Analytic Hierarchy Process AHP

Dari beberapa definisi SPK diatas dapat disimpulkan bahwa SPK merupakan sebuah sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk membantu para pembuat keputusan dengan memberikan gambaran mengenai bagaimana sebaiknya keputusan itu dibuat. SPK dibuat bukan untuk menggantikan fungsi pebuat keputusan, melainkan untuk memberikan beberapa informasi ataupun data-data yang mendukung keputusan tersebut, sehingga keputusan yang dibuat merupakan keputusan terbaik. Oktariani, 2010

2.5 Algoritma

Algoritma merupakan prosedur yang tepat, jelas, mekanis, efisien, benar. Dasgupta, 2006 Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis.

2.5.1 Analytic Hierarchy Process AHP

AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, Dengan hierarki suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan kedalam kelompok-kelompok, diatur menjadi suatu bentuk hierarki Manurung, 2010. menurut Saaty, hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level kriteria dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Syaifullah, 2010. Model AHP memakai persepsi manusia dianggap “pakar” sebagai input utamanya. Kriteria “pakar” disini bukan berarti bahwa orang tersebut haruslah jenius, pintar, bergelar doktor dan sebagainya tetapi lebih mengacu pada orang yang mengerti benar permasalahan yang diajukan, merasakan akibat suatu masalah atau punya kepentingan terhadap masalah tersebut. AHP membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan yang menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot prioritas. Universitas Sumatera Utara a. Prinsip dasar AHP Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Decomposition membuat hierarki Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahkannya menjadi elemen- elemen yang lebih kecil dan mudah dipahami. 2. Comparative Judgment penilaian kriteria dan alternatif Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan pasangan. Biasanya orang lebih mudah mengatakan bahwa program A lebih penting daripada program B, namun mengalami kesulitan menyebutkan seberapa penting program tersebut Kasman.2012. Menurut Saaty 1988 untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat diukur menggunakan tabel analisis seperti tabel 2.1. Tabel 2.1 skala penilaian perbandingan pasangan Intensitas Kepentingan Keterangan 1 Kedua elemen sama pentingnya. 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya. 5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya. 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya. 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya. 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan- pertimbangan yang berdekatan. 3. Synthesis of priority Menentukan Prioritas Menentukan prioritas dari elemen-elemen kriteria dapat di pandang sebagai bobotkontribusi elemen tersebut terhadap tujuan pengambilan keputusan. AHP melakukan analisis prioritas elemen dengan metode perbandingan pasangan antar Universitas Sumatera Utara dua elemen sehingga semua elemen yang ada tercakup. Prioritas ini ditentukan berdasarkan pandangan para pakar dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pengambilan keputusan, naik secara langsung diskusi maupun secara tidak langsung kuisioner. 4. Logical Consistency konsistensi logis Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa bisa dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua , menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu. b. Prosedur AHP Secara umum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan AHP untuk memecahkan suatu masalah adalah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. 2. Menentukan prioritas elemen a. Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai dengan kriteria yang diberikan. b. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk mempresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya. 3. Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah : a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks. c. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata. 4. Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua dan seterusnya. b. Jumlahkan setiap baris. c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan. d. Jumlahkan hasil bagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut λ maks. 5. Hitung Consistency Index CI dengan rumus: CI = λ maks –nn Dimana n = banyaknya elemen. 6. Hitung Rasio KonsistensiConsistency RatioCR dengan rumus: CR = CIRC Dimana CR = Connsistency Index IR = Index Random Consistency 7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10, ,maka penilaian data judjement harus di perbaiki. Namun jika konsistensi CICR kurang atau sama dengan 0,1 maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar . Dimana RI : random index yang nilainya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.2 Indeks Random N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 RI 0.00 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49

2.5.2 Simple Additive Weighting SAW

Dokumen yang terkait

Perbandingan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) dalam Menentukan Perusahaan Asuransi Terbaik

30 185 145

Implementasi Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Dan Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Pemilihan Operator Seluler Terbaik

9 64 118

Implementasi Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Dan Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Pemilihan Operator Seluler Terbaik

0 0 14

Implementasi Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Dan Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Pemilihan Operator Seluler Terbaik

0 0 2

Implementasi Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Dan Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Pemilihan Operator Seluler Terbaik

0 0 6

Implementasi Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Dan Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Pemilihan Operator Seluler Terbaik

0 0 15

Implementasi Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Dan Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Pemilihan Operator Seluler Terbaik

0 0 2

Implementasi Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Dan Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Pemilihan Operator Seluler Terbaik

0 0 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keputusan dan Pengambilan Keputusan 2.1.1 Definisi - Implementasi Perbandingan Algoritma Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Algoritma Simple Additive Weighting (SAW) dalam Pemilihan Website Hosting

0 0 11

IMPLEMENTASI PERBANDINGAN ALGORITMA ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN ALGORITMA SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PEMILIHAN WEBSITE HOSTING SKRIPSI PUSPITA TRI UTAMI 121421101

0 0 12