diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dalam pelaksanaan strategi dibutuhkan teknik yang disebut metode. Metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan strategi.
Metode pembelajaran digunakan untuk merealisasikan strategi pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode
pembelajaran adalah upaya mengimplementasikan rencana pembelajaran yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan pembelajaran yang
disusun tercapai secara optimal Sanjaya, 2008:126-127. Jadi metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh
guru dalam proses belajar-mengajar untuk memperbaiki tingkah laku siswa kearah yang lebih baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
2.3.4 Pembelajaran Berbalik Resiprocal Teaching sebagai Metode
Mengajar
Pembelajaran berbalik resiprocal teaching adalah pendekatan konstruktif yang mengajarkan pada siswa tentang bagaimana cara belajar
dan meningkatkan keterampilan siswa dalam memahami materi pelajaran melalui permodelan guru menurut Palincsar dan Brown dalam Fauziyah,
2002:13. Menurut Pannen dalam Suyitno, 2004: 35-36, melalui
pembelajaran berbalik resiprocal teaching diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan mandiri, siswa memiliki kemampuan untuk
mengembangkan pengetahuanya sendiri dan guru cukup berperan sebagai fasilitator, mediator dan manager dari proses pembelajaran.
Model pembelajaran berbalik pertama kali diterapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Model ini dikenal pertama kali oleh Brown
ditahun 1982. Prinsipnya hampir sama dengan tutor sebaya. Dalam hal ini, siswa menyampikan materi seperti kalau guru menyampaikan materi
tersebut Suyitno, 2004:35. Menurut Nur, M dan Wikandari, pembelajaran berbalik merupakan
satu pendekatan terhadap pengajaran siswa akan strategi-strategi belajar. Dengan Pembelajaran berbalik guru mengajarkan siswa keterampilan-
keterampilan kognitif penting dengan menciptakan pengalaman belajar, melalui pemodelan perilaku tertentu dan kemudian membantu siswa
mengembangkan keterampilan tersebut atas usaha mereka sendiri dengan pemberian semangat, dukungan dan suatu sistem scaffolding menurut
Brown, A Palincsar, A dalam Haris, 2008. Pembelajaran berbalik resiprocal teaching dapat diterapkan
kepada siswa melalui empat strategi pemahaman mandiri yaitu merangkum atau meringkas, berdiskusi dalam kelompok, menjelaskan
materi kepada siswa lainnya dan mengerjakan latihan-latihan soal. Guru memberikan dukungan, umpan balik dan rangsangan ketika siswa
menerapkan strategi-strategi tersebut. Pembelajaran ini merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa student center
learning.
Kemandirian belajar siswa diperlukan agar mereka mempunyai taggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya, selain itu
dalam mengembangkan kemampuan belajar atas kemauan sendiri. Sikap- sikap tersebut perlu dimiliki oleh siswa sebagai peserta didik karena hal
tersebut merupakan ciri dari kedewasaan orang terpelajar. Penggunaan pendekatan ini dipilih karena beberapa sebab yaitu :
1. Merupakan kegiatan yang secara rutin digunakan dalam proses
pembelajaran. 2.
Meningkatkan pemahaman siswa pada suatu materi. 3.
Sangat mendukung dialog bersifat kerja sama diskusi. Menurut Pujiastuti, Pembelajaran berbalik resiprocal teaching
mempunyai kekuatan-kekuatan sebagai berikut: 1.
Melatih kemampuan siswa belajar mandiri, sehingga siswa mampu meningkatkan belajar mandiri.
2. Melatih siswa untuk menjelaskan kembali materi yang dipelajari
kepada pihak lain. 3.
Orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah, sehingga kemampuan bernalar
siswa juga semakin berkembang. 4.
Mempertinggi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. dalam fauziyah, 2002:14.
2.3.5 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbalik Resiprocal Teching pada