Hubungan Antara Tempat Tinggal Dengan Status Gizi Anak Jalanan Hubungan Antara Asupan Energi Dengan Status Gizi Anak Jalanan

untuk pemenuhan gizi sangat bergantung pada hasil aktivitas yang dilakukan, ketika hasil meminta-minta sudah dapat untuk mencukupi maka tidak akan kembali bekerja lagi. Aktivitas kerja tersebut tidak besar bagi tubuh anak jalanan sehingga asupan makanan yang masuk dalam tubuh tidak kurang dan tidak lebih. Sesuai dengan pembahasan apabila aktivitas kerja berat maka konsumsi makanan harus terpenuhi. yang artinya ada hubungan aktivitas kerja dengan status gizi pada anak jalanan di Kota Semarang.

5.1.5 Hubungan Antara Tempat Tinggal Dengan Status Gizi Anak Jalanan

Faktor status gizi menjadi kurang yang memiliki hubungan erat dengan keluarga dan tinggal bersama dengan anggota keluarga mereka sendiri karena tuntutan dari keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan tuntutan untuk biaya sekolah sampai orang tua tidak cukup memenuhi kebutuhan yang akhirnya anak turun kejalan. Faktor tersebut orang tua tidak memikirkan makan makanan yang bergizi buat anak, yang difikirkan adalah bagaimana kebutuhan ekonomi tercapai dan sesuai harapan yang sedang dijalani. Anak jalanan yang memiliki hubungan dengan keluarga tetapi hidupnya tidak tetap atau berpindah-pindah bisa jadi status gizi mereka terpenuhi sebab anak jalanan yang hidupnya tidak tetap biasanya tidak mempunyai keluarga sehingga tidak memikirkan tuntutan keluarga. Status gizi anak jalanan yang bertempat tinggal tidak tetap memperoleh makanan dari tetangga teman mereka yang mempunyai tempat tinggal tetap, dari situ bisa dilihat tempat tinggal tetap belum tentu memiliki status gizi yang baik, dan sebaliknya anak jalanan yang hidupnya berpindah-pindah status gizi baik. Penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara status tempat tinggal dengan status gizi pada anak jalanan.

5.1.6 Hubungan Antara Asupan Energi Dengan Status Gizi Anak Jalanan

Energi merupakan hasil dari metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang berfungsi sebagai sumber tenaga untuk metabolisme pertumbuhan dan sebagai sumber tenaga. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara asupan energi dengan status gizi anak jalanan. Berdasarkan hasil penelitian anak jalanan yang mengalami kekurangan asupan energi sebanyak 24 responden 80,0, terdapat 14 responden 46,7 status gizi kurus karena, pemenuhan asupan energi yang masuk kedalam tubuh tidak cukup dengan energi yang dibutuhkan sehingga gizi tidak terpenuhi oleh tubuh. anak jalanan yang mengalami asupan energi sedang sebanyak 5 responden 16,7, terdapat 1 responden 3,3 status gizi kurus lebih sedikit dari asupan energi kurang karena, asupan untuk tubuh terpenuhi sesuai dengan energi yang mereka butuhkan. Sedangkan asupan energi baik sebanyak 1 responden 3,3 terdapat 1 responden 3,3 status gizi normal. Jumlah rata-rata paling banyak pada asupan energi kurang pasti status gizi kurus karena sumber daya yang tersedia oleh anak jalanan tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan seperti terbatasnya asupan makanan. Sesuai dengan pembahasan diatas asupan energi dengan status gizi mempunyai hubungan yang signifikan pada anak jalanan di Kota Semarang.

5.1.7 Hubungan Antara Penyakit Infeksi Dengan Status Gizi Anak Jalanan