Kegiatan Evaluasi Pendekatan Humanis

101 mestinya, perilakunya lebih dikendalikan oleh sifat emosinalnya, maka dia akan mengalami penyesuaian diri yang keliru maladjusment. Bentuk perilaku salah maldjustment, diantaranya: 1 agresi marah; 2 kecemasan tak berdaya; 3 regresi kemunduran perilaku; 4 fiksasi perasaan terikat atau terpusat pada sesuatu secara berlebihan; 5 represi menekan perasaan; 6 rasionalisasi mencari alasan; 7 proyeksi melemparkan kesalahan kepada lingkungan; 8 sublimasi menyalurkan hasrat dorongan pada obyek yang sejenis; 9 kompensasi menutupi kegagalan atau kelemahan dengan sukses di bidang lain; 10 berfantasi dalam angan-angannya, seakan-akan ia dapat mencapai tujuan yang didambakannya. Di sinilah peran guru untuk sedapat mungkin membantu para peserta didiknya agar terhindar dari konflik yang berkepanjangan dan rasa frustasi yang dapat menimbulkan perilaku. Sekaligus juga dapat memberikan bimbingan dan mekanisme yang tepat melalui pendekatan humanis untuk mengatasinya apabila peserta didik mengalami konflik yang berkepanjangan dan frustrasi.

4. Kegiatan Evaluasi Pendekatan Humanis

Proses pemanusiaan atau humanisasi baik secara langsung ataupun tidak langsung membutuhkan tentang penjelasan hakikat manusia yang dijadikan landasan pedagogik transformatif. Dalam upaya mencari konsep manusia dengan berbagai paradigma yang berbeda melalui strategi dan mekanisme pendekatan humanis melampaui langkah terakhir yaitu kegiatan evaluasi. Evaluasi berupaya untuk mencari solusi pemecahan tentang kesulitan atau masalah yang sedang dihadapinya. Menyadari sekaligus memahami suatu kesulitan yang sedang dialami diri sendiri tentu sangatlah penting. Sikap semacam itu tidak hanya berfungsi untuk manajemen diri, melainkan juga sebuah upaya dalam melihat sisi kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing individu, atau siapa saja yang sedang dalam proses belajar. 102 Evaluasi dapat dilakukan dengan membuat standar evaluasi yang hendaknya berorientasi kepada pengukuran perubahan perilaku setelah mengikuti proses pembelajaranpelatihan. Evaluasi dilaksanakan melalui pengujian terhadap dan oleh peserta pelatihan itu sendiri self evaluation; sehingga memunculkan adanya perubahan positif perilaku dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan. Pelaksanaan evaluasi berdasarkan pendekatan humanis dilakukan dengan menyusun terlebih dahulu ruang lingkup materi evaluasi ditetapkan bersama secara partisipatif atau berdasarkan kesepakatan bersama seluruh pihak terkait yang terlibat sesuai dengan potensi yang dimiliki. Evaluasi ditujukan untuk menilai efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pembelajaran serta materi yang diberikan sesuai dengan perubahan sikap dan perilaku. Dengan demikian proses pendidikan yang berlangsung merupakan perpaduan yang menyeluruh dari dinamika manusia dari partisipasinya dalam kehidupan mengembangkan potensi dirinya. Sebagaimana yang disebutkan Tilaar bahwa pendidikan dapat mengembangkan potensi- potensi yang tak terbatas di dalam pembentukan watak dan mengangkat derajat manusia. 65 Dianalisis bahwa sesungguhnya hanya manusialah sebagai makhluk ciptaan tertinggi, yang mempunyai kemampuan-kemampuan. Manusia dilahirkan sama, tanpa mendiskriminasikan berdasarkan ras dan kelahirannya. Sekalipun ada pengevaluasiaan yang akhirnya adanya keberhasilan dan kegagalan namun manusia tetap mengembangkan kemampuan diri yang tergantung pada pendidikan yang diberikan oleh orang tua, sekolah dan masyarakat. Manusia bebas bergerak dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki dan tata aturan nilai-nilai pendidikan. Manusia berdaya guna dan berhasil guna bila setiap potensi yang ada pada dirinya diintrofeksi dan diperbaiki. 65 H.A.R.Tilaar, Perubahan Sosial dan Pendidikan Pengantar Pedagogik Transformatif untuk Indonesia Jakarta: Rineka Cipta, 2012, h. 187. 103

5. Pengembangan Pendidikan Dari Aspek Kurikulum Berdasarkan Pendekatan Humanis