banyak dari mereka yang makan sisa-sisa makanan di restoran terbuka, bertempat tinggal tanpa adanya makanan, mengumpulkan sampah makanan dari restoran,
kadang-kadang mengambil makanan dengan mengemis. Akibatnya mereka harus menderita kelaparan, sakit atau tidak ada pengobatan selama penyakit Hai Md.
Abdul 2014:52.
2.3 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi
2.3.1 Faktor Umur
Masa yang terentang antara usia satu tahun sampai remaja boleh dikatakan sebagai periode laten, karena pertumbuhan fisik tidak sedramatis ketika masih
berstatus bayi. Arisman 2004:55 Dalam Konvensi Hak Anak KHA yang dikeluarkan tahun 1990, di dalam
pasal 1 menjelaskan bahwa batasan usia anak adalah yang berusia dibawah 18 tahun.
Penentuan umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur bisa menyebabkan interpretasi status gizi menjadi salah. Hasil
pengukuran tinggi badan dan berat badan yang akurat akan menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur Supriasa dkk, 2002:38
2.3.2 Faktor Jenis Kelamin
Sementara menurut jenis kelamin didapati lebih banyak anak laki-laki menjadi pekerja anak 92,17 dibandingkan dengan anak perempuan. Hal ini
dapat dipahami karena secara budaya anak laki-laki lebih cenderung untuk keluar
rumah mengikuti peran publiknya, dibandingkan peran domestik pada anak perempuan Asriwandari. H, 2003:642
Faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil proses pertumbuhan. Melalui genetik yang berada pada sel telur yang berada pada sel telur yang telah
dibuahi dapat ditentukan kualitas dan kuantitas petumbuhan. Hal ini ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensivitas jaringan terhadap
rangsangan, umur dan berhentinya pertumbuhan tulang Supariasa, 2002:28.
2.3.3 Faktor Pendidikan
Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam mengukur pembangunan manusia suatu negara. Melalui pengetahuan,
pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan gizi seseorang. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat untuk memenuhi kesehatan gizi DEPKES R.I, 2009:10
Dari segi pendidikan, anak jalanan umumnya berpendidikan rendah yaitu kebanyakan putus sekolah dan sedikit sekali yang lulus SD. Rendahnya tingkat
pendidikan menyebabkan anak jalanan tidak memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak selain bekerja di
jalanan Rochatun, 2012: 24.
2.3.4 Faktor Aktivitas Kerja