Analisis Laporan Keuangan Analisis Rasio Keuangan

20 3. Catatan atas laporan keuangan Menurut Permen KUKM no 4 tahun 2012 2012: 42, catatan atas laporan keuangan koperasi harus memuat pengungkapan kebijakan koperasi yang mengakibatkan perubahan perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi lainnya. Dalam pedoman umum akuntansi koperasi ini, komponen laporan keuangan dilengkapi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP, yaitu: 4. Laporan perubahan ekuitas Modal Menurut Permen KUKM no 4 tahun 2012 2012: 41, laporan perubahan ekuitas bertujuan menyajikan labarugi koperasi untuk suatu periode, pos pendapatan, dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut. 5. Laporan arus kas Menurut Permen KUKM no 4 tahun 2012 2012: 39, laporan arus kas menyediakan informasi tentang perubahan uang tunai dan setara tunai dalam suatu entitas untuk periode yang dilaporkan dalam komponen yang terpisah, terdiri dari: aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

F. Analisis Laporan Keuangan

Menurut Hery 2015: 132, analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya dan 21 menelaah masing-masing dari unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Menurut Prihadi 2010: 4, analisis laporan keuangan memerlukan bahan baku berupa laporan keuangan. Dari laporan keuangan kemudian dihitung rasio keuangan. Dengan demikian untuk melakukan analisis laporan keuangan diperlukan pengetahuan laporan keuangan yang cukup luas. Menurut Hery 2015: 134, langkah – langkah atau prosedur dalam melakukan analisis laporan keuangan: 1. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan selengkap mungkin, baik untuk satu peride mapun beberapa periode. 2. Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan secara cermat dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan ke dalam rumus-rumus tertentu. 3. Memberikan interpretasi terhadap perhitungan dan pengukuran yang telah dilakukan. 4. Membuat laporan hasil analisis. 5. Memberikan rekomendasi sehubungan dengan hasil analisis yang telah dilakukan.

G. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio merupakan bagian dari analisis laporan keuangan, analisis rasio adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan 22 yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan Hery, 2015: 163. Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan Hery, 2015: 161. Rasio sendiri menurut Siegel dan Shim 1999: 378 adalah hubungan antara satu jumlah dengan jumlah lainnya. Atau secara sederhana rasio disebut sebagai perbandingan jumlah, dari satu jumlah dengan jumlah lainnya itulah dilihat perbandingannya dengan harapan nantinya akan ditemukan jawaban yang selanjutnya itu dijadikan bahan kajian untuk dianalisis dan diputuskan. Menurut Harahap 2007: 298 bahwa analisis rasio keuangan memiliki keunggulan antara lain: 1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. 2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. 3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain. 4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi Z-score 5. Menstandartisasi size perusahaan 6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series. 7. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa mendatang 23 Menurut Irham Fahmi 2011: 47 adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan, yaitu: 1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan. 2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk membuat perencanaan. 3. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif. 4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi dikatkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman. 5. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder organisasi. Rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan laba-rugi dan neraca. Terdapat beberapa rasio, antara lain: 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap utang lancarnya Hanafi, 2009: 75. Menurut Munawir 2010: 31 likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 keuangannya tepat waktu berarti perusahaan tersebut dalam keadaan “likuid” sedangkan perusahaan yang tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti perusahan tersebut dalam keadaan “illikuid”. Menurut Harahap 2007: 301, rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Menurut Hery 2015: 175, rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo. Rasio likuiditas dapat dihitung dengan: Current Ratio Rasio lancar Current Ratio Rasio lancar adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo Fahmi, 2011: 121. Current Ratio adalah perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Current Ratio menunjukkan tingkat keamanan margin of safety kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut. Secara matematis dapat dirumuskan Munawir, 2010: 72 : Current Ratio = A H x 25 Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06PerM.KUKMV2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasikoperasi award, maka penilaian Current Ratio sebagai berikut: Tabel 2.1 Penilaian Current Ratio Kriteria Standar Baik sekali 200 - 250 Baik 175 - 200 atau 250 - 275 Cukup baik 150 - 175 atau 275 - 300 Kurang baik 125 - 150 atau 300 - 325 Tidak baik 125 atau 325 2. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi Harahap, 2007: 303. Menurut Munawir 2010: 32, solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Hery 2015: 190, rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan utang. Dengan kata lain, rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar beban utang yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan aset. Rasio solvabilitas antara lain: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 a Total Debt to Equity Ratio Ratio antara hutang dengan modal sendiri Rasio utang terhadap modal yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi hutang dengan modal Hery, 2015: 198. Merupakan perbandingan antara jumlah hutang lancar + jangka panjang dengan modal sendiri. Secara sistematis dapat dirumuskan Munawir, 2010: 105: Total Debt to Equity Ratio = H M X 100 Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06PerM.KUKMV2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasikoperasi award, maka penilaian Total Debt to Equity Ratio sebagai berikut: Tabel 2.2 Penilaian Total Debt to Equity Ratio Kriteria Standar Baik sekali 70 Baik 70 - 100 Cukup baik 100 - 150 Kurang baik 150 - 200 Tidak baik 200 b Total Debt to Total Assets Ratio Rasio antara hutang dengan aktiva Rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang perusahaan, yaitu diperoleh dari perbandingan total utang dibagi dengan aset Fahmi, 2011: 127. Merupakan perbandingan antara jumlah hutang lancar + jangka panjang dengan total aktiva, secara sistematis dapat dirumuskan Munawir, 2010: 105: Total Debt to Total Assets Ratio = � � � X 100 27 Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06PerM.KUKMV2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasikoperasi award, maka penilaian Total Debt to Total Assets Ratio sebagai berikut Tabel 2.3 Penilaian Total Debt to Total Assets Ratio Kriteria Standar Baik sekali 40 Baik 40 - 50 Cukup baik 50 - 60 Kurang baik 60 - 80 Tidak baik 80 3. Rasio Rentabilitas Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut Munawir, 2010: 33. Menurut Hery 2015: 226, rasio profitabilias dikenal juga sebagai rasio rentabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. Rasio rentabilitas antara lain: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 a Rentabilitas Ekonomi Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai yang diharapkan Fahmi, 2011: 137. Perbandingan antara laba usaha SHU pada koperasi dengan total aktiva Munawir, 2010:105. Secara sistematis dapat dirumuskan Munualdus, 2014: 275: Rentabilitas Ekonomi = � � � Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06PerM.KUKMV2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasikoperasi award, maka penilaian Rentabilitas Ekonomi sebagai berikut: Tabel 2.4 Penilaian Rentabilitas Ekonomi Kriteria Standar Baik sekali ≥10 Baik 7 - 10 Cukup baik 3 - 7 Kurang baik 1 - 3 Tidak baik 1 b Rentabilitas Modal Sendiri Rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam ekuitas Hery, 2015: 230. Perbandingan antara total laba bersih setelah dikurangi pajak dengan modal sendiri. Secara sistematis dapat dirumuskan Munawir, 2010:105 : 29 Rentabilitas Modal Sendiri = � � � � Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06PerM.KUKMV2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasikoperasi award, maka penilaian Rentabilitas Modal Sendiri sebagai berikut: Tabel 2.5 Penilaian Rentabilitas Modal Sendiri Kriteria Standar Baik sekali ≥ 21 Baik 15 - 21 Cukup baik 9 - 15 Kurang baik 3 - 9 Tidak baik 3

H. Analisis Trend

Dokumen yang terkait

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PRIMKOPPOL POLRESTA SURAKARTA PERIODE 2002 2004

3 15 63

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Berdasarkan Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Dan Rasio Rent

1 2 12

RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SURAKARTA Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Berdasarkan Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Dan Rasio Rentabilitas PadaPerusahaan Daerah

0 1 14

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPMA (KOPERASI MAHASISWA) DI UMS DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS.

0 4 7

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI PERKEMBANGAN KOPERASI DILIHAT DARI SEGI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PUSAT KOPERASI WARIS SURAKARTA DI SURAKARTA.

0 1 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 5 95

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 2 8

Analisis rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas untuk mengukur kinerja keuangan pada koperasi (studi kasus di KPRI XX)

0 0 110

Analisis rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas sebagai alat ukur kinerja keuangan. Studi Kasus pada Koperasi Credit Union Keling Kumang di Sintang, Kalimantan Barat Periode 2014 2016

0 0 163

Analisis rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas untuk mengukur kinerja keuangan pada KPRI Pelita Yogyakarta tahun 2006-2010 - USD Repository

0 0 110