TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 41
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 41
Risiko yang dihadapi Perusahaan dan Company Risk and Risk Management Pengelolaan Risiko
Bank terus menerus mengembangkan dan menyempurnakan The Bank continuously develop and improve systems of risk kerangka sistem manajemen risiko serta sistem pengendalian
management framework and internal control system that is internal yang terpadu dan komprehensif dalam rangka
integrated and comprehensive in order to anticipate risks early and mengantisipasi risiko secara lebih dini serta melakukan langkah-
doing the steps that are treated to minimize the impact of risk. langkah yang diperlakukan guna meminimalkan dampak risiko.
Kerangka dasar kebijakan dan strategi pengembangan manajemen The basic framework of policy and strategy development within the risiko di lingkungan bank bertumpu pada beberapa aspek berikut :
bank’s risk management relies on the following aspects: •
Develop risk culture to all officers and bank officials through petugas dan pejabat bank melalui sosialisasi dengan
Menumbuhkan budaya risiko (risk culture) kepada seluruh
socialization by providing an adequate understanding of the memberikan pemahaman yang memadai mengenai berbagai
various concepts andassociated risk management systems in konsep dan sistem manajemen risiko yang terkait dalam
the execution of daily tasks and activities. pelaksanaan tugas dan akti tasnya sehari hari. •
Develop and establish limits functional activities and limit risk, risiko •
Menyusun dan menetapkan limit aktivitas fungsional serta limit
Establish credit scoring for employees and multipurpose loans multiguna (consumer loan) yang bertujuan menetapkan rating
Menetapkan credit scoring untuk kredit karyawan dan kredit
(consumer loans), which aims to set a rating of the debtor to debitur dengan nilai bobot risiko sesuai dengan ketentuan
the value of risk weighted in accordance with the provisions bobot
weight
• Menetapkan Internal Credit Rating untuk Debitur Korporasi
Establishing Internal Credit Rating to Corporate Debtors •
Develop a framework of Bank Risk-Based Management system Berbasis Risiko sebagai saranan ideal manajemen risiko di
Mengembangkan kerangka sistem Manajemen Bank
as an ideal means of risk management in the future based masa mendatang sesuai rekomendasi Bank Indonesia dan
on the recommendation of Bank Indonesia and the Basel Basel Committee on Banking Supervision. Implementasi
Committee on Banking Supervision. Implementation RBBM pengembangan kerangka RBBM telah dimulai pada tahun
development framework has been started in 2004 by using the 2004 dengan menggunakan Pendekatan Metode Model
approach method of the Standard Model of Bank Risk Profile. Standard an Pro l Risiko Bank.
Praktik Sistem Pengendalian Risiko (risk control system) Perseroan Risk Control System aims to ensure the achievement of ‘strong’ bertujuan untuk menjamin agar mencapai peringkat pada posisi
position by considering 4 (four) key components as follows: ’strong’ yang dilaksanakan dengan memperhatikan 4 (empat) komponen pokok yaitu:
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris & Direksi.
1. An active control by the Board of Commissioners and Directors.
2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit.
2. Adequacy of policy, procedure and limit determination.
3. Proses identi kasi, pengukuran, pemantauan, dan sistem
3. The process of identification, measurement, monitoring, and risk informasi manajemen risiko.
management information system.
4. Internal control in the implementation of risk management. Dalam menerapkan manajemen risiko Perseroan, beberapa aspek
4. Pengendalian intern dalam penerapan manajemen risiko.
In implementing Company’s risk management, several aspects risiko yang terdapat pada pro l risiko Perseroan meliputi:
contained in the Company’s risk profile covering: Manajemen Risiko Kredit
Credit Risk Management
Pengelolaan dan pengendalian risiko kredit dilakukan dengan upaya: Credit risk management and control are carried out by:
a. Controlling the risk, by performing exposure limits and pembatasan eksposur dan tindakan perbaikan sehingga
a. Mengendalikan risiko, yaitu dengan cara melakukan
improvement actions to minimize the potential loss. kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan.
b. Menerapkan four eyes principles pada proses pemberian kredit.
b. Applying four eyes principles in the process of lending.
c. Menerapkan Early Warning System (EWS) sebagai salah satu
c. Implementing Early Warning System (EWS) as one of alat pemantauan (monitoring credit) dengan cara mendeteksi
monitoring credit through early detection of potential default secara lebih awal debitur yang berpotensi cidera janji (default).
debtor (default).
Manajemen Risiko Pasar & Likuiditas
Market & Liquidity Risk Management
Pengukuran risiko pasar dilakukan melalui analisis terhadap pemicu Market risk measurement is performed through risk driver analysis munculnya risiko (risk driver), yaitu suku bunga dan nilai tukar.
i.e., interest rates and exchange rates. Market risk management Pengelolaan dan pengendalian risiko pasar dilakukan dengan
and control were conducted by monitoring the gap position and net pemantauan posisi gap dan Posisi Devisa Netto.
foreign exchange position.
Manajemen Risiko Operasional
Operational Risk Management
Pengelolaan dan pengendalian risiko operasional berguna untuk Management and control of operational risks is intended to raise meningkatkan kesadaran setiap karyawan di seluruh kantor,
awareness of every employee, including limit and transaction meliputi limit dan kewenangan transaksi dan aktivitas kantor.
authorities and office activities.
a. Knowledge on operational procedures emphasizing on high risk area-area high risk dan high volume.
a. Pengetahuan prosedur operasional dengan titik berat pada
and high volume areas.
b. Pengetahuan tur dan risiko produk-produk yang ada.
b. Knowledge on features and risks of existing products.
c. Pemahaman terhadap aspek KYC.
c. Understanding on KYC aspects.
Annual Report 2010 PT Bank Agroniaga Tbk