Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

63 63

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

Yang dimaksud dengan definisi operasional adalah pernyataan tentang definisi dan pengukuran variabel-variabel penelitian secara operasional berdasarkan teori yang ada, maupun pengalaman-pengalaman empiris. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain terdiri dari : a. Variabel Terikat Departemen Variabel Y yaitu : Variabel yang dipengaruhi atau tidak berdiri sendiri dependent variable yang dimaksud adalah Jumlah Tabungan Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri. Jumlah Tabungan Mudharabah Pada PT. Bank Syariah Mandiri Y1, dana yang disimpan nasabah pada bank syariah dan dikelola bank dengan perjanjian pembagian keuntungan dari pendapatan bank. Keuntungan yang diperoleh nasabah berdasarkan nisbah yang telah disepakati dinyatakan dalam jutaan rupiah. Jumlah Giro Wadi’ah Pada PT. Bank Syariah Mandiri Y2, dana titipan pihak ketiga yang dititipkan pada bank Syariah dengan motivasi untuk keamanan dan untuk memperoleh keleluasaan menarik kembali dananya sewaktu-waktu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 64 64 b. Variabel bebas Independent Variabel 1. Tingkat Nisbah Bagi Hasil dan Bonus Wadi’ah X1 Nisbah Bagi Hasil adalah rasio besarnya dana yang akan dibagihasilkan antara pihak bank dengan nasabah berdasarkan jumlah keuntungan yang didapat oleh pihak bank dinyatakan dengan satuan persen. Sedangkan Bonus Wadi’ah adalah rasio besarnya dana yang diperoleh nasabah dari kebijaksanaan Bank berdasarkan jumlah dana yang dititipkan nasabah pada pihak Bank. 2. Tingkat Suku Bunga Bank Umum X2 Adalah tingkat balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya dinyatakan dalam satuan persen. 3. Pendapatan Perkapita X3 Adalah pendapatan rata-rata tiap jiwa dalam satu wilayah Kota Surabaya yang diperoleh dengan membagi jumlah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan penduduk dalam suatu wilayah Kota Surabaya dalam satu tahun dinyatakan dalam ribuan rupiah. Teknik Penentuan Sampel Penelitian ini menggunakan statistic data tahunan , yaitu dari tahun 2000 - 2008. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 65 65 Teknik Pengumpulan Data Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang bisa dikumpulkan atau diperoleh dari instansi yang terkait dari penelitian ini, atau data yang terlampir dan bisa diambil dari instansi yang bersangkutan. Sumber Data Data yang diperoleh dari instansi terkait yaitu data dari Bank Indonesia Surabaya, dan Badan Pusat Statistik Jawa Timur. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan metode : a. Studi Kepustakaan, yaitu data yang diperoleh berdasarkan buku-buku literatur-literatur yang sesuai dengan penulisan skripsi. b. Studi Lapangan, yaitu memperoleh data dan melakukan penelitian di lapangan, untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini, dilakukan dengan cara : Dokumentasi yaitu dengan membaca dan mengambil data statistik dari laporan-laporan, catatan, terbitan dari instansi atau lembaga yang terkait dengan permasalahan yang diteliti. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 66 66 Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis 3.4.1. Teknik Analisis Untuk menganalisis pengaruh yang disebutkan dalam hipotesis di atas maka analisa data ini dilakukan dengan menggunakan : 1. Analisis Kuantitatif Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda. Model ini untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat, yang secara matematis dirumuskan sebagai berikut : Y – F X 1 , X 2 , X 3 ,, ……Xn Dalam penulisan penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda, bentuk perumusannya sebagai berikut : Y1Y2=  +  1 X 1 +  2 X 2 +  3 X 3 + u i ……Gujarati,1997:167 Dimana : Y1 = Jumlah Tabungan Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri. Y2 = Jumlah Tabungan Wadi’ah pada PT. Bank Syariah Mandiri. X1 = Nisbah Bagi Hasil dan Bonus Wadi’ah X2 = Tingkat Suku Bunga Bank Umum X3 = Pendapatan Perkapita 0 = Konstanta  1 ,  2 ,  3 ,  4 = Koefisien Regresi u i = Variabel Penganggu residual Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 67 67 untuk mengetahui apakah model analisis tersebut layak digunakan dalam pembuktian selanjutnya dan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas dan variabel terikat maka perlu diketahui nilai adjusted R 2 atau koefisien nilai determinasi dengan menggunakan rumus : Jadi R 2 = Total JK Regresi JK ……………… Sudrajat, 1988:85 Dimana : R 2 = Koefisien determinasi JK Total = Jumlah kuadrat Karakteristik utama dari R2 adalah : a. Tidak mempunyai nilai negatif b. Nilainya berkisar antara 0 nol dan 1 satu atau 0  R 2  1 2. Analisis Kualitatif Yaitu analisis data yang menggambarkan penganalisaan terhadap hal-hal yang menimbulkan masalah dengan menggunakan pendekatan baik secara sistematis maupun logis.

3.4.2. Uji Hipotesis

Untuk menguji pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , terhadap variabel terikat Y dengan prosedur sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 68 68 1. Uji F Uji F dipergunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat dengan rumus sebagai berikut: F hitung = Galat KT Regresi KT ……………… Sudrajat, 1988:123 Dengan menggunakan derajat kebebasan = k, n-k-l dengan ketentuan: n = Jumlah Sampel pengamatan k = Jumlah variabel bebas parameter regresi KT = Kuadrat Tengah Dengan formula hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif Hi: Ho :  1 =  2 =  3 =  4 = 0 Tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hi :  1   2   3   4  Paling tidak salah satu estimator variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Uji F dipergunakan untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Apabila F hitung F tabel , maka Ho diterima Hi ditolak, artinya variabel bebas secara keseluruhan tidak mempengaruhi variabel terikat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 69 69 2. Apabila F hitung F tabel , maka Ho ditolak Hi diterima, artinya variabel bebas secara keseluruhan mempengaruhi variabel terikat. Gambar 2 : Kurva Distribusi F Sumber : Gujarati, Damodar, 1997, Ekonometrika Dasar, Penerbit. Erlangga, Jakarta, hal. 393 2. Uji t Uji t dipergunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dengan rumus sebagai berikut : t hitung = β Se β t i ………………… Gujarati, 1997 : 74 Dengan formula hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif Hi: Ho : i = 0 Tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hi : i  0 Ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Derajat kebebasan sebesar n-k-l, dalam persamaan tersebut, dimana : I = Koefisien Regresi Se = Standart Error n = Jumlah sample k = Jumlah parameter regresi Daerah Penerimaan Daerah Penolakan F  Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 70 70 Gambar 3 : Kurva Distribusi F Sumber : Gujarati, Damodar, 1997, Ekonometrika Dasar, Penerbit. Erlangga, Jakarta, hal. 79 Kaidah pengujiannya : 1. Bila t hitung t tabel , maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang artinya secara parsial variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. 2. Bila t hitung t tabel , maka Ho diterima dan Hi ditolak, yang artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pendekatan Asumsi BLUE Best Linier Unbiased Estimator Persamaan regresi di atas harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji f dan Uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE, maka yang harus dipenuhi oleh regresi linier berganda, yaitu : 1. Nilai tengah mean value dari komponen pengganggu Ui, yang ditimbulkan dari variabel eksplanatori harus sama dengan nol. 2. Varian dari komponen pengganggu Ui harus konstan dan harus memenuhi syarat homokedasitas. Daerah Penerimaan Ho -t  2 ; n-k-l Daerah ditolak Daerah ditolak t  2 ; n-k-l Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 71 71 3. Tidak terjadi autokorelasi antar komponen pengganggu Ui. 4. Variabel eksplanatori harus non stokastik atau kalangan stokastik, harus menyebar bebas dari komponen pengganggunya. 5. Tidak terjadi multikolineariti antar variabel ekspanatori. 6. Komponen pengganggu Ui harus tersebar mengikuti sebaran normal dengan nilai tengah = 0 dengan varian sebesar  2 . Sifat-sifat dari BLUE adalah : a. Best : Pentingnya sifat ini bila diterapkan dalam uji signifikan data terhadap  dan . b. Linier : Sifat ini dibutuhkan untuk memudahkan dalam penafsiran. c. Unbiased : Nilai jumlah sampel sangat besar penaksir para parameter diperoleh dari sampel. d. Estimasi : e diharapkan sekecil mungkin. Yang diasumsikan tidak terjadi pengaruh antara variabel bebas atau regresi bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimotor, artinya koefisien regresi pada persamaan tersebut betul-betul linier dan tidak bias atau tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan persamaan, seperti : a Multikolinearitas Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Varience Inflation Factor VIF Rumusnya adalah VIF = 11-R 2 . VIF Varience Inflation Factor menyatakan tingkat “pembengkakan” varian. Apabila VIF Varience Inflation Factor lebih besar dari 10, hal ini Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 72 72 berarti terdapat multikolinier pada persamaan regresi linier. Pendeteksian multikolinier yang berikutnya adalah dengan mudah antara variabel bebas yang terjadi korelasi. b Autokorelasi Yang dimaksud dengan autokorelasi yaitu keadaan dimana kesalahan pengganggu dalam suatu periode tertentu berkorelasi dengan kesalahan pengganggu periode yang lain, pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin Watson. d =         r t t t n t t t t e e e 1 2 2 1 2 ……………… Gujarati, 1995:215 Dimana , e t adalah residual perbedaan variabel tak bebas yang sebenarnya dengan variabel tak bebas yang ditaksir dari setiap periode waktu. Sedangkan e t adalah residual dari waktu sebelumnya. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi maka perlu dilihat tabel kriteria pengujian Durbin Watson Uji DW. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 73 73 Gambar 4 : Statistik d Durbin - Watson Sumber : Gujarati, Damodar, 1997, Ekonometrika Dasar, Penerbit. Erlangga, Jakarta, hal. 393 c Heterokedastisitas Pengujian heterokedastisitas dilakukan untuk melihat apakah ada kesalahan pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Hal tersebut dilambangkan sebagai : E Ui 2 =  2 ……………… Gujarati, 1995:177 Dimana :  2 = Varian i = 1, 2, 3, 4,…n Apabila di dapat varian yang sama maka asumsi homokedastisitas penyebaran yang sama diterima. Menerima Ho atau Ho Atau Kedua-duanya Menolak Bukti Autokorelasi Positif Daerah Keragu- raguan d L d U 4-d U 4-d L 4 Daerah Keragu- raguan Menolak Bukti Autokorelasi Positif d 2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 74 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN