BAB III DISTRIBUTED GENERATION
3.1 Distributed Generation DG
Distributed Generation seringkali disebut juga dengan on-site generation, dispersed generation, embedded generation, decentralized generation, atau
distributed eneryi. Secara mendasar, DG menghasilkan energi listrik dari beberapa sumber energi yang berkapasitas kecil dan dihubungkan langsung pada jaringan
distribusi.
3.2 Sejarah Perkembangan DG
Beberapa publikasi yang ada sekarang tentang Distributed Generation menunjukkan bahwa DG merupakan suatu fenomena baru dan berkembang secara
signifikan hampir di seluruh dunia. Namun, analisis dari Lembaga Energy Information Administration di Amerika Serikat menunjukkan bahwa
implementasi DG telah berkembang secara drastis pada akhir tahun 1980-an dan pertengahan tahun 1990-an.
Sebenarnya, perkembangan DG dalam tahap awal telah dimulai ketika DG digunakan sebagai co-generator. Penggunaan co-generator dimulai pada masa
tahun 1960-an dan banyak dikembangkan pada lokasi-lokasi industri dengan memanfaatkan panas dari gas buang kondensor output thermal dari alat pemanas
berdaya besar. Pasar untuk DG terus berkembang. Unit- uni DG terus diuji pada
konsumen-konsumen perumahan, industri dan sebagainya sebagai salah satu sumber energi listrik yang mereka butuhkan. Di sisi lain, keuntungan dari DG
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan potensi yang besar. Dengan perubahan struktur energi listrik yang terus berkembang, saat ini DG telah dimanfaatkan sebagai pembangkitan siaga
yang memberi keuntungan pada sistem tenaga listrik sebagai sumber energi pada beban puncak, kehilangan daya pada sistem dan meningkatkan kualitas daya para
konsumen. Beberapa perkembangan terus dilakukan dan membuat DG tidak hanya mungkin dilakukan tetapi suatu potensi yang diharapkan.
Perkembangan DG di masa sekarang didukung oleh dua isu utama dalam sistem tenagan listrik pada masa sekarang yaitu :
1. Perubahan kebijakan energi listrik di seluruh dunia dari sistem monopoli
menjadi sistem yang lebih kompetitif terkhusus pada sektor pembangkit yang memungkinkan keragaman dalam kepemilikan aset pembangkit
sehingga akan adanya persaingan yang mendorong harga energi listrik menjadi lebih murah.
2. Kebijakan lingkungan yang berkelanjutan yang mengharapkan DG dapat membantu mengurangi gas emisi terutama emisi karbon. Pemanfaatan
energi DG harus mendorong pengurangan emisi karbon karena umumnya teknologi DG memiliki emisi karbon yang rendah bahkan ada yang emisi
karbonnya nol seperti photovoltaic sel surya .
3.3 Defenisi Distributed Generation