28
d. Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal, yaitu untuk memberi peluang bagi mereka yang sampai batas usia tersebut masih
menggantungkan diri pada orang tua, belum mempunyai hak-hak penuh sebagai orang dewasa secara adattradisi, belum memberikan pendapat
sendiri dan sebagainya. Dengan perkataan lain, orang-orang yang sampai batas usia 24 tahun belum dapat memenuhi persyaratan kedewasaan secara
sosial maupun psikologi, masih dapat digolongkan remaja. Golongan ini cukup banyak terdapat di Indonesia, terutama dari kalangan masyarakat
kelas menengah keatas mensyaratkan berbagai hal terutama pendidikan setinggi-tingginya untuk mencapai kedewasaannya sebelum usia tersebut.
e. Dalam definisi di atas, status perkawinan sangat menentukan. Hal ini karena arti perkawinan masih sangat penting bagi masyarakat secara menyeluruh.
Seorang yang sudah menikah, pada usia berapa pun dianggap dan diperlakukan sebagai orang dewasa penuh, baik secara hukum maupun
dalam kehidupan masyarakat dan keluarga. Oleh karena itu, definisi remaja disini dibatasi khusus untuk yang belum menikah.
Berdasarkan pemaparan para ahli tentang pengertian remaja, maka dapat disimpulkan remaja merupakan masa dimana individu mengalami peralihan dari
masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan perkembangan yang cepat dari aspek fisik, aspek psikis dan aspek sosial serta belum terikat dengan
status pernikahan.
2. Kurun Waktu Masa Remaja
Kurun waktu masa remaja sangat bervariasi menurut para ahli berdasarkan
29
apa yang mereka pikirkan dan analisis. Hurlock dalam Sri Rumini dan Siti Sundari 2004: 73 menggunakan istilah puber yang dikatakan sebagai periode
tumpang tindih karena dua tahun awal masa anak-anak akhir dan dua tahun awal masa remaja awal sehingga disebut periode unik yang pada pria dimulai dari usia
12 sampai 22 tahun dan untuk wanita dari usia 11 sampai 21 tahun. Sementara itu dalam tulisan Ny. Y Singgih D. Gunarso dan Singgih D. Gunarso dalam Sri Rumini
dan Siti Sundari 2004: 75, kurun waktu masa remaja dengan batas usia 12 sampai dengan 22 tahun.
Sementara itu Sarlito Wirawan Sarwono 2006: 14-15 mengungkapkan bahwa remaja untuk masyarakat Indonesia digunakan batasan 11 sampai 24 tahun.
Menurut Sarlito Wirawan Sarwono usia sebelas tahun adalah usia ketika pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai tampak kriteria fisik. Dan pada
batas atas menentapkan usia 24 tahun karena banyak orang di Indonesia pada masa ini belum mempunyai hak-hak penuh sebagai orang dewasa secara adattradisi
serta belum memberikan pendapat sendiri dan sebagainya. Dalam hal ini peneliti lebih condong kepada pendapat Sarlito Wirawan
Sarwono karena subyek dari peneliti berada di Indonsia. Sehingga dapat disimpulkan kurun waktu usia remaja adalah dari usia 11-24 tahun.
3. Tugas Perkembangan Remaja
Tahapan kehidupan setiap individu harus dilalui dengan menyelesaikan tugas perkembangan pada setiap masa. Tugas-tugas perkembangan merupakan
kewajiban yang harus dilalui oleh setiap individu sesuai dengan tahap perkembangan individu itu sendiri. Dari sejak di dalam kandungan, bayi, anak-
30
anak, remaja, dewasa sampai dewasa akhir, setiap individu harus melakukakan tugas itu. Pada masa remaja sendiri, tugas perkembangan difokuskan pada upaya
meninggalkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa.
Tugas perkembangan individu menurut Endang Purwanti dan Nur Widodo 2000: 45 yaitu:
a. Mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya yang berbeda kelamin sesuai dengan etika moral masyarakat;
b. Mencapai peranan sosial dalam masyarakat sesuai dengan jenis kelamin dan tuntutan kultural;
c. Menerima kesatuan organ tubuh sebagai pria dan wanita dan menggunakannya secara efektif sesuai dengan kodratnya;
d. Mencapai keinginan pola perilaku tertentu dan bertanggung jawab pada lingkungan sosialnya;
e. Mencapai kemerdekaan dan kebebasan emosional dengan orang tua di sekitarnya, dan menjadi person yang mandiri;
f. Mempersiapkan diri untuk mencapai karier jabatan tertentu dan kemandirian dalam perekonomian;
g. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan; h. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman perilaku
dan mengembangkan ideologi. Berdasarkan pemapran teori di atas maka dapat disimpulkan ada 8
tugas perkembangan individu yaitu: Mencapai pola hubungan baru yang
31
lebih matang dengan teman sebaya yang berbeda kelamin sesuai dengan etika moral masyarakat, mencapai peranan sosial dalam masyarakat sesuai
dengan jenis kelamin dan tuntutan kultural, menerima kesatuan organ tubuh sebagai pria dan wanita dan menggunakannya secara efektif sesuai dengan
kodratnya, mencapai keinginan pola perilaku tertentu dan bertanggung jawab pada lingkungan sosialnya, mencapai kemerdekaan dan kebebasan
emosional dengan orang tua di sekitarnya, dan menjadi person yang mandiri, mempersiapkan diri untuk mencapai karier jabatan tertentu dan
kemandirian dalam perekonomian, mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan, memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai
pedoman perilaku dan mengembangkan ideologi.
4. Peran Dukungan Sosial Orang Tua pada Remaja Terhadap Pilihan