34 media pembelajaran trainer dengan Atmeg8535 dengan IO tombol dan LED,
LCD, dotmatrik, ADC, sevensegmen dan motor DC. Pengembangan media berupa e-modul untuk alat ukur dan pengukuran
oleh Nuryake Fajaryati, dkk. 2016 menggunakan metode pengembangan dengan 4 tahap model Lee Owens. Menghasilkan media berupa e-modul
dengan hasil e-modul untuk 12 kompetensi pada mata pelajaran alat ukur dan pengukuran dengan dilengkapi video, animasi dan gambar penjelas.
Dari beberapa penelitian relevan yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya pengembangan media
trainer mikrokontroler terkonsentrasi pada program keahlian Teknik Audio video sedangkan pada program keahlian
lain yang masih relevan masih relatif kurang, dalam penelitian ini peneliti mengembangkan
trainer mikrokontroler pada program keahlian Teknik Otomasi Industri. Pengembangan dilakuakan dengan menambah IO untuk
relay sebagai antar muka untuk kontrol beban yang besar seperti relay daya 3 fasa, motor dan
valve pneumatic serta sebagai komponen yang berkaitan dengan penggerak pada robotika seperti motor servo dan
stepper serta antarmuka untuk sensor seperti sensor suhu, cahaya, dan benda, yang berkaitan dengan kompetensi di
program keahlian Teknik Otomasi Industri.
C. KERANGKA PIKIR
Sekolah menengah kejuruan menerapkan sekolah yang menyiapkan lulusanya untuk menguasai kemampuan mengerjakan pekerjaan tertentu, untuk
mencapainya siswa diajarkan tentang pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Yang membedakan pendidikan umum dan kejuruan adalah dalam pelatihan
35 keterampilan. Pelatihan keterampilan di SMK mengajarkan keterampilan sesuai
bidang masing yang dimasukan dalam kompetensi lulusan. Kompetensi di SMK bermacam-macam mengikuti program keahlian yang dipilih oleh siswa. Salah
satu program keahlian di SMK adalah teknik otomasi industri. Sistem kontrol merupakan salah satu mata pelajaran produktif jurusan
teknik otomasi industri. Dalam pelajaran sistem kontrol terdapat kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Dalam melaksanakan pembelajaran
khususnya praktikum diperlukan beberapa kelangkapan sarana pendukung kegiatan praktikum seperti kelas, media, bahan praktikum, dan alat praktikum,
selain itu daya tangkap siswa dalam pelajaranpun berbeda-bada. Salah satu kompetensi pada program keahlian teknik otomasi industri adalah merancang
sistem kontrol menggunakan mikrokontroler. Mikrokontroler terdiri dari dua pokok yaitu
hardware dan software yang dikembangkan yaitu perancangan sistem untuk
hardware dan pemrograman dalam bagian software-nya. Pengembangan kompetensi tersebut tentunya memerlukan media pembelajaran
yang memadai karena kemampuan kompetensi tersebut dipelajari baik teori dan praktikum. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pencapaian
kompetensi diperlukan sarana prasarana dalam praktikum. Untuk mendukung kegiatan praktikum yang baik selain ketersediaan alat
praktikum, dan bahan praktikum diperlukan juga media praktikum untuk melatih kemampuan
kompetensi siswa
dalam bidang
kendali menggunakan
mikrokontroler. Dalam kegiatan praktikum diperlukan sebuah media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran, dan media yang paling sesuai untuk
kegiatan praktikum adalah media bendaobyek dalam hal ini adalah media trainer
36 mikrokontroler. Media pembelajaran dapat menarik minat siswa untuk belajar
dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Media pembelajaran yang baik selain sesuai dengan silabus pembelajaran juga harus mengikuti kebutuhan pembelajaran dan perkembangan teknologi
dalam perkembangannya. Agar media dalam pembelajaran dapat mengikuti kebutuhan maka diperlukan pengembangan media secara bertahap sehingga
dapat memenuhi tuntuan kebutuhan dunia kerja. Media pembealajaran dibuat dalam bentuk modul yang terkait satu dengan lainya seperti buku panduan,
lembar kerja, trainer mikrokontroler maupun materi pembelajaran. Dengan
media trainer yang dapat mencukupi kebutuhan pembelajaran praktikum secara
bersamaan dapat mendukung peningkatan keberhasilan pembelajaran dalam hal ini adalah harapan kompetensi siswa dalam dalam mata pelajaran sistem kontrol
khususnya bidang mikrokontroler dapat tercapai.
Gambar 4. Kerangka Pikir
Analisis Masalah :
- Media Pembelajaran Mikrokontroler Belum Mencukupi - Media Trainer Mikrokontroler Perlu Pengembangan
Pengembangan Media Trainer
Uji Kinerja Silabus Sistem Kontrol
Kompetensi Dasar
Kelayakan Media
37
D. PERTANYAAN PENELITIAN