38
D. Pendekatan Sosiologi
Berdasarkan telaah pustaka yang peneliti kaji bahwa manusia dalam kehidupannya memiliki tiga aspek, yaitu manusia sebagai makhluk biologis,
manusia sebagai makhluk budaya, dan manusia sebagai makhluk sosial Herawati, 2006.
Manusia sebagai makhluk biologis adalah manusia yang selalu memiliki kebutuhan akan pribadinya sendiri seperti makanan, seks, rasa
senang, kepuasan dan lain sebagainya. Hal ini bisa dikategorikan antropologi biologi. Manusia sebagai makhluk budaya dipandang sebagai
antropologi budaya adalah manusia yang mempunyai akal pikiran untuk menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya. Selain itu juga manusia
dapat menciptakan peralatan sebagai sarana untuk menunjang kehidupannya. Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia tidak dapat
hidup tanpa bantuan orang lain. Inilah yang dipandang sebagai antropologi sosial Herawati, 2006.
Menurut Herawati 2006 bahwa manusia merupakan makhluk sosial, makhluk budaya, dan biologis. Hal ini menunjukkan bahwa manusia akan
selalu mempertahankan diri dan lingkungannya untuk kelangsungan hidupnya. Jadi dalam penelitian ini desa Piton adalah desa yang mempunyai
masyarakat yang dapat disebut sebagai masyarakat yang berbudaya. Buktinya adalah masyarakat desa Piton masih menjalankan tradisi-tradisi
nenek moyangnya seperti rumah yang berbentuk joglo, kebutuhan akan
39
kehidupannya masih mengandalkan lahan pertanian dan juga masih sering mengadakan upacara adat desa Piton sendiri.
Sarana dan prasarana yang terdapat di desa Piton merupakan pondasi desa wisata. Kebudayaan yang masih asli dari desa Piton memberikan
keunggulan tersendiri. Sebab itulah desa Piton dapat menjadi desa wisata atas dasar karaketristik kebudayaan yang masih asli. Contohnya adalah cara
penduduk memuliakan tamu yang bersahabat. Atas dasar kebudayaan asli dari penduduk desa piton yang
membawanya menuju desa wisata, maka peneliti akan mengupas konsep peranan desa Piton dan perubahan budaya lokal. Untuk mendapatkan hasil
yang terbaik peneliti dapat mendeskripsikan kebudayaan yang ada di desa piton. Kemudian peran dari kebudayaan tersebut yang menjadikan desa
Piton menjadi desa wisata. Selain peran kebudayaan desa Piton juga sarana dan prasarana yang ada juga sangat mempengaruhi keindahan desa wisata.
E. Kerangka Berpikir