Ujungnegoro. Pada saat ini jalur Semarang-Ujungnegoro, Kutoarjo- Kroya
dan Kroya-Prupuk
sedang dikerjakan.
http:www.bumn.go.idkeretaapi
b. Sejarah Undang-Undang Perkeretaapian
Pada tahun 1992, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 13 tahun 1992 tentang perkeretaapian. Penerbitan Undang-
Undang ini bertujuan untuk mengganti pengaturan atas transportasi kereta api di Indonesia yang didasarkan pada peraturan
perkeretaapian zaman Belanda sehingga menjadi tidak lagi berlaku. Selain itu di dalam Undang-Undang ini juga diatur
keunggulan dan karakteristik perkeretaapian yang perlu dimanfaatkan dalam upaya pengembangan sistem transportasi secara terpadu,
dimana penyelenggaraannya mulai dari tahap perencanaan dan pembangunan, pengusahaan, pemeliharaan, dan pengoperasiannya
perlu diatur dengan sebaik-baiknya, sehingga terdapat keterpaduan dan keserasian serta keseimbangan beban antar modal transportasi
yang pada akhirnya mampu meningkatkan penyediaan jasa angkutan bagi mobilitas orang serta barang secara aman, nyaman,
cepat, tepat, teratur dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Seiring dengan perkembangan jaman, Pemerintah mengganti Undang-Undang No.13 tahun 1992 dengan Undang-
Undang No. 23 tahun 2007. Alasan penggantian Undang-Undang ini berdasarkan kondisi perkeretaapian nasional yang masih bersifat
monopoli yang dihadapkan pada berbagai masalah, antara lain kontribusi perkeretaapian terhadap transportasi nasional masih
rendah, prasarana dan sarana belum memadai, jaringan masih terbatas, kemampuan pembiayaan terbatas, tingkat kecelakaan masih
tinggi, dan tingkat pelayanan masih jauh dari harapan.
Disamping itu, dalam Undang-Undang No. 23 tahun 2007 disebutkan bahwa pemerintah telah membuka kesempatan bagi
pihak swasta untuk ikut mengembangkan bisnis perkeretaapian di Indonesia. Jadi PT. Kereta Api Persero harus menyiapkan diri
agar mampu menghadapi persaingan bisnis kereta api di Indonesia yang sebelumnya menjadi hak monopoli mereka. Perusahaan
tersebut telah melakukan banyak pembenahan agar tetap eksis di bisnis kereta api dan juga mampu memanfaatkan segala potensi yang
dimiliki. Pelaksanaan atas Undang-Undang No. 23 tahun 2007
diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian. Di dalam Peraturan Pemerintah
ini, secara garis besar memuat pengaturan mengenai tatanan perkeretaapian, penyelenggaraan prasarana perkeretaapian umum,
penyelenggaraan sarana perkeretaapian umum, dan penyelenggaraan perkeretaapian khusus, sumber daya manusia perkeretaapian,
perizinan, pembinaan perkeretaapian, peran serta masyarakat, serta sanksi
administrasi. Dalam
pengaturan mengenai
tatanan perkeretaapian
mengatur mengenai
satu kesatuan
sistem perkeretaapian dari rencana induk perkeretaapian. Pengaturan
mengenai penyelenggaraan prasarana perkeretaapian meliputi persyaratan teknis pembangunan, persyaratan kelaikan pengoperasian,
perawatan, dan pengusahaan, sedangkan penyelenggaraan sarana perkeretaapian meliputi persyaratan teknis pengadaan, persyaratan
kelaikan pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan.
c. Definisi Perkeretaapian dan Kereta Api