Sejarah SCTV DESKRIPSI LEMBAGA INSTANSI

Setelah melalui proses liputan dan wawancara, reporter berita kemudian menyusun laporannya tersebut menjadi naskah berita, kemudian dilakukannya proses editing gambar dan suara hasil liputan, hingga berita tersebut siap siar kepada khalayak luas. Demikianlah tugas serta peran seorang reporter dalam meliput dan memberikan informasi kepada khalayak atau melaporkan mengenai seluk beluk suatu peristiwa yang tengah, sedang, atau akan terjadi.banyak proses yang perlu seorang reporter lakukan mulai dari melakukan observasi, meliput dan mewawancarai nara sumber, hingga mengelola seluruh peristiwa menjadi naskah berita yang sebelumnya bersama team work divisi pemberitaan menjadi suatu informasi yang siap untuk diketahui oleh khalayak dari media televisi.

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA INSTANSI

A. Sejarah SCTV

Surya Citra Televisi atau yang lebih dikenal masyarakat dengan nama SCTV adalah salah satu stasiun televisi swasta terbesar dan juga pelopor televisi swasta di Indonesia. Dinilai sebagai stasiun televisi no.1 satu di Indonesia, dalam perolehan pangsa pemirsa tertinggi ditahun 2008 lalu. Ditunjang oleh konvergensi teknologi media, dan dengan kreatufitas, kemandirian, serta konsistensi manajemennya, menjadikan SCTV sebagai salah satu trand setter dan juga pionir dalam new media yang berkembang pesat dalam mendukung program uji coba siaran dan migrasi siaran digital di Indonesia. SCTV awalnya singkatan dari Surabaya Central Televisi Indonesia mengudara pertama kali pada tanggal 24 Agustus 1990 di Surabaya, Jawa Timur, dengan jangkauan wilayah Surabaya dan sekitarnya Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, dan Lamongan. Pada tahun 1991, pancaran siaran SCTV meluas mencapai Bali dan sekitarnya. Sejak saat itu kepanjangan SCTV menjadi Surya Citra Televisi Indonesia. Pada tanggal 1 Januari 1993, berbekal SK Menteri Penerangan No. 1111992, SCTV mengudara secara nasional. Secara bertahap, bertahap mulai tahun 1993 sampai dengan 1998, SCTV memindahkan basis operasi media siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta. melakukan siarannya secara nasional di Jakarta dengan misi memberikan informasi, pendidikan, serta hiburan bagi khalayak. Kini, SCTV terus mengembangkan dan memantapkan dirinya sebagai salah satu stasiun televise paling dikenal masyarakat yang menjangkau lebih dari 240 kota melalui 46 stasiun transmisi diseluruh propinsi Indonesia serta menjangkau lebih dari 177 juta potensi penontonnya. Saat ini kantor pusat SCTV terletak di SCTV Tower, Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot 19, Jakarta Pusat. Sebelum 23 November 2007, kantor pusat SCTV berada di Jalan Gatot Subroto Kavling 21 Jakarta. SCTV juga memiliki studio penta di Jalan Raya Perjuangan No. 3-4 Komplek Kawasan RCTI, Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang biasanya digunakan sebagai studio acara musik. Saat ini kepemilikan SCTV dikuasai oleh grup Elang Mahkota Teknologi melalui Surya Citra Media SCM. Sejak pertengahan 1990-an, SCTV yang semula satu manajemen dengan RCTI akhirnya keduanya berpisah manajemen. Direktur Utama SCTV saat ini ialah Fofo Sariaatmadja. Dengan slogannya yang “Satu Untuk Semua”, bersama induk perusahaannya SCM dan juga Group Mahkota Teknologi EMTEK, SCTV mulai meluaskan jaringannya dan mengembangkan usahanya dengan memanfaatkna teknologi terkini, dimana hal ini diwujudkan SCTV dalam layanan portal video streaming berita terkemuka di liputan 6, dan juga menyedikan konten bagi televisi berlangganan untuk 3 kanal siarannya yaitu ‘liputan 6’ 24 jam Dalam memperkokoh posisinya sebagai perusahaan media terkemuka di Indonesia, dan juga tercatat sebagai persereoan di bursa efek Jakarta sejak 2003, SCTV mengevolusi konsep siarannya dan operasionalnya dalam bentuk digital. Hal ini guna meningkatkan kinerja serta efisiensi perasionalnya.

B. Visi dan Misi SCTV