Listika Fadhilatu Rizka Nasution : Literasi Informasi Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan S1 Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Semester VII T.A 20092010, 2010.
difokuskan pada tahap penggunaan informasi secara etis dan legal ALA, 2000: 14.
Dari indikator-indikator pada masing-masing standar yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa, standar satu difokuskan pada tahap
mengenal informasi yang dibutuhkan, pada standar dua difokuskan pada tahap mengakses informasi, pada standar tiga difokuskan pada tahap evaluasi informasi,
pada standar empat difokuskan pada tahap menciptakan informasi baru dan pada standar lima difokuskan pada tahap menggunakan informasi secara etis dan legal.
Standar kompetensi literasi informasi untuk pendidikan tinggi terdiri dari serangkaian pekerjaan untuk menyatakan seseorang literat terhadap informasi.
kompetensi ini disajikan melalui proses kerjasama antara pihak institusi, pustakawan dan para pemegang peranan penting lain yang mengidentifikasikan
seorang siswa dikatakan literat terhadap informasi. Mahasiswa juga akan menemukan kegunaan dari kompetensi tersebut karena disediakannya sebuah
kerangka kerja untuk mengontrol bagaimanakah seorang mahasiswa berinteraksi dengan informasi di sekitar mereka. Setiap mahasiswa seharusnya mahir dalam
menerapkan semua kompetensi yang telah dijabarkan dalam kompetensi tersebut, namun tidak semua orang akan menerapkannya pada tingkat atau profesi serta
kecepatan yang sama. Untuk mengimplementasikan standar secara penuh, pertama-tama sebuah
institusi harus menjelaskan cara dan tujuan pendidikan untuk menentukan bagaimana literasi informasi akan dipelajari. Untuk mencapai tujuan dari konsep
tersebut, institusi pendidikan dan para pengajarnya juga sangat penting peranannya.
2.3 Model Pengujian Literasi Informasi Mahasiswa
Banyak model literasi informasi yang digunakan untuk mengukur literasi informasi. Sepanjang tahun 1980-an pustakawan dan pendidik yang
berpengalaman mulai tertarik akan keterampilan informasi, pendidik menemukan pendekatan proses keterampilan informasi yang bisa diterapkan dalam kurikulum.
Di tahun 1990-an, model literasi mulai bermunculan seiring dengan pesatnya
Listika Fadhilatu Rizka Nasution : Literasi Informasi Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan S1 Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Semester VII T.A 20092010, 2010.
perkembangan teknologi yang menuntut diciptakannya model yang bisa mendapatkan informasi secara efektif dan efisien.
Untuk mengetahui bagaimana literasi informasi yang dimiliki mahasiswa maka dibutuhkan model ataupun modul yang digunakan untuk mengukur
mengetahui literasi informasi. Ada tiga model yang sering digunakan untuk mengukur literasi informasi, yaitu The Big Six, The Seven Pillars dan
Empowering Eight E8, yaitu: 1.
The big6 dikembangkan di Amerika Serikat oleh dua pustakawan, Eisenberg dan Bob Berkowitz di tahun 1990, dengan keterampilan:
1. Defenisi Tugas
1.1 Defenisi masalah informasi yang dihadapi.
1.2 Identifikasi informasi yang diperlukan.
2. Strategi Mencari Informasi
2.1 Menentukan semua sumber yang mungkin 2.2 Memilih sumber terbik
3. Lokasi dan Akses 3.1 Tentukan lokasi sumber secara intelektual maupun fisik
3.2 Menemukan informasi dalam sumber 4. Menggunakan Informasi
4.1 Mengikat membaca, mendengar, melihat, menyentuh 4.2 Ekstrak informasi yang relevan
5. Sintesis 5.1 Mengorganisir dari banyak sumber
5.2 Sajikan informasi 6. Evaluasi
6.1 Nilai produk yang dihasilkan dari segi efektivitas. 6.2 Nilai proses dari segi efisiensi. www:big6.com
2. Seven Pillars Model, dibuat oleh SCONUL Standing Confrence of National and University Libraries organisasi yang dibawahi perpustakaan
di Inggris di tahun 1999, dengan keterampilan:
Listika Fadhilatu Rizka Nasution : Literasi Informasi Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan S1 Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Semester VII T.A 20092010, 2010.
1. Mengenal kebutuhan informasi
2. Membedakan cara mengatasi kesenjangan, mengetahui sumber
informasi 3.
Membangun strategi untuk menentukan lokasi informasi 4.
Menentukan lokasi dan akses informasi 5.
Membandingkan dan mengevaluasi informasi yan diperoleh dari sumber yang berbeda
6. Mengorganisir, menerapkan dan mengkomunikasikan informasi ke
orang lain dengan cara yang sesuai dengan situasi. 7.
Menyatukan dan membangun atas informasi yang ada dan mendukung penciptaan ilmu baru.
www.sconul.ac.ukgroups information_literacyspspmodel.html
3. Empower Eight dibuat tahun 2005 dalam workshop international yang
diprakarsai UNESCO dikembangkan di wilayah Asia Tenggara, sekarang menjadi hak milik intelektual NILIS Sri Langka, dengan keterampilan:
1. Identifikasi Identify
2. Eksplorasi Explore
3. Memilih Select
4. Mengorganisir Organise
5. Menciptakan Create
6. Menyajikan Present
7. Menaksir Assess
8. Menerapkan Apply.
www.cmb.ac.lkacademicnilisreportsInformationLiteration.pdf Dari penelitian sebelumnya tentang perbandingan model literasi informasi
untuk pendidikan tinggi diketahui bahwa tiga model tersebut memenuhi standar literasi informasi bagi pendidikan tinggi yang diterbitkan oleh ACRL tahun 2000
yang terdiri dari 5 standar yang terbagi dalam 22 indikator yang telah dijabarkan sebelumnya.
Listika Fadhilatu Rizka Nasution : Literasi Informasi Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan S1 Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Semester VII T.A 20092010, 2010.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Untuk melakukan penelitian, peneliti membutuhkan metode penelitian yang tepat dan mungkin dilakukan. Arikunto 1998: 151 mengatakan bahwa
“metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian”. Dari pendapat ini dapat disimpulkan bahwa
metode penelitian itu sebaiknya dapat menjelaskan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono 2006: 11 penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independent tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain.”
Pada penelitian ini, penulis hanya memaparkan data yang diperoleh dari responden dalam hal ini mahasiswa melalui kuesioner untuk selanjutnya
diinterpretasikan.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada institusi pendidikan Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, Medan. Jalan
Universitas, nomor 19, Kampus USU, Medan 20155.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah objek atau sumber data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono 1999: 72, “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.” Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu
Perpustakaan pada semester VII tahun ajaran 20092010, mahasiswa yang masih