Hal prinsip yang harus diperhatikan adalah sifat sifat corrosion resistance, biocompatibility, biofunctionality, osseointegration. Bombak et al., 2007
2.1.1. Corrosion resistance
Korosi dalam biomaterial orthopedi adalah suatu kompleks multifaktoral yang tergantung pada geometric, metallurgical, mechanical dan parameter
kimiawi. Dua hal penting yang mempengaruhi korosi implan, yang pertama adalah thermodinamik driving forces dan kinetic barriers Joshua et al., 1998.
Thermodinamik driving forces menyebabkan korosi oksidasi dan reduksi sebagai respon terhadap kebutuhan eneregi atau pelepasan selama reaksi. Ada dua
sumber utama energi pada proses ini yaitu chemical driving force dan positive and negative charges. Barier kinetic berhubungan dengan faktor yang menghambat
reaksi korosi dari tempat asal. Proses ini tidak memerlukan mekanisme energi tetapi dengan limitasi fisik pada saat terjadi reaksi oksidasi dan reduksi Joshua et
al., 1998. Korosi masih merupakan masalah untuk ahli orthopedi. John Chanrnely
menyebutkan masalah utama korosi ada pada desain implan trauma dan artroplasti. Idenya mengambarkan perbedaan metal tidak dapat digunakan
bersama dalam satu implan karena korosi galvanik Urish et al., 2013. Korosi Galvanik adalah perbedaan potensial elektrokimia antara dua metal
yang tidak sama. Teorinya, satu metal anoda dan yang lain adalah katoda, metal aktif adalah yang anodanya adalah memiliki tahanan yang kuat terhadap korosi.
Passivation layer adalah komponen utama yang membolehkan komposisi multi
alloys untuk mencegah galvanic corrosion. Korosi dalam bidang orthopedi diakibatkan oleh rusaknya passivation film Urish et al., 2013.
Korosi masih merupkan masalah di bidang orthopedi dalam empat dekade terakhir. Passivation layer mencegah korosi galvanik antara beberapa pasangan
metal yang dicampur, fretering korosi kontributor utama debris pada desain baru Urish et al., 2013.
2.1.2. Biocompatibilty
Biocompatibility secara tradisional didefiniskan sebagai implan yang tertanam dalam tubuh manusia dalam jangka waktu yang lama Williams, 2008.
The Williams Dictionary of Biomaterial, biocompatibility didefinisikan sebagai kemampuan suatu materi yang dapat menyesuaikan dengan host dalam kondisi
tertentu Bregmann, 2013.
Gambar 1.2, Reaksi jaringan terhadap implant dan biomaterial inisiasi osteolitik
Hallab et al., 2004
Penggunaan implan untuk fiksasi fraktur umumnya hanya satu metal, untuk pergantian sendi materi metal untuk implan lebih dari satu bahan metal yaitu
ceramic dan polymer. Komplikasinya tinggi pada kasus kasus pergantian sendi. Tipe metal, manufaktur dan standar, komposisi, kondisi prosesing mempengaruhi
properti mekanik antara metal dan tulang. Pengunaan jangka panjang berhubungan dengan integrasi antara tulang dan implan Korkusuz, 2004.
2.1.3. Biofunctionality