IPK adalah menganalisis tingkat kompetensi dalam KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Sekolah dapat mengembangkan IPK melebihi standar minimal tersebut.

Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang digunakan dalam KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata kerja pada tingkat pengetahuan lebih rendah dari pada tingkat proses maupun penerapan. Tingkat penerapan merupakan tuntutan kompetensi paling tinggi yang diinginkan.

Matematika SMP KK E

Klasifikasi tingkat kompetensi berdasarkan kata kerja yang digunakan disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 2. Tingkat Kompetensi dan Kata Kerja Operasional

Klasifikasi Tingkat No

Kata Kerja Operasional yang Digunakan Kompetensi

1 Berhubungan

1. Mendeskripsikan (describe) dengan mencari 2. Menyebutkan kembali (recall)

keterangan

3. Melengkapi (complete) (dealing with 4. Mendaftar (list)

retrieval)

5. Mendefinisikan (define)

6. Menghitung (count)

7. Mengidentifikasi (identify)

8. Menceritakan (recite)

9. Menamai (name)

2 Memproses

1. Mensintesis (synthesize)

(processing)

2. Mengelompokkan (group)

3. Menjelaskan (explain)

4. Mengorganisasikan (organize)

5. Meneliti/melakukan eksperimen (experiment)

6. Menganalogikan (make analogies)

7. Mengurutkan (sequence)

8. Mengkategorikan (categorize)

9. Menganalisis (analyze)

10. Membandingkan (compare)

11. Mengklasifikasi (classify)

12. Menghubungkan (relate)

13. Membedakan (distinguish)

14. Mengungkapkan sebab (state causality)

1. Menerapkan suatu prinsip (applying a principle) mengevaluasi

3 Menerapkan dan

2. Membuat model (model building)

3. Mengevaluasi (evaluating)

4. Merencanakan (planning)

5. Memperhitungkan/meramalkan kemungkinan

(extrapolating)

6. Memprediksi (predicting)

7. Menduga/Mengemukakan pendapat/ mengambil

kesimpulan (inferring)

8. Meramalkan kejadian alam/sesuatu (forecasting)

9. Menggeneralisasikan (generalizing)

10. Mempertimbangkan /memikirkan kemungkinan-

Kegiatan Pembelajaran 2

Klasifikasi Tingkat No

Kata Kerja Operasional yang Digunakan

Kompetensi

kemungkinan (speculating)

11. Membayangkan /mengkhayalkan/ mengimajinasikan (Imagining)

12. Merancang (designing)

13. Menciptakan (creating)

14. Menduga/membuat dugaan/ kesimpulan awal (hypothezing)

(Sumber: Panduan Pengembangan Indikator, Dit. Pembinaan, Ditjen Manajemen Dikdasmen, 2009)

Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan IPK harus mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang digunakan KI dan KD. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka IPK yang dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan..

b. Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Siswa dan Sekolah

Pengembangan IPK mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, siswa, dan sekolah karena IPK menjadi acuan dalam penilaian. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 atau perubahannya Nomor 32 Tahun 2013, karakteristik penilaian kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut.

Kelompok Mata

Aspek yang Dinilai Pelajaran

Mata Pelajaran

Sikap dan pengetahuan Kewarganegaraan dan

Agama dan Akhlak Mulia

Pendidikan Agama

Pendidikan

Sikap dan pengetahuan Kepribadian

Kewarganegaraan

Jasmani Olahraga dan

Sikap, pengetahuan,

Penjas Orkes

Seni Budaya

Sikap dan Keterampilan Sikap, pengetahuan,

Ilmu Pengetahuan dan

Matematika, IPA, IPS

keterampilan sesuai Teknologi

Bahasa, dan TIK.

karakter mata pelajaran

Matematika SMP KK E

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakan dari mata pelajaran lainnya. Perbedaan ini menjadi pertimbangan penting dalam mengembangkan IPK. Karakteristik mata pelajaran bahasa yang terdiri dari aspek mendengar, membaca, berbicara dan menulis sangat berbeda dengan mata pelajaran matematika yang dominan pada aspek analisis logis. Guru harus melakukan kajian mendalam mengenai karakteristik mata pelajaran sebagai acuan mengembangkan IPK. Karakteristik mata pelajaran matematika SMP dapat Anda kaji pada Modul Kurikulum Matematika SMP Bagian I.

Pengembangkan IPK memerlukan informasi karakteristik siswa yang unik dan beragam. Siswa memiliki keragaman dalam intelegensi dan gaya belajar. Oleh karena itu IPK selayaknya mampu mengakomodir keragaman tersebut. Siswa dengan karakteristik unik visual-verbal atau psiko-kinestetik selayaknya diakomodir dengan penilaian yang sesuai sehingga kompetensi siswa dapat terukur secara proporsional. Pengetahuan tentang karakteristik siswa dapat Anda pelajari pada

Modul Karakteristik Siswa SMP.

Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam pengembangan IPK karena target pencapaian sekolah tidak sama. Sekolah kategori tertentu yang melebihi standar minimal dapat mengembangkan IPK lebih tinggi. Termasuk sekolah bertaraf internasional dapat mengembangkan IPK dari KI dan KD dengan mengkaji tuntutan kompetensi sesuai rujukan standar internasional yang digunakan. Sekolah dengan keunggulan tertentu juga menjadi pertimbangan dalam mengembangkan IPK.

c. Menganalisis Kebutuhan dan Potensi Siswa, Sekolah, Daerah

Kebutuhan dan potensi siswa, sekolah dan daerah perlu dianalisis untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan IPK. Penyelenggaraan pendidikan seharusnya dapat melayani kebutuhan siswa, lingkungan, serta mengembangkan potensi siswa secara optimal. Siswa mendapatkan pendidikan sesuai dengan potensi dan kecepatan belajarnya, termasuk tingkat potensi yang diraihnya.

IPK juga harus dikembangkan guna mendorong peningkatan mutu sekolah di masa yang akan datang, sehingga diperlukan informasi hasil analisis potensi sekolah yang berguna untuk mengembangkan kurikulum melalui pengembangan IPK.

Kegiatan Pembelajaran 2

d. Merumuskan IPK

IPK dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan IPK sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi.

Dalam merumuskan IPK perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut: