Pengertian Motivasi Belajar Deskripsi Teori

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2005: 62 fungsi motivasi ada dua, yaitu: 1 Mengarahkan Dalam mengarahkan kegiatan, motivasi berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari sasaran yang akan dicapai. 2 Mengaktifkan atau meningkatkan kegiatan Suatu kegiatan atau perbuatan yang tidak bermotif atau motifnya sangat lemah, maka dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh, tidak terarah dan kemungkinan besar dan kemungkinan besar ridak akan membawa hasil, sabaliknya apabila motivasinya besar atau kuat maka akan dilakukan dengan sungguh-sungguh, terarah dan penuh semangat sehingga kemungkinan akan berhasil lebih besar. Fungsi motivasi belajar juga dikemukakan oleh Oemar Hamalik 2005: 107, yaitu: 1 Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar. 2 Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan. 3 Sebagai penggerak. Ia akan berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besarnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Berdasarkan pendapatan tersebut bahwa dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi belajar yaitu mendorong siswa untuk belajar, mengarahkan dang menggerakkan siswa dalam berbuat dan melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam mempelajari suatu mata pelajaran.

c. Peran Motivasi Belajar

Motivasi merupakan daya penggerak atau pendorong yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Motivasi mempunyai peran yang sangat penting dalam mempengaruhi proses hasil belajar. Motivasi yang tinggi akan berpengaruh terhadap proses hasil belajar yang baik. Menurut Hamzah B Uno 2011: 27 peran motivasi dalam belajar dan pembelajaran ada tiga, yaitu: 1 Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. 2 Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak. 3 Motivasi menentukan ketekunan belajar Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarirnya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono 2009: 84 berpendapat bahwa: Perilaku terpenting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar menimbulkan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri perilaku dan orang lain. Motivasi belajar dan motivasi bekerja merupakan penggerak kemajauan masyarakat. Kedua motivasi tersebut perlu dimiliki oleh siswa SLTP dan SLTA. Sedangkan guru SLTP dan SLTA dituntut untuk memperkuat motivasi siswa SLTP dan SLTA. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, peran motivasi dalam belajar dan pemberajaran yaitu menentukan penguatan belajar, memperjelas tujuan belajar dan menentukan ketekunan belajar. Dengan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR DAN MANAJEMEN WAKTU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATA DIKLAT BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN

23 105 254

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KKPI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI KOTA SEMARANG.

0 1 3

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KKPI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI KOTA SEMARANG.

0 1 115

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 1 WATES.

0 0 162

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEARSIPAN SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 1 WATES.

0 9 190

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN UNTUK SMK KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN.

0 0 278

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 STANDAR KOMPETENSI MENANGANI SURAT/DOKUMEN KANTOR PADA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 1 WATES.

0 4 178

PENGARUH KONDISI SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 TEMPEL.

0 1 174

STRATEGI INTEGRASI SOFT SKILLS DALAM PEMBELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 WATES.

1 3 137

PENGARUH KONDISI SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 PENGASIH.

0 0 187