dan B harus digunakan masing-masing untuk menentukan dan
. Perhitungan harus berdasarkan penampang efektif pada saat pembebanan untuk menghitung defleksi.
2.8.2.3. Lebar efektif elemen yang mengalami tekan merata dengan pengaku tepi
i. Lebar efektif untuk perhitungan kapasitas
Untuk menentukan kapasitas penampang atau komponen struktur, lebar efektif b
e
dari elemen yang mengalami tekan merata dengan pengaku tepi harus ditentukan sebagai berikut:
bt ≤ 0,γβ8S tidak diperlukan pengaku tepi 2.20
b
e
= b 2.21
b
1
= b
2
= b2 2.22
d
s
= d
se
2.23 A
s
= A
se
2.24 bt 0,328S
2.25
Universitas Sumatera Utara
[ ]
Jika I
s
≥ I
a
, I
s
sama dengan I
a
[ ]
S adalah faktor kelangsingan √
b
e
harus dihitung sesuai dengan bagian 2.8.2.1, dimana k diambil dari tabel berikut
Tabel 2.1. Nilai koefisien tekuk pelat k
Gambar 2.10. Elemen dengan pengaku tepi lip sederhana
Universitas Sumatera Utara
ii. Lebar Efektif untuk perhitungan defleksi
Untuk menentukan defleksi, lebar efektif be harus ditentukan berdasarkan persamaan 2.1 dan 2.2 diatas, kecuali
menggantikan f .
2.8.2.4. Lebar efektif elemen dengan pengaku yang mengalami tekan merata dengan satu pengaku antara
i. Lebar efektif untuk perhitungan kapasitas
Untuk menentukan kapasitas penampang atau komponen struktur, lebar efektif b
e
dari elemen yang mengalami tekan merata dengan satu pengaku antara harus ditentukan sebagai berikut:
I
a
= 0 tidak memerlukan pengaku antara 2.35
b
e
= b 2.36
b adalah lebar rata dari elemen tidak termasuk pojok atau bengkokan lihat gambar 2.11
A
s
adalah luas tereduksi pengaku = A
se
A
se
adalah luas efektif pengaku A
se
harus digunakan untuk menghitung seluruh properti-properti penampang efektif. Titik berat pengaku dianggap terletak
pada titik berat luas utuh pengaku, dan momen inersia pengaku terhadap sumbu netral pengaku dihitung dari
penampang utuh pengaku.
Universitas Sumatera Utara
n adalah eksponen
⁄
k adalah koefisien tekuk pelat
⁄
⁄
Keterangan: b
2
adalah lebar rata elemen dengan pengaku antara tidak termasuk lengkungan lihat Gambar 2.11a
I
s
adalah momen inersia pengaku utuh terhadap sumbu yang melalui titik berat yang sejajar dengan elemen yang akan
diperkaku. S adalah faktor kelangsingan
√ Bila I
s
lebih besar atau sama dengan I
a
, maka I
s
=I
a
. Lebar efektif b
e
harus dihitung, dimana k harus memenuhi pasal ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.11. Elemen-elemen dengan satu pengaku antara Nilai d
s
dihitung sesuai pasal ini, harus digunakan untuk menghitung seluruh properti penampang efektif.
ii. Lebar efektif untuk perhitungan defleksi
Untuk menentukan defleksi, lebar efektif b
e
harus detentukan dengan pasal ini, kecuali
menggantikan f .
2.8.2.5. Lebar efektif elemen dengan pengaku yang mengalami tekan merata dengan pengaku antara majemuk
i. Penentuan lebar efektif