HASIL DAN PEMBAHASAN Metode dan Teknik Analisa Data
Bahasa Sumber BSu Bahasa Sasaran BSa
Di setiap rumah ada tempat pemujaan disebut
pelangkiran, di setiap
pekarangan rumah ada tempat pemujaan yang disebut sanggah atau merajan,
tiap balai banjar tempat pertemuan dan lingkungan DesaPekeraman ada pura
pura
Ratu Penyarikan
dan
kahayangan tiga. data 1
Inside every home, there are places for worship known as “pelangkiran” or a half
open box made of wood; in house yard there are holy places called “sanggah” or
“merajan” or family temples; in every Banjar Pavilion meeting place and “Desa
AdatPekeraman” area there are temples named “Pura Ratu Penyarikan” and triple
“Kahayangan Tiga” temples.
Data 1 di atas berisikan sejumlah istilah budaya Bali seperti pelangkiran, sanggah atau merajan, pura, dan Kahayangan Tiga. Jika melihat pada konteks kalimat
dimana istilah – istilah tersebut berada, maka pada bagian akhir yaitu pura Ratu Penyarikan dan Kahayangan Tiga sesungguhnya mengacu pada satu istilah budaya Bali
yang umum yaitu pura. Hanya penamaan pada setiap pura yang berbeda – beda. Sehingga jika dipahami secara lebih umum, maka bagian itu seharusnya terdiri dari
pura Ratu Penyarikan dan pura Kahayangan Tiga. Pada bagian di atas juga dapat dilihat hasil alih bahasa pada bahasa Inggris. Pada
masing – masing istilah budaya Bali yang muncul di bahasa sumber BSu, maka terdapat variasi hasil pada alih bahasa di bahasa sasaran BSa. Dalam konteks BSa,
dapat dilihat jika terjadi kecenderungan mempertahankan istilah – istilah budaya Bali pada BSu. Hal itu dapat dilihat pada masih tetap digunakan istilah – istilah budaya Bali
dalam BSu seperti pelangkiran, sanggah atau merajan, pura, dan Kahayangan Tiga. Namun yang patut dicermati adalah adanya upaya dari pengalih bahasa untuk
menambahkan informasi pada masing – masing istilah budaya Bali. Pada istilah pelangkiran ditambahkan informasi yaitu a half open box made of wood. Sementara
pada sanggah atau merajan mendapat tambahan informasi family temples. Sedangkan istilah Kahayangan Tiga ditambahkan informasi menjadi triples Kahayangan Tiga
temples. Mengingat masing – masing bahasa mempunyai keunikan dan karakteristik masing – masing maka penambahan informasi menjadi hal penting dalam alih bahasa
istilah budaya. Larson 1998 mengatakan bahwa dalam penambahan informasi yang biasanya dilakukan adalah deskripsi secara bentuk maupun fungsi dari satu istilah atau
penggantian secara budaya. Penggantian secara budaya biasanya dihubungkan adanya istilah BSa yang hampir serupa pada istilah budaya di BSu.
13