Nakokake Menanyakan Nontoni Melihat

46

4.2.3.1. Nakokake Menanyakan

Tahap pertama pada tradisi ngemblok didahului dengan percakapan oleh keluarga perempuan, teman atau makelar jodoh dandan dengan pihak keluarga laki-laki. Percakapan tersebut biasanya bersifat informal. Percakapan informal bisa saja terjadi di jalan, di pasar, dan lain-lain. Setelah mengetahui bahwa laki- laki yang dipilih belum memiliki pasangan, keluarga perempuan menindaklanjuti dengan nakokake menanyakan. Nakokake ini biasanya dilakukan oleh orangtua ayah dari pihak perempuan atau keluarga dekat yang didampingi oleh dandan apabila menggunakan jasa dandan. Nakokake ini dilakukan dengan cara berkunjung di rumah keluarga laki-laki. Peran dandan pada saat nakokake adalah menjelaskan maksud kedatangan keluarga perempuan, yaitu menanyakan secara langsung apakah anak laki-laki yang akan diemblok benar-benar belum memiliki pasangan. Kunjungan keluarga perempuan pada saat nakokake biasanya dengan membawa gula dan kopi sepantasnya sebagai hadiah kepada keluarga laki-laki. Proses nakokake pada tradisi ngemblok biasanya dilakukan oleh orangtua keluarga perempuan. Laki-laki yang akan ditakokake biasanya belum mengetahui secara pasti maksud dari kunjungan tersebut. Kedatangan tamu pada saat itu dianggap sekedar silaturahmi biasa, sehingga jarang mengikuti perbincangan tersebut.

4.2.3.2. Nontoni Melihat

Tidak lama setelah proses nakokake dilaksanakan oleh keluarga perempuan, maka tahap kedua adalah nontoni melihat. Pada tradisi ngemblok, proses nontoni dilakukan dengan cara melakukan kunjungan ke rumah keluarga laki-laki dengan membawa makanan sepantasnya sebagai hadiah dan mempertemukan kedua belah 47 pihak, yaitu calon pengantin laki-laki dan calon pengantin perempuan. Terlebih dahulu orangtua dari keluarga perempuan akan menjelaskan maksud kunjungan mereka yaitu memperkenalkan anak perempuan dengan keluarga laki-laki. Proses nontoni dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Pertama, nontoni secara langsung, yaitu dengan cara memperkenalkan kedua belah pihak, yaitu calon pengantin laki-laki dan calon pengantin perempuan di tengah-tengah perbincangan kedua keluarga. Kedua, nontoni secara tidak langsung, yaitu nontoni yang dilakukan tanpa harus berkunjung di rumah keluarga laki-laki, yaitu dengan menunjukkan foto dan identitas laki-laki atau perempuan yang telah ditentukan.

4.2.3.3. Ngemblok Lamaran

Dokumen yang terkait

Eufemisme Dalam Upacara Adat Perkawinan Pada Masyarakat Melayu Langkat

13 127 146

Tradisi Lisan pada Upacara Perkawinan Adat Tapanuli Selatan: Pemahaman Leksikon Remaja di Padangsidimpuan

6 108 278

Tradisi Tumplek Ponjen dalam Perkawinan Masyarakat Adat Jawa (Studi Etnografi di Desa Kedungwungu Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah)

2 65 89

ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 3 19

PENDAHULUAN ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 4 19

LANDASAN TEORI ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 2 19

KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 3 24

PENDAHULUAN PENGARUH KREDIT INFORMAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN PANTAI (Studi Kasus Pada Nelayan Pantai di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah) 2010.

0 2 13

LANDASAN TEORI PENGARUH KREDIT INFORMAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN PANTAI (Studi Kasus Pada Nelayan Pantai di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah) 2010.

0 2 10

Memahami Makna-Makna Simbolik Pada Upacara Adat Sedekah Laut Di Desa Tanjungan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang

0 0 8