Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 akuntansi, para pelaku UMKM dapat mengetahui bagaimana posisi serta kinerja keuangan dari usaha yang dijalaninya. Terkait dengan kondisi tersebut, untuk mempermudah UMKM dalam penyusunan laporan keuangan maka pada tahun 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan DSAK telah mengesahkan SAK ETAP dan standar ini telah berlaku sejak 1 Januari 2011. Entitas yang dapat menggunakan standar ini yakni entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan serta entitas yang menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Standar yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan DSAK ini telah disusun sederhana sehingga para pelaku UMKM dapat menjadikan SAK ETAP sebagai acuan dalam penyusunan laporan keuangan. Dalam SAK ETAP terdapat acuan-acuan yang dapat dijadikan pedoman bagi para pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan yang sederhana. Salah satu komponen yang terdapat dalam SAK ETAP adalah pengakuan dalam laporan keuangan. Dalam SAK ETAP konsep pengakuan dalam laporan keuangan didasarkan pada basis akrual. Konsep pengakuan berbasis akrual menekankan bahwa transaksi diakui pada saat transaksi tersebut terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. 4 Pada umumnya, para pelaku UMKM tidak memperhatikan konsep pengakuan sesuai dengan standar saat menyusun laporan keuangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan para pelaku UMKM dalam mengetahui standar yang berlaku. Kebanyakan dari para pelaku UMKM hanya melakukan pengakuan berdasarkan persepsi mereka saja, tanpa mereka tahu apakah persepsi mereka sudah sesuai dengan standar yang berlaku atau belum. Permasalahan konsep pengakuan yang telah dipaparkan dapat terjadi di seluruh jenis UMKM. Salah satu UMKM yang dapat mengalami permasalahan tersebut adalah UMKM batik. Masyarakat Indonesia sangat kental akan kebudayaan di masing-masing daerah. Solo merupakan kota yang cukup terkenal dengan batiknya yaitu Batik Laweyan Solo. Dari permasalahan yang telah dipaparkan, tidak menutup kemungkinan bahwa permasalahan tersebut bisa terjadi di UMKM batik di Kampoeng Batik Laweyan Solo. Penelitian ini penting dilakukan karena kurangnya penelitian mengenai persepsi pelaku UMKM dalam penerapan konsep akuntansi akrual berdasarkan SAK ETAP khususnya konsep pengakuan. Penelitian terdahulu banyak meneliti tentang penerapan SAK ETAP secara keseluruhan tidak secara spesifik meneliti tentang konsep pengakuannya, seperti penelitian yang dilakukan oleh Kristanto 2011 tentang penerapan SAK ETAP pada UMKM pengrajin rotan. Konsep pengakuan secara akrual penting diterapkan bagi para pelaku UMKM karena dengan menerapkan konsep pengakuan secara akrual maka pencatatan yang 5 dilakukan dapat memberikan gambaran yang tepat mengenai kondisi keuangan UMKM. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka peneliti tertarik untu k melakukan penelitian yang berjudul “PERSEPSI PELAKU UMKM DALAM PENERAPAN KONSEP AKUNTANSI AKRUAL BERDASARKAN SAK ETAP” dengan studi kasus pada sentra industri Kampoeng Batik Laweyan Solo.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi pelaku UMKM batik di Kampoeng Batik Laweyan Solo dalam penerapan konsep pengakuan berdasarkan SAK ETAP? 2. Apa tantangan yang dihadapi UMKM batik di Kampoeng Batik Laweyan Solo dalam penerapan konsep pengakuan berdasarkan SAK ETAP?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini terletak pada variabel penelitian. Penelitian ini menggunakan konsep akuntansi akrual berdasarkan SAK ETAP yang hanya terbatas pada konsep pengakuan aset, 6 konsep pengakuan kewajiban, konsep pengakuan penghasilan, dan konsep pengakuan beban.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui persepsi pelaku UMKM batik di Kampoeng Batik Laweyan Solo dalam penerapan konsep pengakuan berdasarkan SAK ETAP. 2. Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi UMKM batik di Kampoeng Batik Laweyan Solo dalam penerapan konsep pengakuan berdasarkan SAK ETAP.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang akuntansi mengenai konsep pengakuan yang dapat digunakan oleh pelaku UMKM. 2. Bagi UMKM Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para pelaku UMKM untuk dapat menerapkan konsep pengakuan sesuai dengan standar yang berlaku yaitu SAK ETAP 7 3. Bagi Peneliti Sebagai salah satu sarana pembelajaran bagi penulis untuk meningkatkan kemampuan dibidang penelitian ilmiah dalam mengungkap permasalahan tertentu secara sistematis serta berusaha memecahkan permasalahan yang ada tersebut dengan metode ilmiah sehingga menunjang pengembangan ilmu pengetahuan.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini akan dibagi dalam enam bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab yang merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan, yaitu sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab ini merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka Bab ini akan mengemukakan tinjauan pustaka yang memuat teori-teori yang mendukung topik penelitian yang akan digunakan peneliti dalam membahas permasalahan yang ada.