III. PENGAWASAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA DALM PERJANJIAN
ANJAK PIUTANG 1.
SISTEM PENGAWASAN PERJANJIAN ANJAK PIUTANG
Dengan dibukanya kran hukum bisnis factoring di Indonesia maka, hal ini memberikan kemudahan bagi muncul banyak perjanjian anjak piutang di
masyarakat. Oleh karena itu, agar keberadaannya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yeng terlibat di dalamnya, maka pemerintah mengangap perlu
dibuatkan aturan-aturan untuk mengawasi serta mengarahkan agar perjanjian anjak piutang dapat berjalan sebagaimana mestinya dan membawa keuntungan
bagi pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.0122006 Tentang Perusahaan Pembiayaan
disebutkan dalam pasal 36 ayat 1 Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Perusahaan Pembiayaan dan ayat 2 Pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. PENYELESAIAN SENGKETA DALAM PERJANJIAN ANJAK PIUTANG
A. DILUAR PENGADILAN
Perjanjian anjak piutang mengandung resiko yang cukup besar dan dalam prakteknya sangat berpotensi menimbulkan sengketa antar pihak-pihak yang
terlibat. Penyelesaian sengketa tersebut dapat dilakukan baik di dalam maupun diluar lembaga pengadilan. Pihak-pihak yang melakukan penyelesaian yang
dilakukan diluar lembaga pengadilan biasanya melalui proses-proses sebagai berikut ;
a. Negosiasi, yang dilakukan secara langsung antara pihak-pihak yang bersengketa.
b. Mediasi dan koalisi, yang merupakan proses negosiasi yang difasilitasi oleh pihak ketiga, yaitu ”mediator” atau ”konsiliator” namun keduanya tidak
berwenang memutuskan sengketa. c. Arbitrase, yang berwenang memutuskan sengketa yang dilakukan oleh
”arbitrator” yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa atau bisa saja dipilih oleh pengadilan. Kualifikasi terhadap ”arbitrator” itu berdasarkan
keahlian dan pengalaman yang sesuai dengan apa yang disengketakan. Pemenuhan putusan arbitrase bersifat ”final and binding”, yaitu dapat
dimohonkan eksekusinya melalui Pengadilan Negeri berdasarkan Undang- Undang Nomor 30 Tahun 1999 tanggal 12 Agustus 1999 Lembaga Negara
Nomor 138 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3872 tentang Arbitrase dan Alternatif penyelesaian sengketa.
Dipilihnya lembaga arbitrase ini karena, para pihak dapat melakukan proses penyelesaian sengketa non-publikasi, tanpa perlu takut dengan adanya
publisitas sebab berlaku prinsip ”private confidential” terhadap semua pemerikasaan sengketa dilakukan secara tertutup
73
, disamping itu ada juga prinsip ’an expert in subject matter of dispute’ yaitu ’arbitrator’ adalah para
ahli yang menguasai materi sengketa.
B. MELALUI PENGADILAN PERDATA
Mekanisme transaksi anjak piutang pada PT. Internasional Factors Indonesia adalah sebagai berikut.
Dari mekanisme diatas dapat diatas dapat dideskripsikan pada DFD dengan menggunakan dua level diagram yaitu diagram konteks diagram zero.
Perhitungan Biaya Bunga Menggunakan Dua Metode Biaya Bunga
Nilai tagihan yang akan dialihkan sesuai dengan piutang usaha pada laporan keuangan CV. Handizah yaitu periode 31 Desember 2004, Periode 31
Desember 2005 dan Periode 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut :
Penyerahan faktur, DO Tanda terima, dll
Kepada IFI
pembayaran
4 2
Pembayaran cash ke IFI
laporan bulanan Statement
of account,
peringatan laporan kepada
5
kpd klien
3
klien
1
Penjualan Barang Jasa
Mekanisme Anjak Piutang pada PT.IFI
INTERNATIONAL FACTOR INDONESIA
IFI
CLIEN Penjual
CUSTOMER Pembeli
Tabel.1 Hasil Perhitungan Advance Payment
Periode Tagihan Yang dibiayai
Advance Payment
True discount
method Simple
interest 2004 Rp 93.802.100 Rp 93.008.976 Rp
93.802.100 2005 Rp 136.702.300 Rp
135.546.442 Rp 136.702.300 2006 Rp 111.395.200 Rp
110.453.321 Rp 111.395.200 Rata-rata Rp
113.966.533 Rp 113.002.913 Rp
113.966.533
Tabel.2 Hasil Perhitungan Biaya Bunga
Periode Tagihan Yang
dibiayai Biaya
Bunga True
discount .method
Simple interest
2004 Rp 93.802.100 Rp 793.124
Rp 804.146
2005 Rp 136.702.300 Rp 155.858
Rp 1.181.905
2006 Rp 111.395.200 Rp 941.879
Rp 963.104
Rata-rata Rp 399.092.667 Rp 2.362.112
Rp 2.413.056
B. PEMBAHASAN I.