Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 1 Bagan Kerangka Pemikiran Keterangan : Berdasarkan keterangan bagan dari kerangka pemikiran diatas, merupakan alur pemikiran penulis dalam menemukan permasalahan yang akan diteliti. Pengguna Jasa kereta Api merupakan konsumen yang harus dilindungi. Ketentuan mengenai pengguna jasa kereta api sebagai konsumen diatur dalam UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan UU Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian. Permasalahan dimulai dari timbulnya persengketaan diantara konsumen dengan penyedia jasa angkutan darat dalam hal ini kereta api, dikarenakan seringnya konsumen mengalami kerugian dalam pelayanan jasa pengangkutan. Kerugian tersebut bisa terjadi, salah satunya karena Kereta Api Konsumen Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Perlindungan Hukum Kecelakaan Ganti Kerugian Penyedia Jasa Pengangkutan Darat terjadinya kecelakaan. Ketika terjadi kecelakaan tentu saja banyak kerugian yang diderita oleh konsumen. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengkaji mengenai permasalahan ini, baik mengenai perlindungan hukum yang seharusnya didapatkan oleh konsumen dan tanggung jawab penyedia jasa jika terjadi kerugian yang diakibatkan oleh kecelakan kereta api. 53

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Kereta Api berdasarkan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen a. Penyelenggaraan Pengangkutan Oleh PT. Kereta Api Indonesia Persero Pengangkutan merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari rangkaian sistem perekonomian. Perekonomian tidak akan berjalan secara maksimal tanpa didukung oleh sektor pengangkutan transportation yang kuat. Demikian pula dengan sektor angkutan darat yang terdiri dari dua jenis yaitu angkutan jalan raya untuk truk dan bus dan angkutan jalan rel untuk kereta api. Khusus untuk pengangkutan kereta api di Indonesia sampai saat ini diselenggarakan dan dikuasai sepenuhnya oleh pemerintah melalui PT. Kereta Api Indonesia Menurut Ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian bahwa Perkeretaapian diselenggarakan dengan tujuan untuk memperlancar perpindahan orang dan atau barang secara massal dengan selamat, aman, nyaman, cepat dan lancar, tepat, tertib dan teratur, efisien, serta menunjang pemerataan, pertumbuhan, stabilitas, pendorong, dan penggerak pembangunan nasional. Selamat, berarti perjalanan kereta api terhindar dari kecelakaan akibat faktor internal. Aman, berarti perjalanan kereta api terhindar dari kecelakaan akibat faktor eksternal, baik berupa gangguan alam maupun manusia. Nyaman adalah terwujudnya ketenangan dan ketentraman bagi penumpang selama perjalanan kereta api. Cepat dan lancar adalah perjalanan kereta api dengan waktu yang singkat dan tanpa gangguan. Tepat adalah terlaksananya perjalanan kereta api sesuai dengan waktu

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

1 86 105

Perlindungan Nasabah Kartu Kredit Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

3 72 93

Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Pelayanan Tukang Gigi Ditinjau Dari Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

12 99 88

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA PENITIPAN HEWAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 9 50

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP IKLAN BARANG DAN JASA YANG TIDAK SESUAI DENGAN YANG DIJANJIKAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 1 1

Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Di Kota Semarang.

1 4 136

Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Di Kota Semarang.

0 1 1

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN KONSUMEN MUSLIM ATAS PANGAN (DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN).

0 0 11

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN - Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 1 33

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN JASA KOLAM RENANG DI KOTA PANGKALPINANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 1 18