Literasi Informasi Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara

(1)

KUESIONER PENELITIAN

Nomor Kuesioner : Petunjuk Pengisian:

12. Mohon ketersediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner dengan jawaban yang Saudara/i benar.

13. Berilah tanda (X) pada jawaban yang Saudara/I anggap benar .

PERTANYAAN Indikator 1

1. Ketika melakukan penelitian, salah satu bagian penting dari pembentukan strategi pencarian informasi untuk bahan referensi adalah:

a.Mencari buku menggunakan katalog online perpustakaan b.Mencari database online

c.Menganalisis topik untuk mengidentifikasi alternatif kata kunci yang akan digunakan dalam pencarian

d.Mencari informasi di internet

2. Ketika Saudara mencari tugas tentang “Hukum Tata Negara”, informasi

yang TIDAK dibutuhkan yaitu: a. Sistem Pemerintahan

b. Sistem Pendelegasian Kekuasaan Negara c. Asas Legalitas

d. Bentuk Pemerintahan

3. Apabila Saudara mencari tugas yang diberikan dosen, hal yang sebaiknya dilakukan dalam mencari jawaban atas tugas tersebut yaitu:

a. Menjawab asal-asalan

b. Merumuskan kata kunci yang sesuai topik c. Mencari buku sebanyak mungkin

d. Bertanya pada pustakawan

Indikator 2

4. Apakah karakteristik dari jurnal ilmiah:

b. Memunculkan foto mengkilap dan iklan

c. Ditulis oleh orang-orang dari berbagai bidang ilmu

d. Catatan kaki dan bibliografi secara teratur digunakan untuk mengutip sumber

e. Topik yang dibahas tidak terbatas pada satu bidang studi utama

5. Jika menulis sebuah makalah berdasarkan informasi ilmiah. Sumber informasi yang paling tepat untuk digunakan adalah:


(2)

b. Jurnal c. Koran d. Situs web

6. Sumber yang paling efisien untuk menemukan topik pada sebuah artikel adalah:

a. Sebuah database akademik b. Bibliografi dari artikel c. Katalog perpustakaan d. Volume jurnal

Indikator 3

7. Ketika melakukan penelusaran online, kombinasi kata kunci di bawah ini yang akan menghasilkan jumlah penelusuran terbanyak yaitu:

a. Pidana dan hukuman b. Pidana atau hukuman c. Pidana bukan hukuman d. Pidana tapi hukuman

8. Jika Saudara sedang mencari buku atau artikel perpustakaan, Saudara bisa mendapatkan salinan gratis melalui:

a. Google scholar b. Artikel express

c. Layanan perpustakaan d. Webloan

9. Pada saat melakukan penelusuran tentang hak cipta suatu karya, maka kata kunci yang digunakan dalam penelesuran yaitu:

a. Hukum dalam hak cipta b. Hak cipta dan hukumnya c. Hak cipta dalam sebuah karya

d. Hukum hak cipta dan copyright law

Indikator 4

10.Untuk mengetahui subjek dari sebuah dokumen, maka bagian dari dokumen yang pertama kali dilihat adalah:

a. Judul dan abstrak b. Daftar isi

c. Isi dokumen d. Daftar pustaka

11.Dalam mengevaluasi dokumen bidang ilmu hukum yang telah Saudara peroleh, maka yang harus dilakukan yaitu:

a. Melihat judul dan daftar isi b. Membaca abstraknya


(3)

c. Membaca dokumen secara utuh d. Membaca daftar pustakanya 12.Kutipan:

Nasution, Bahder Johan(2015). Fungsi kebebasan berserikat bagi pekerja dalam hubungan industrial pancasila. Jurnal Ilmu Hukum, vol 8 no 1, 4-10

Kutipan tersebut mewakili: a. Book review b. Artikel jurnal c. Tinjauan pustaka d. Terbitan berkala

Indikator 5

13.Sebuah bibliografi adalah daftar: a. Negara

b. Nomor telepon c. Sumber informasi d. Kisah hidup seseorang

14.Pengolahan informasi meliputi beberapa tahap yaitu: (1) Memilah data atau informasi

(2) Pengumpulan data atau informasi

(3) Mengambil kembali untuk diolah menjadi informasi baru (4) Mempresentasikannya

(5) Menyimpan data atau informasi

Tahap pengolahan informasi yang benar adalah a. (1), (3), (5), (2), (4)

b. (2), (1), (5), (3), (4) c. (2), (1), (3), (4), (5) d. (1), (2), (3), (5), (4)

15.Sumber informasi yang tepat untuk menemukan data statistika dan data kualitatif adalah?

a. Surat kabar, majalah b. Jurnal, artikel

c. Biro statistika, lembaga penelitian d. Penulis, peneliti, dosen

Indikator 6

16.Sebuah pengetahuan dikatakan baik apabila: a. Selalu diteliti


(4)

c. Menimbulkan masalah d. Tidak pernah digunakan

17. Apakah Saudara pernah menghasilkan tulisan ilmiah seperti artikel ilmiah, buku dan lain-lain?

c. Pernah d. Tidak Pernah

18.Kegunaan dari sebuah tinjauan pustaka dalam sebuah penulisan ilmiah adalah, kecuali:

a. Membuktikan keaslian penelitian b. Menambah karya penulis

c. Mengkaji sejarah permasalan d. Menghindari duplikasi penelitian

Indikator 7

19.Sebuah pertemuan ilmiah kecil yang dilakukan oleh para ahli dalam bidang tertentu yang bertujuan untuk membahas suatu masalah terkait dengan keahlian mereka, sekaligus mencari solusi bagi permasalahan tersebut. Kegiatan tersebut merupakan jenis pertemuan ilmiah:

a. Rapat

b. Diskusi panel c. Simposium

d. Lokakarya(academic workshop)

20.Manakah dari berikut ini TIDAK sesuai dengan konsep penggunaan informasi sehubungan dengan hukum hak cipta?

a. Peninjauan musik di sebuah surat kabar termasuk kutipan dari sebuah lagu populer

b. Mahasiswa mendownload informasi keuangan perusahaan dari sebuah situs web pemerintah untuk digunakan untuk kepentingan pribadi

c. Seorang guru mendistribusikan artikel jurnal untuk digunakan sebagai alat pendidikan

d. Seorang profesor menyimpan buku di perpustakaan universitas, yang tercetak dan tidak tersedia di web untuk digunakan siswa

21.Bacalah kutipan berikut dan pilih satu jawaban yang BUKAN contoh dari plagiarisme.

"Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap." – Najwa Shihab


(5)

a. Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap

b. Menurut Najwa Shihab, Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap

c. Wajah peradilan begitu gelap dengan transaksi suap

d. Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap (Shihab)

Indikator 8

22.Karakteristik dari informasi yang baik adalah, kecuali: a. Informasi yang akurat

b. Informasi yang selalu baru (tidak usang) c. Memilki jumlah kata yang banyak d. Memiliki manfaat kepada pengguna 23.Nilai dari informasi ditentukan oleh:

a. Sistem navigasi yang mudah dipahami pengguna

b. Manfaat dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut c. Terdapat iklan

d. Tampilan menarik

24.Bagaimana cara mengetahui sebuah majalah populer? a. Terdiri dari beberapa bagian, iklan.

b. Artikel yang mendalam dan memiliki daftar pustaka. c. Artikel yang ditulis untuk masyarakat umum.


(6)

Kunci Jawaban 1. C

2. C 3. B 4. C 5. B 6. A 7. B 8. A 9. D 10.A 11.C 12.B 13.C 14.B 15.C 16.B 17.A 18.B 19.D 20.B 21.B 22.C 23.B 24.B


(7)

DAFTAR PUSTAKA

ACRL[Association of College & Research Libraries]. 2000. Information Literacy Competency Standards for Higher Education

http://www.ala.org/acrl/standards/informationliteracycompetency. Diakses pada tanggal 05 Oktober 2016.

Adam. 2008. Literasi Informasi. <http://perpus.umy.ac.id/2009/02/19/literasi informasi/ >. Diakses tanggal 07 Nopember 2016.

Apriyanti, Mega. 2006. Literasi Informasi Pemustaka: Studi Kasus Di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta. Skripsi., Universitas Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitiaan Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineke Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bhandary, Krishna Mani (2003). Information Literacy and librarian’s Role.<http://www.tucl.org.np/ilfliteracy.htm> diakses tanggal 08 Nopember 2016.

Batu Bara, Abdul karim. 2014. Literasi Informasi di Perpustakaan. Jurnal Iqra’

Vol 08 No 01, Mei 2014 http://oaji.net/articles/2015/1937-1430101000.pdf Diakses tanggal 22 September 2016.

Gunawan, Agustin Widya, et al. (2008). Tujuh Langkah Literasi Informasi: Knowledge Managemen. Jakarta: Universitas Atmajaya.

Iman, Phillips. 2013. Studi Komparatif Pentingnya Literasi Informasi Bagi Mahasiswa.

<http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment\MajalahOnli ne\PhillipsIman_Studi_Komparatif.pdf> diakses tanggal 05 Nopember 2016

Kementerian Pendidikan Nasional. 2010 Bahan Ajar Pelatihan Tenaga Perpustakaan. Jakarta: Direktur Tenaga Kependidikan.

KKNI[Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia]. 2015. Kompetensi Mahasiswa. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Lamb, A. 2001. The 8ws Information Literacy.

http://www.virtualinquiry.com/inquiry/topic72model.pdf diakses tanggal 10 Nopember 2016.

Lanning, Scoot. 2012 Concise Guide to Information Literacy.California: Libraries Unlimited.


(8)

Pattah, Sitti Husaebah. 2014. Literasi Informasi:Peningkatan Kompetensi Informasi Dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan Khizanah Hikmah Vol.2 No. 2, hlm 117-128.

Perpustakaan Nasional RI. 2011 Standar Nasional Perpustakaan (SNI) Bidang Perpustakaan dan Kepustakawanan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. Proboyekti, Umi. 2008. Literasi Informasi di Perguruan Tinggi

http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/literasiinformasiPT.pdf diakses tanggal 05 Nopember 2016

Sukaesih, Asep. 2013. Literasi Informasi Pustakawan: Studi Kasus di Universitas Padjajaran. Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol.1/No.1, Juni 2013, hlm 61-72

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Bandung: Kencana. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sulistyo-Basuki. 2013. Literasi Informasi dan Literasi Digital.

http://sulistyobasuki.wordpress.com/2013/03/25/literasi-informasi-dan-literasi-digital/

Diakes tanggal 05 Nopember 2016.

Supriyanto, Wahyu. 2015. Mengembangkan Pendidikan Pemakai Melalui Literasi Informasi. e-journal.usd.ac.id/index.php/info_persadha/pdf. Diakses tanggal 06 Nopember 2016.

UNESCO. 2005. Information Literacy. <http://portal.unesco.org/ci/en/ev.php-URL_ID=19812&URL_DO=DO_TOPIC&URL_SECTION=201.html.> Diakses tanggal 07 Nopember 2016.

University of Maryland University College. 2014. UMUC Information Literacy FAQ for Faculty

http://www.umuc.edu/library/libhow/informationliteracy.cfm Diakses tanggal 04 Nopember 2016.

Wijetunge, Pradeepa dan Alahakoon, Uditha. 2005. Empowering 8: the Information Literacy Model Developed in SriLanka to Underpin Changing Education Paradigms of Sri Lanka

<www.cmb.ac.lk/academic/institute/nilis/reports/information literacy.pdf.>Diakses tanggal 05 Nopember 2016.


(9)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2010, 29) “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya yang berlaku untuk umum.”

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menggunakan metode deskriptif dalam mengumpulkan data, mengolah, membuktikan, dan menemukan pemecahan masalah dari penelitian ini.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada institusi pendidikan Program Studi Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan. Jalan Abdul Hakim no.4 Kampus USU, Medan 20155

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Di dalam suatu penelitian terdapat populasi sebagai objek kajian yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2010, 61) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Menurut Sanjaya (2013, 295) Populasi adalah univers atau satu keseluruhan yang akan diselidiki.

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif program studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 529 orang.


(10)

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2010, 62), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sedangkan Menurut Sanjaya ( 2013, 228) salah satu syarat dalam penarikan sampel adalah bahwa sampel itu harus representative, artinya harus mewakili populasi, sebab sampel adalah cerminan populasi. Sifat dan karakteristik populasi harus tergambar dalam sampel. Untuk mengetahui sampel dari penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin: n=

2 . 1 Ne

N

 Keterangan

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran atau ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir 10 %

n= 2

) 01 , 0 .( 529 1

529  n= 84,10

n= 84 (dibulatkan)

Maka diperoleh sampel pada penelitian ini yaitu 84 orang. Teknik sampling yang digunakan menentukan sampel adalah aksidental sampling. Menurut Sugiyono (2002: 77) “aksidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel bila orang tersebut memenuhi kriteria


(11)

3.4 Data dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner.

2. Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui buku, jurnal, artikel lepas, laporan penelitian, internet ataupun dari dokumen lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian terdiri dari beberapa hal yang berhubungan dengan penelitian. Menurut Sugiyono (2010, 312) “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Setiap kuesioner berisi pertanyaan yang memuat berbagai indikator variabel penelitian.

Kuesioner adalah pertanyaan penelitian yang diberikan kepada responden. Menurut Arikunto (2006, 150) “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang dia ketahui”.

Jenis kuisioner pada penelitian ini adalah kuisioner langsung yaitu dimana pertanyaan langsung diberikan kepada responden. Dalam penelitan ini, kuisioner disusun dalam bentuk pertanyaan (multiple choice).

1.6 Kisi-kisi kuesioner


(12)

responden dengan jawaban pilihan yang disediakan, untuk memudahkan penyusunan kuesioner terlebih dahulu menetapkan kisi-kisi kuesioner.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Indikator No Item Jumlah Item

Literasi informasi berdasarkan 8 Ws

1. Menyelidiki dan mengidentifikasi topik

1,2,3 3

2. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah

4,5,6 3

3. strategi pencarian informasi

7,8,9 3

4. Menggunakan dan mengevaluasi informasi

10,11,12 3

5. Menyatukan dan mengolah informasi

13,14,15 3

6. Menciptakan informasi atau pengetahuan

16,17,18 3

7. Mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi


(13)

Indikator No Item Jumlah Item

8. Menilai dan

mengevaluasi hasil

22,23,24 3

Jumlah 23

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Untuk mengumpulkan data tersebut peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, sebagai berikut:

1. Kuesioner, yaitu mengumpulkan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada reponden yakni mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara

2. Studi Kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui berbagai bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data dapat diperoleh dari buku, jurnal, artikel lepas atau dari internet.

3.8 Analisis Data

Semua data yang berasal dari kuesioner diolah sehingga menghasilkan deskripsi jawaban yang akan dipersentasekan. Data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner dianalisis menggunakan metode deskriptif. Data tersebut disusun ke dalam tabel kemudian dihitung persentasenya. Penghitungan persentase menggunakan tafsiran data dengan menggunakan rumus. Setelah data dipersentasekan, kemudian dikelompokkan atau ditabulasikan.


(14)

menggunakan rumus persentase sebagai berikut :

P= 100%

n F

Keterangan : P = Persentase

F = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Sampel (Arikunto 2000, 349)

Untuk menafsirkan besarnya persentase yang dibuat dari tabel tabulasi data, maka peneliti menggunakan penafsiran sebagai berikut:

Jika memiliki persentase 1-25 % : Sebagian kecil Jika memiliki persentase 26-49% : Hampir setengah Jika memiliki persentase 50 % : Setengah

Jika memiliki persentase 51-75 % : Sebagian besar Jika memiliki persentase 76-99% : Pada umumnya


(15)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini adalah Mahasiswa aktif Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Literasi Informasi Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana literasi informasi Mahasiswa Magister Ilmu Hukum USU dengan model The 8 Ws. Model The 8 Ws terdiri dari 8 (delapan) tahapan yaitu:

1. Kemampuan mengidentifikasi topik

2. Kemampuan mengidentifikasi dan merumuskan masalah 3. Kemampuan menentukan strategi pencarian informasi 4. Kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi 5. Kemampuan menyatukan dan mengolah informasi 6. Kemampuan menciptakan informasi atau pengetahuan

7. Kemampuan mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi 8. Kemampuan menilai dan mengevaluasi hasil

4.2.2 Kemampuan Mengidentifikasi Topik

Indikator pertama pada model The 8 Ws adalah kemampuan mengidentifikasi topik informasi. Kemampuan mahasiswa untuk mengidentifikasi informasi sebelum melakukan pencarian informasi diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 1, 2, dan 3.


(16)

topik dapat dilihat pada table 4.1, 4.2, 4.3. berikut:

Tabel 4.1 Kemampuan Menentukan Strategi Identifikasi Topik

Pertanyaan Nomor 1

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 30 36

Salah 54 64

Jumlah 84 100

Pertanyaan 1. Ketika melakukan penelitian, salah satu bagian penting dari pembentukan strategi pencarian informasi untuk bahan referensi adalah: pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut adalah (a) Mencari buku menggunakan katalog online perpustakaan, (b) Mencari database online, (c) Menganalisis topik untuk mengidentifikasi alternatif kata kunci yang akan digunakan dalam pencarian, (d) Mencari informasi di internet. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban c, yaitu “Menganalisis topik untuk mengidentifikasi alternatif kata kunci yang akan digunakan dalam pencarian”.

Tabel 4.1. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 1 (satu) adalah hampir setengah (36%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (64%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 30 responden (36%) memiliki kemapuan menentukan strategi identifikasi topik, sedangkan 64 % mahasiswa tidak memilkinya

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menentukan strategi identifikasi topik informasi sangat rendah. Data menunjukan


(17)

bahwa sebanyak 54 responden (64 %) tidak bisa menentukan strategi identifikasi topik informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya.

Tabel 4.2 Kemampuan Menentukan Topik Informasi

Pertanyaan Nomor 2

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 58 69

Salah 26 31

Jumlah 84 100

Pertanyaan 2. Ketika Saudara mencari tugas tentang “Hukum Tata Negara”, informasi yang TIDAK dibutuhkan yaitu: (a) Sistem Pemerintahan, (b) Sistem Pendelegasian Kekuasaan Negara, (c) Asas Legalitas, (d) Bentuk Pemerintahan. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban c, yaitu “Asas Legalitas”.

Tabel 4.2. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 2 (dua) adalah sebagian besar (69%) mahasiswa menjawab dengan benar dan hampir setengah (31%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 58 responden (69%) mengetahui dengan tepat topik informasi untuk menyelesaikan tugas.

Sekalipun persentasenya hampir setengah (31%) ternyata masih ada mahasiswa yang tidak mampu untuk menentukan topik sebelum melakukan penelusuran informasi pada sumber yang relevan dengan topik atau subjek penelusuran. Sehingga, kecil kemungkinan untuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik.


(18)

Tabel 4.3 Kemampuan Penentuan Hal yang Akan Dilakukan pada saat Mencari Jawaban terhadap Kebutuhan Informasi

Pertanyaan Nomor 3

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 46 55

Salah Jawaban Responden

38 Frekuensi

45 Persentase

(%)

Jumlah 84 100

Pertanyaan 3. Apabila Saudara mencari tugas yang diberikan dosen, hal yang sebaiknya dilakukan dalam mencari jawaban atas tugas tersebut yaitu: (a)Menjawab asal-asalan, (b) Merumuskan kata kunci yang sesuai topik, (c) Mencari buku sebanyak mungkin, (d) Bertanya pada pustakawan. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu “Merumuskan kata kunci yang sesuai topik”.

Tabel 4.3. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 3 (tiga) adalah sebagian besar (55%) mahasiswa menjawab dengan benar dan hampir setengah (45%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 46 responden (55%) mengetahui dengan tepat apa yang harus dilakukannya untuk menyelesaikan tugas, yakni dengan merumuskan kata kunci yang sesuai topik.

Sekalipun persentasenya hampir setengah (45%) ternyata masih ada mahasiswa yang tidak mampu untuk mendefinisikan dengan jelas kebutuhan informasinya terlebih dahulu sebelum melakukan penelusuran informasi pada


(19)

sumber yang relevan dengan topik atau subjek penelusuran. Sehingga, kecil kemungkinan untuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

4.2.3 Kemampuan Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah /Informasi

Indikator kedua pada model The 8 Ws adalah kemampuan mengidentifikasi dan merumuskan masalah/informasi. Kemampuan mahasiswa untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah/informasi diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 4, 5, dan 6.

Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan mengidentifikasi topik dapat dilihat pada table 4.4, 4.5, 4.6. berikut:

Tabel 4.4 Kemampuan Menentukan Karakteristik Sumber Informasi

Pertanyaan Nomor 4

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 38 45

Salah 46 55

Jumlah 84 100

Pertanyaan 4. Apakah karakteristik dari jurnal ilmiah: (a) Memunculkan foto mengkilap dan iklan, (b) Ditulis oleh orang-orang dari berbagai bidang ilmu, (c) Catatan kaki dan bibliografi secara teratur digunakan untuk mengutip sumber, (d) Topik yang dibahas tidak terbatas pada satu bidang studi utama. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban c, yaitu “Catatan kaki dan bibliografi secara teratur digunakan untuk mengutip sumber”.

Tabel 4.4. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 4 (empat) adalah hampir setengah (46%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (55%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 38 responden (45%) memiliki


(20)

kemampuan menentukan karakteristik informasi, sedangkan 55 % mahasiswa tidak memilkinya

Tabel 4.4. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menentukan strategi karakteristik informasi masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 46 responden (55 %) tidak bisa menentukan karakteristik informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya.

Tabel 4.5 Kemampuan Menentukan Sumber Informasi Ilmiah

Pertanyaan Nomor 5

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 65 77

Salah 19 23

Jumlah 84 100

Pertanyaan 5. Jika menulis sebuah makalah berdasarkan informasi ilmiah. Sumber informasi yang paling tepat untuk digunakan adalah: (a) Majalah, (b) Jurnal, (c) Koran, (d) Situs web. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu “Jurnal”.

Tabel 4.5. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 5 (lima) adalah pada umumnya (77%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian kecil (23%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 65 responden (77%) menentukan sumber informasi ilmiah.

Sekalipun persentasenya kecil (23%) ternyata masih ada mahasiswa yang tidak mampu untuk menentukan sumber informasi ilmiah. Sehingga, kecil


(21)

kemungkinan untuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

Tabel 4.6 Kemampuan Menentukan Sumber Informasi

Pertanyaan Nomor 6

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 23 27

Salah 61 73

Jumlah 84 100

Pertanyaan 6. Sumber yang paling efisien untuk menemukan topik pada sebuah artikel adalah: (a) Sebuah database akademik, (b) Bibliografi dari artikel, (c) Katalog perpustakaan, (d) Volume jurnal. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu “Sebuah database akademik”.

Tabel 4.6. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 6 (enam) adalah hampir setengah (27%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (73%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 23 responden (27%) memiliki kemampuan menentukan sumber informasi, sedangkan 73 % mahasiswa tidak memilkinya

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menemukan sumber informasi sangat rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 61 responden (73 %) tidak bisa menentukan strategi identifikasi topik informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya. Data ini sinkron dengan data lainnya yang menunjukan bahwa mayoritas responden (55%) tidak memiliki kemampuan untuk menentukan karakteristik informasi.


(22)

4.2.4 Kemampuan Menentukan Strategi Pencarian Informasi

Indikator ketiga pada model The 8 Ws adalah kemampuan menentukan strategi pencarian informasi. Kemampuan mahasiswa untuk menentukan strategi pencarian informasi diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 7, 8, dan 9.

Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan menentukan strategi pencarian informasi dapat dilihat pada table 4.7, 4.8, 4.9. berikut:

Tabel 4.7 Kemampuan Menetukan Jumlah Penelusuran Terbanyak pada Pencarian Informasi

Pertanyaan Nomor 7

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 31 37

Salah 53 63

Jumlah 84 100

Pertanyaan 7. Ketika melakukan penelusaran online, kombinasi kata kunci di bawah ini yang akan menghasilkan jumlah penelusuran terbanyak yaitu: (a) Pidana dan hukuman, (b) Pidana atau hukuman, (c) Pidana bukan hukuman, (d) Pidana tapi hukuman. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu “Pidana atau hukuman”.

Tabel 4.7. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 7 (tujuh) adalah hampir setengah (37%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (63%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 31 responden (37%) memiliki kemapuan menentukan hasil penelusuran terbanyak, sedangkan 63 % mahasiswa tidak memilkinya


(23)

hasil penelusuran terbanyak termasuk rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 53 responden (63 %) tidak bisa menentukan hasil penelusuran terbanyak untuk menemukan informasi.

Tabel 4.8 Kemampuan Menentukan Sumber Pencarian Informasi

Pertanyaan Nomor 8

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 47 56

Salah 37 44

Jumlah 84 100

Pertanyaan 8. Jika Saudara sedang mencari buku atau artikel perpustakaan, Saudara bisa mendapatkan salinan gratis melalui: (a) Google scholar, (b) Artikel express, (c) Layanan perpustakaan, (d) Webloan. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban a, yaitu “Google scholar”.

Tabel 4.8. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 8 (delapan) adalah sebagian besar (56%) mahasiswa menjawab dengan benar dan hampir setengah (44%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 47 responden (56%) memiliki kemampuan menentukan sumber informasi pencarian informasi.

Sekalipun persentasenya hampir setengah (44%) ternyata masih ada mahasiswa yang tidak mampu untuk menentukan sumber informasi sehingga kesulitan dalam pencarian informasi yang dibutuhkan.


(24)

Tabel 4.9 Kemampuan Merumuskan Kata Kunci pada Pencarian Informasi

Pertanyaan Nomor 9

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 24 28

Salah

Jawaban Responden

60

Frekuensi

72

Persentase (%)

Jumlah 84 100

Pertanyaan 9. Pada saat melakukan penelusuran tentang hak cipta suatu karya, maka kata kunci yang digunakan dalam penelesuran yaitu: (a) Hukum dalam hak cipta, (b) Hak cipta dan hukumnya, (c) Hak cipta dalam sebuah karya, (d) Hukum hak cipta dan copyright law. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban d, yaitu “Hukum hak cipta dan copyright law”.

Tabel 4.9. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 9 (sembilan) adalah hampir setengah (28%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (72%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 24 responden (28%) memiliki kemampuan merumuskan kata kunci pada pencarian informasi, sedangkan 72 % mahasiswa tidak memilkinya

Tabel 4.9. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk merumuskan kata kunci pada sumber informasi sangat rendah. Data menunjukan


(25)

bahwa sebanyak 60 responden (72 %) tidak bisa merumuskan kata kunci pada pencarian, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya.

4.2.5 Kemampuan Menggunakan dan Mengevaluasi Informasi

Indikator keempat pada model The 8 Ws adalah kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi. Kemampuan mahasiswa untuk menggunakan dan mengevaluasi informasi diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 10, 11, dan 14.

Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi dapat dilihat pada table 4.10, 4.11, 4.12. berikut:

Tabel 4.10 Kemampuan Evaluasi Subjek Dokumen

Pertanyaan Nomor 10

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 37 44

Salah 47 56

Jumlah 84 100

Pertanyaan 10. Untuk mengetahui subjek dari sebuah dokumen, maka bagian dari dokumen yang pertama kali dilihat adalah: (a) Judul dan abstrak, (b) Daftar isi, (c) Isi dokumen, (d) Daftar pustaka. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban a, yaitu “Judul dan abstrak”.

Tabel 4.10. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 10 (sepuluh) adalah hampir setengah (44%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (56%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 37 responden (44%) memiliki kemampuan evaluasi subjek dokumen, sedangkan 56 % mahasiswa tidak


(26)

memilkinya

Tabel 4.10. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk mengevaluasi subjek dokumen masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 47 responden (56 %) tidak bisa menentukan karakteristik informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam menentukan informasi yang dibutuhkannya.

Tabel 4.11 Kemampuan Evaluasi Informasi

Pertanyaan Nomor 11

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 27 32

Salah 57 68

Jumlah 84 100

Pertanyaan 11. Dalam mengevaluasi dokumen bidang ilmu hukum yang telah Saudara peroleh, maka yang harus dilakukan yaitu: (a) Melihat judul dan daftar isi, (b) Membaca abstraknya, (c) Membaca dokumen secara utuh, (d) Membaca daftar pustakanya. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban c, yaitu “Membaca dokumen secara utuh”.

Tabel 4.11. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 11 (sebelas) adalah hampir setengah (32%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (68%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 27 responden (32%) memiliki kemampuan mengevaluasi informasi, sedangkan 68 % mahasiswa tidak memilkinya

Tabel 4.11. di atas menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa mengevaluasi informasi sangat rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 57


(27)

responden (68 %) tidak bisa mengevaluasi informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya.

Tabel 4.12 Kemampuan Menilai Sumber Informasi

Pertanyaan Nomor 12

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 35 42

Salah 49 58

Jumlah 84 100

Pertanyaan 12. Kutipan: Nasution, Bahder Johan(2015). Fungsi kebebasan berserikat bagi pekerja dalam hubungan industrial pancasila. Jurnal Ilmu Hukum,

vol 8 no 1, 4-10. Kutipan tersebut mewakili: (a) Book review, (b) Artikel jurnal, (c) Tinjauan pustaka, (d) Terbitan berkala. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu “Artikel jurnal”.

Tabel 4.12. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 12 (dua belas) adalah hampir setengah (42%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (58%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 35 responden (42%) memiliki kemampuan menilai sumber informasi, sedangkan 58 % mahasiswa tidak memilkinya

Tabel 4.12. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menilai sumber informasi masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 49 responden (58 %) tidak bisa menentukan karakteristik informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam menentukan informasi yang dibutuhkannya.

4.2.6 Kemampuan Menyatukan dan Mengolah Informasi


(28)

dan mengolah informasi. Kemampuan mahasiswa untuk menyatukan dan mengolah informasi diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 13, 14, dan 15.

Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi dapat dilihat pada table 4.13, 4.14, 4.15. berikut:

Tabel 4.13 Kemampuan Meninjau Informasi

Pertanyaan Nomor 13

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 47 56

Salah 37 44

Jumlah 84 100

Pertanyaan 13. Sebuah bibliografi adalah daftar: (a) Negara, (b) Nomor telepon (c) Sumber informasi, (d) Kisah hidup seseorang. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban c, yaitu “Sumber informasi”.

Tabel 4.13. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 13 (tiga belas) adalah sebagian besar (56%) mahasiswa menjawab dengan benar dan hampir setengah (44%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 47 responden (56%) memiliki kemampuan meninjau sumber informasi.

Sekalipun persentasenya hampir setengah (44%) ternyata masih ada mahasiswa yang tidak mampu untuk meninjau sumber informasi sehingga kesulitan dalam mengolah informasi yang telah ditemukan.


(29)

Tabel 4.14 Kemampuan Mengolah Informasi

Pertanyaan Nomor 14

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 39 46

Salah 45 54

Jumlah 84 100

Pertanyaan 14. Pengolahan informasi meliputi beberapa tahap yaitu: (1) Memilah data atau informasi

(2) Pengumpulan data atau informasi

(3) Mengambil kembali untuk diolah menjadi informasi baru (4) Mempresentasikannya

(5) Menyimpan data atau informasi.

Tahap pengolahan informasi yang benar adalah a. (1), (3), (5), (2), (4) b. (2), (1), (5), (3), (4) c. (2), (1), (3), (4), (5) d. (1), (2), (3), (5), (4). Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu “(2), (1), (5), (3), (4)”.

Tabel 4.14. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 14 (empat belas) adalah hampir setengah (46%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (54%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 39 responden (46%) memiliki kemampuan mengolah informasi, sedangkan 54 % mahasiswa tidak memilkinya

Tabel 4.14. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk mengolah informasi masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 45 responden (54 %)


(30)

tidak bisa mengolah informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam menciptakan informasi.

Tabel 4.15 Kemampuan Mengolah Sumber Informasi

Pertanyaan Nomor 15

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 42 50

Salah 42 50

Jumlah 84 100

Pertanyaan 15. Sumber informasi yang tepat untuk menemukan data statistika dan data kualitatif adalah. (a) Surat kabar, majalah, (b) Jurnal, artikel, (c) Biro statistika, lembaga penelitian, (d) Penulis, peneliti, dosen. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban c, yaitu “Biro statistika, lembaga penelitian”.

`Tabel 4.15. menunjukan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 15(lima belas) adalah setengah (50%) mahasiswa menjawab dengan benar dan setengah 42 responden (50%) mahasiswa salah dalam menjawab. Data tersebut menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa tidak bisa mengolah sumber informasi sehingga akan mengalami kesulitan dalam menciptakan pengetahuan/informasi.

4.2.7 Kemampuan Menciptakan Informasi/Pengetahuan

Indikator keenam pada model The 8 Ws adalah kemampuan menciptakan informasi/pengetahuan. Kemampuan mahasiswa untuk menciptakan informasi/pengetahuan diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 16, 17, dan 18.


(31)

informasi/pengetahuan dapat dilihat pada table 4.16, 4.17, 4.18. berikut:

Tabel 4.16 Kemampuan Memilih Pengetahuan/Informasi yang Baik

Pertanyaan Nomor 16

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 51 61

Salah

Jawaban Responden

33

Frekuensi

39

Persentase (%)

Jumlah 84 100

Pertanyaan 16. Sebuah pengetahuan dikatakan baik apabila: (a) Selalu diteliti, (b) Dapat digunakan dan bermanfaat bagi orang banyak, (c) Menimbulkan masalah, (d) Tidak pernah digunakan. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu “Dapat digunakan dan bermanfaat bagi orang banyak”.

Tabel 4.16. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 16 (enam belas) adalah sebagian besar (61%) mahasiswa menjawab dengan benar dan hampir setengah (39%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 51 responden (61%) memiliki kemampuan memilih pengetahuan/informasi yang baik untuk menyelesaikan tugas.

Sekalipun persentasenya hampir setengah (33%) ternyata masih ada mahasiswa yang tidak memilih pengetahuan/informasi yang baik. Sehingga, akan kesulitan dalam menciptakan pengetahuan/informasi.


(32)

Tabel 4.17 Kemampuan Menghasilkan Tulisan atau Karya Ilmiah

Pertanyaan Nomor 17

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Pernah 45 54

Tidak Pernah 39 46

Jumlah 84 100

Pertanyaan 17. Apakah Saudara pernah menghasilkan tulisan ilmiah seperti artikel ilmiah, buku dan lain-lain?

a. Pernah b. Tidak Pernah

Tabel 4.17. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 17 (tujuh belas) adalah sebagian besar (54%) mahasiswa pernah menghasilkan tulisan/karya ilmiah dan hampir setengah (46%) mahasiswa tidak pernah menghasilkan tulisan/karya ilmiah. Artinya, terdapat sebanyak 45 responden (54%) memiliki kemampuan menghasilkan tulisan/karya ilmiah.

Sekalipun persentasenya hampir setengah (46%) ternyata masih ada mahasiswa yang tidak pernah menghasilkan tulisan/karya ilmiah.

Tabel 4.18 Kemampuan Menentukan Kegunaan Sumber Informasi

Pertanyaan Nomor 18

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 18 21

Salah 66 79


(33)

Pertanyaan 18. Kegunaan dari sebuah tinjauan pustaka dalam sebuah penulisan ilmiah adalah, kecuali: (a) Membuktikan keaslian penelitian, (b) Menambah karya penulis, (c) Mengkaji sejarah permasalan, (d) Menghindari duplikasi penelitian. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu “Menambah karya penulis”.

Tabel 4.18. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 18 (delapan belas) adalah sebagian kecil (21%) mahasiswa menjawab dengan benar dan pada umumnya (79%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 18 responden (21%) memiliki kemampuan menentukan kegunaan sumber informasi, sedangkan 79 % mahasiswa tidak memilkinya

Tabel 4.18. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menentukan kegunaan sumber informasi sangat rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 66 responden (79 %) tidak bisa menentukan kegunaan sumber informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam mengkomunikasikan informasi. Data ini sinkron dengan data lainnya yang menunjukan bahwa mayoritas responden (54%) tidak memiliki kemampuan untuk mengolah informasi.

4.2.8 Kemampuan Mengaplikasikan dan Mengkomunikasikan Informasi

Indikator ketujuh pada model The 8 Ws adalah kemampuan mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi. Kemampuan mahasiswa untuk kemampuan mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 19, 20, dan 21.

Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi dapat dilihat pada table 4.19, 4.20, 4.21.


(34)

berikut:

Tabel 4.19 Kemampuan Menentukan Kegiatan Mengkomunikasikan Informasi

Pertanyaan Nomor 19

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 20 24

Salah 64 66

Jumlah 84 100

Pertanyaan 19. Sebuah pertemuan ilmiah kecil yang dilakukan oleh para ahli dalam bidang tertentu yang bertujuan untuk membahas suatu masalah terkait dengan keahlian mereka, sekaligus mencari solusi bagi permasalahan tersebut. Kegiatan tersebut merupakan jenis pertemuan ilmiah: (a) Rapat, (b) Diskusi panel, (c) Simposium, (d) Lokakarya(academic workshop). Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban d, yaitu “Lokakarya(academic workshop)”.

Tabel 4.19. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 19 (sembilan belas) adalah sebagian kecil (24%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (66%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 20 responden (24%) memiliki kemampuan menentukan kegiatan mengkomunikasikan informasi, sedangkan 66 % mahasiswa tidak memilkinya

Tabel 4.19. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menentukan kegiatan mengkomunikasikan informasi sangat rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 64 responden (66 %) tidak bisa menentukan kegiatan mengkomunikasikan informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan


(35)

dalam mengkomunikasikan informasi.

Tabel 4.20 Kemampuan Menentukan Konsep Penggunaan Informasi

Pertanyaan Nomor 20

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 32 38

Salah 52 62

Jumlah 84 100

Pertanyaan 20. Manakah dari berikut ini TIDAK sesuai dengan konsep penggunaan informasi sehubungan dengan hukum hak cipta? (a) Peninjauan musik di sebuah surat kabar termasuk kutipan dari sebuah lagu popular, (b) Mahasiswa mendownload informasi keuangan perusahaan dari sebuah situs web pemerintah untuk digunakan untuk kepentingan pribadi, (c) Seorang guru mendistribusikan artikel jurnal untuk digunakan sebagai alat pendidikan, (d) Seorang profesor menyimpan buku di perpustakaan universitas, yang tercetak dan tidak tersedia di web untuk digunakan siswa. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu “Mahasiswa mendownload informasi keuangan perusahaan dari sebuah situs web pemerintah untuk digunakan untuk kepentingan pribadi”.

Tabel 4.20. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 20 (dua puluh) adalah hampir setengah (38%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (62%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 32 responden (38%) memiliki kemampuan menentukan konsep penggunaan informasi, sedangkan 62 % mahasiswa tidak memilkinya


(36)

Tabel 4.20. di atas menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menentukan konsep penggunaan informasi sangat rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 52 responden (62 %) tidak bisa menentukan konsep penggunaan informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam mengkomunikasikan informasi.

Tabel 4.21 Kemampuan Mengkomunikasikan Informasi

Pertanyaan Nomor 21

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 38 45

Salah 46 55

Jumlah 84 100

Pertanyaan 21. Bacalah kutipan berikut dan pilih satu jawaban yang BUKAN contoh dari plagiarisme. "Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap." – Najwa Shihab. (a) Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap, (b) Menurut Najwa Shihab, Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap, (c) Wajah peradilan begitu gelap dengan transaksi suap, (d) Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap (Shihab). Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu “Menurut Najwa Shihab, Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap”.

Tabel 4.21. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 21 (dua puluh satu) adalah hampir setengah (45%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (55%)


(37)

mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 38 responden (45%) memiliki kemampuan mengkomunikasikan informasi dengan benar, sedangkan 55 % mahasiswa tidak memilkinya

Tabel 4.21. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk mengkomunikasikan informasi dengan benar masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 46 responden (55 %) tidak bisa mengkomunikasikan informasi dengan benar. Data ini sinkron dengan data yang menunjukkan bahwa mayoritas responden (62%) tidak memiliki kemampuan menentukan konsep penggunaan informasi.

4.2.9 Kemampuan Menilai dan Mengevaluasi Hasil

Indikator kedelapan pada model The 8 Ws adalah kemampuan menilai dan mengevaluasi hasil. Kemampuan mahasiswa untuk kemampuan menilai dan mengevaluasi hasil diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 22, 23, dan 24.

Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan menilai dan mengevaluasi hasil dapat dilihat pada table 4.22, 4.23, 4.24. berikut:

Tabel 4.22 Kemampuan Menilai Karakteristik Informasi

Pertanyaan Nomor 22

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 39 46

Salah 45 54

Jumlah 84 100

Pertanyaan 22. Karakteristik dari informasi yang baik adalah, kecuali: (a) Informasi yang akurat, (b) Informasi yang selalu baru (tidak usang), (c) Memilki jumlah kata yang banyak, (d) Memiliki manfaat kepada pengguna. Jawaban yang


(38)

benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban c, yaitu “Memilki jumlah kata yang banyak”.

Tabel 4.22. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 22 (dua puluh dua) adalah hampir setengah (46%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (54%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 39 responden (46%) memiliki kemampuan menilai karakteristik informasi yang baik, sedangkan 54 % mahasiswa tidak memilkinya

Tabel 4.22. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menilai karakteristik informasi dengan benar masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 45 responden (54 %) tidak bisa menilai karakteristik informasi dengan benar.

Tabel 4.23 Kemampuan Menilai Hasil Informasi

Pertanyaan Nomor 23

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 26 31

Salah 58 69

Jumlah 84 100

Pertanyaan 23. Nilai dari informasi ditentukan oleh: (a) Sistem navigasi yang mudah dipahami pengguna, (b) Manfaat dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut, (c) Terdapat iklan, (d) Tampilan menarik. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu “Manfaat dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut”.


(39)

responden berdasarkan pertanyaan nomor 23 (dua puluh tiga) adalah hampir setengah (31%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (69%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 26 responden (31%) memiliki kemampuan menilai hasil informasi dengan benar, sedangkan 69% mahasiswa tidak memilkinya

Tabel 4.23. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menilai hasil informasi dengan benar masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 58 responden (69 %) tidak bisa menilai hasil informasi dengan benar. Data ini sinkron dengan data yang menunjukkan bahwa mayoritas responden (54%) tidak memiliki kemampuan menilai karakteristik informasi.

Tabel 4.24 Kemampuan Menilai Sumber Informasi

Pertanyaan Nomor 24

Jawaban Responden

Frekuensi Persentase (%)

Benar 24 29

Salah 60 71

Jumlah 84 100

Pertanyaan 24. Bagaimana cara mengetahui sebuah majalah populer? (a) Terdiri dari beberapa bagian, iklan, (b) Artikel yang mendalam dan memiliki daftar pustaka. (c) Artikel yang ditulis untuk masyarakat umum, (d) Issue biasanya diterbitkan setiap tiga bulan (4 kali setahun). Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu “Artikel yang mendalam dan memiliki daftar pustaka”.

Tabel 4.24. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 24 (dua puluh empat) adalah hampir


(40)

setengah (29%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (71%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 24 responden (29%) memiliki kemampuan menilai sumber informasi dengan benar, sedangkan 71 % mahasiswa tidak memilkinya

Tabel 4.24. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menilai sumber informasi dengan benar masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 60 responden (71 %) tidak bisa menilai sumber informasi dengan benar. Data ini sinkron dengan data yang menunjukkan bahwa mayoritas responden (69%) tidak memiliki kemampuan menilai karakteristik informasi.

4.3Rangkuman Analisis Data

Tingkat literasi informasi mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Dimana pada sumbu x menandakan indikator literasi informasi mahasiswa menggunakan model The 8 Ws yang terdiri dari 24 butir pertanyaan dan sumbu y menandakan persentase tingkat literasi informasi Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara sebagai responden. Hasil yang diperoleh seperti terlihat pada gambar 4.1 berikut.


(41)

Gambar 4.1 Grafik Persentase Kemampuan Responden berdasarkan Indikator Literasi Informasi

Grafik diatas memperlihatkan bahwa kemampuan mahasiswa menyelediki dan mengidentifikasi topik sebesar 53%, kemampuan mengidentifikasi dan merumuskan masalah sebesar 50%, kemampuan strategi pencarian informasi sebesar 40%, kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi sebesar 39%, kemampuan menyatukan dan mengolah informasi sebesar 51%, kemampuan menciptakan informasi/pengetahuan sebesar 45%, kemampuan mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi sebesar 36%, kemampuan menilai dan mengevaluasi hasil informasi sebesar 33%.

Persentase tingkat literasi informasi berdasarkan sub indikator dapat dilihat pada tabel 4.25 berikut.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%

1 2 3 4 5 6 7 8

Ax

is

T

itl

e

INDIKATOR PERTANYAAN

P E R S E N T A S E P


(42)

Tabel 4.25. Persentase Tingkat Literasi Informasi berdasarkan Sub Indikator Kemampuan

Indikator Sub Indikator Persenta

se (%)

Kemampuan menyelidiki dan

mengidentifikasi topik

Kemampuan menentukan strategi identifikasi topik

36

Kemampuan menentukan topik informasi 69 Kemampuan penentuan tindakan pada

pencarian informasi

55

Kemampuan

mengidentifikasi dan merumuskan masalah

Kemampuan karakteristik sumber informasi

45

Kemampuan menentukan sumber informasi ilmiah

77

Kemampuan menentukan sumber informasi

27

Kemampuan strategi pencarian informasi

Kemampuan menentukan jumlah penelusran terbanyak

37

Kemampuan menentukan sumber pencarian informasi

56

Kemampuan merumuskan kata kunci 28 Kemampuan

menggunakan dan mengevaluasi informasi

Kemampuan evaluasi subjek dokumen 44 Kemampuan evaluasi informasi 32 Kemampuan menilai sumber informasi 42 Kemampuan

menyatukan dan mengolah informasi

Kemampuan meninjau sumber informasi 56 Kemampuan mengolah informasi 46 Kemampuan mengolah sumber informasi 50 Kemampuan

menciptakan

pengetahuan/informasi

Kemampuan memilih

pengetahuan/informasi yang baik

61

Kemampuan menghasilkan tulisan/karya ilmiah

54

Kemampuan menentukan kegunaan sumber informasi


(43)

Indikator Sub Indikator Persenta se (%)

Kemampuan

mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi

Kemampuan menentukan kegiatan mengkomunikasikan informasi

24

Kemampuan menentukan konsep penggunaan informasi

38

Kemampuan mengkomunikasikan informasi

45

Kemampuan menilai dan mengevaluasi hasil

Kemampuan menilai karakteristik informasi

46

Kemampuan menilai hasil informasi 31 Kemampuan menilai sumber informasi 29

Tabel di atas memperlihatkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menentukan strategi identifikasi topik informasi sebesar 36%, namun dalam menentukan topik informasi mengalami peningkatan sebesar 69% dan mengalami penurunan kembali pada tahap penentuan hal yang akan dilakukan pada saat mencari informasi menjadi 55%.

Kemampuan mahasiswa menentukan karakteristik sumber informasi sebesar 45% yang berarti rendah namun terjadi peningkatan pada kemampuan menentukan sumber informasi ilmiah sebesar 77% dan kembali mengalami penurunan pada menentukan sumber informasi sebesar 27%.

Persentase kemampuan mahasiswa dalam menentukan jumlah penelusuran sebesar 37%, kemampuan menentukan sumber pencarian informasi sebesar 56% dan kemampuan merumuskan kata kunci pada pencarian informasi cukup rendah sebesar 28%.

Kemampuan mahasiswa mengevaluasi subjek dokumen sebesar 44%, namun mengalami penurunan pada kemampuan evaluasi informasi sebesar 32%


(44)

dan kemampuan menilai sumber informasi sebesar 42%. Kemampuan meninjau sumber informasi sebesar 56% namun terjadi penurunan pada kemampuan mengolah informasi sebesar 46% dan kemampuan mengolah sumber informasi sebesar 50%.

Persentase kemampuan memilih pengetahuan/informasi yang baik sebesar 61%, kemampuan menghasilkan tulisan/karya ilmiah sebesar 54%, namun mengalami penurunan yang cukup rendah pada kemampuan menentukan kegunaan sumber informasi yakni sebesar 21%. Grafik juga memperlihatkan kemampuan menentukan kegiatan mengkomunikasikan informasi cukup rendah yakni sebesar 24%, kemampuan menentukan konsep penggunaan informasi sebesar 38% dan kemampuan mengkomunikasikan informasi sebesar 45%.

Kemampuan mahasiswa menilai karakteristik informasi sebesar 46%, namun mengalami penurunan pada kemampuan menilai hasil informasi yakni sebesar 31% dan kemampuan menilai sumber informasi sebesar 29%.

Berdasarkan data di atas diketahui persentase literasi informasi tertinggi yang dimilki Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera utara berada pada indikator kedua, yaitu pada kemampuan mengidentifikasi dan merumuskan masalah sebesar 77%. Kemudian persentase literasi informasi terendah yang dimiliki mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara berada pada indikator keenam, yaitu pada kemampuan menentukan kegunaan sumber informasi yakni sebesar 21%.

Selanjutnya dilakukan perhitungan berdasarkan rata-rata. Tujuannya adalah untuk menyelidiki indikator mana yang lebih unggul. Penentuannya adalah berdasarkan nilai rata-rata.


(45)

Tabel 4.26 Perhitungan nilai rata-rata berdasarkan indikator Model The 8 Ws

Indikator Benar

1 53%

2 50%

3 40%

4 39%

5 51%

6 45%

7 36%

8 33%

Jumlah 347 %

Rata-Rata =347/8

=43.37%


(46)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, disimpulkan bahwa rata-rata literasi informasi mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara yaitu 43 %. Adapun rincian hasil penelitian sebagai berikut:

1. Kemampuan dalam menyelidiki dan mengidentifikasi informasi sebesar 53% dari total responden dan dapat dikategorikan baik. Dimana hampir setengah responden (36%) memiliki kemampuan menentukan strategi identifikasi topik, selanjutnya sebagian besar responden (69%) memiliki kemampuan menentukan topik informasi dan sebagian besar responden (55%) memiliki kemampuan penentuan tindakan pada pencarian informasi

2. Kemampuan mengidentifikasi dan merumuskan masalah sebesar 50% dari total responden dan dapat dikategorikan baik . Dimana hampir setengah responden (45%) memiliki kemampuan karakteristik sumber informasi, pada umumnya responden (77%) memiliki kemampuan menentukan sumber informasi ilmiah dan hampir setengah responden (27%) memiliki kemampuan menentukan sumber informasi

3. Kemampuan strategi pencarian informasi sebesar 40% dari total responden dan dapat dikategorikan buruk. Dimana hampir setengah responden (37%) memilki kemampuan menentukan jumlah penelusran terbanyak, sebagian besar responden (56%) memiliki kemampuan menentukan sumber pencarian informasi dan hampir setengah responden (28%) memiliki kemampuan merumuskan kata kunci.

4. Kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi sebesar 39% dari total responden dan dapat dikategorikan buruk. Dimana hampir setengah responden (44%) memiliki kemampuan evaluasi subjek dokumen, hampir setengah responden (32%) memiliki kemampuan evaluasi informasi dan hampir setengah responden (42%) memiliki kemampuan menilai sumber informasi.


(47)

5. Kemampuan menyatukan dan mengolah informasi sebesar 51% dari total responden dan dapat dikategorikan baik. Dimana sebagian besar responden (56%) memiliki kemampuan meninjau sumber informasi, hampir setengah responden (46%) memiliki kemampuan mengolah informasi dan setengah responden (50%) memiliki kemampuan mengolah sumber informasi.

6. Kemampuan menciptakan pengetahuan/informasi sebesar 45% dari total responden dapat dikategorikan baik. Dimana sebagian besar responden (61%) memiliki kemampuan memilih pengetahuan/informasi yang baik, sebagian besar responden (54%) memiliki kemampuan menghasilkan tulisan/karya ilmiah dan sebagian kecil responden (21%) memiliki kemampuan menentukan kegunaan sumber informasi.

7. Kemampuan mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi sebesar 36% dari total responden dan dapat dikategorikan buruk. Dimana sebagian kecil responden (24%) memiliki kemampuan menentukan kegiatan mengkomunikasikan informasi, hampir setengah responden (38%) memiliki kemampuan menentukan konsep penggunaan informasi dan hampir setengah responden (45%) memiliki kemampuan mengkomunikasikan informasi.

8. Kemampuan menilai dan mengevaluasi hasil sebesar 33% dari total responden dan dapat dikategorikan buruk. Dimana hampir setengah responden (46%) memiliki kemampuan menilai karakteristik informasi, hampir setengah responden (31%) memiliki kemampuan menilai hasil informasi dan hampir setengah responden memiliki kemampuan menilai sumber informasi

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, penulis mengajukan saran kepada beberapa pihak yang dianggap memiliki hubungan dengan penelitian ini, sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada mahasiswa yang menjadi objek penelitian yaitu mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, Fakultas Hukum USU, memiliki keinginan besar mengeksplorasi lagi


(48)

keahliannya dalam literasi informasi demi memberikan manfaat kepada banyak pihak, menciptakan karya yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan dan menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas.

2. Diharapkan kepada pihak institusi dalam hal ini Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, Fakultas Hukum USU, memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kualitas khususnya pada bidang literasi informasi, baik dengan evaluasi metode pengajaran dan menjadi fasilitator dalam mengembangkan karya mahasiswa.

3. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi tolak ukur terhadap literasi informasi yang dimiliki mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, Fakultas Hukum USU yang pada akhirnya dapat menghasilkan lulusan dengan sumber daya manusia yang berkualitas, menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas dan bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.


(49)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Literasi Informasi

Literasi informasi merupakan sebuah konsep yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia terlebih dalam bidang akademisi khususnya mahasiswa. Seorang mahasiswa diharapkan mampu mencari, menemukan, dan menggunakan informasi sesuai dengan kebutuhan setiap individu tersebut.

Literasi informasi merupakan seperangkat kemampuan yang menuntun individu untuk "mengenali kapan informasi dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan secara efektif informasi yang dibutuhkan." Melek informasi juga semakin penting dalam perkembangan dan perubahan teknologi yang cepat dan berkembangnya sumber informasi yang ada. Kompleksitas yang semakin meningkat membuat individu dihadapkan dengan beragam, pilihan informasi berlimpah dalam studi akademis, pekerjaan , dan dalam kehidupan pribadi. Informasi yang tersedia melalui perpustakaan, sumber daya masyarakat, media tercetak dan internet digunakan tanpa seleksi yang memunculkan pertanyaan tentang keaslian, validitas, dan reliabilitas.

Istilah literasi informasi pertama kali diperkenalkan oleh Paul Zurkowski pada tahun 1974. Zurkowski berpendapat bahwa orang yang terlatih untuk menggunakan sumber-sumber informasi dalam menyelesaikan tugas mereka disebut orang yang melek informasi (information literate). American Library Association (ALA) menyatakan bahwa: “untuk menjadi orang yang melek informasi, seseorang harus mampu mengetahui kapan informasi itu dibutuhkan


(50)

dan memiliki kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif”. Literasi informasi dapat diartikan sebagai kemampuan dalam menemukan dan menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

ACRL(2000) mendefenisikan literasi informasi sebagai satu set kemampuan yang dimiliki individu untuk mengetahui kapan informasi dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi dan menggunakan secara efektif informasi yang dibutuhkan.

University of Maryland University College (UMUC) menyatakan bahwa kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi individu yang melek informasi (information literate), meliputi:

1. Menggunakan informasi dan sumber daya perpustakaan baik didalam perpustakaan maupun melalui sarana elektronik secara efektif dan efisien.

2. Memilih sumberdaya terbaik untuk digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan informasi, tidak hanya sumber daya yang paling mudah atau familiar.

3. Menerapkan evaluasi kritis dan sintesis (rangkuman) sumber daya yang dipilih.

4. Mengutip sumber-sumber secara tepat dan akurat.

Menurut Verzosa yang dikutip oleh Apriyanti (2010), literasi informasi dapat berarti kemampuan untuk mengakses dan mengevaluasi informasi secara efektif untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan. Seorang yang memiliki literasi informasi adalah orang yang tahu bagaimana belajar untuk belajar(learning how to learn) karena mereka tahu bagaimana informasi itu dikelola, cara menemukannya, dan menggunakan informasi sesuai dengan etika yang berlaku.


(51)

Dalam pertemuan Alexandria Proclamation yang diedit oleh Garner (2006:3) dinyatakan bahwa literasi merupakan dasar bagi manusia di era digital. Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa literasi informasi adalah:

1. Kemampuan dasar dalam menentukan kebutuhan informasi, menempatkan, mengevaluasi, membuat dan menerapkan informasi dalam konteks budaya dan sosial.

2. Sebagai kunci pedoman seseorang dalam mengakses informasi secara efektif serta penggunaan dan pembuatan konten dalam mendukung pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan, pelayanan manusia dan aspek lainnya.

3. Kemampuan dasar dalam mempelajari teknologi informasi. Kemampuan ini merupakan kemampuan yang sangat penting karena dengan memahami teknologi informasi maka akan semakin mudah seseorang memenuhi kebutuhan informasinya.

Dari beberapa pendapat diatas terdapat persamaan bahwa literasi informasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang individu baik dalam dunia akademisi, dunia pekerjaan maupun penelitian. Literasi informasi mencakup kemampuan seorang individu dalam mengenali kebutuhan informasi, mengidentifikasi kebutuhan informasi, mencari informasi yang dibutuhkan, menemukan informasi, mengevaluasi informasi yang telah ditemukan, mengorganisasikan informasi dan menggunakan informasi tersebut secara akurat dan efektif.

2.2 Manfaat Literasi Informasi

Literasi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan seseorang, literasi informasi digunakan dalam dalam menyeleksi informasi sesuai kebutuhan. Dengan semakin berkembangnya berbagai informasi yang ada saat ini maka seseorang harus memiliki literasi informasi. Menurut Gunawan (2008:3) literasi informasi bermanfaat dalam persaingan era globalisasi sehingga pintar saja tidak cukup tetapi yang utama adalah kemampuan dalam belajar secara terus-menerus. Menurut Adam (2009:1) terdapat beberapa manfaat literasi informasi


(52)

yaitu:

1. Membantu mengambil keputusan.

Literasi informasi berperan dalam membantu memecahkan persoalan. Kita harus mengambil keputusan ketika memecahkan masalah, sehingga dalam mengambil keputusan tersebut seseorang harus memiliki informasi yang cukup.

2. Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi pengetahuan.

Kemampuan literasi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan seseorang menjadi manusia pembelajar. Semakin terampil dalam mencari, menemukan, mengevaluasi dan menggunakan informasi, semakin terbukalah kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran sehingga dapat belajar secara mandiri.

3. Menciptakan pengetahuan baru.

Suatu Negara dikatakan berhasil apabila mampu menciptakan pengetahuan baru. Seseorang yang memiliki literasi informasi akan mampu memilih informasi mana yang benar dan mana yang salah, sehingga tidak mudah saja percaya dengan informasi yang diperoleh. Literasi informasi juga bermanfaat sebagai sarana untuk memecahkan masalah dengan menggunakan informasi yang akurat, sebagai sebuah keterampilan dalam menyaring informasi, dan sebagai sarana untuk mencapai suatu tujuan baik itu tujuan pribadi, sosial dan pekerjaan.

Dalam bahan ajar yang disusun Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Tenaga Kependidikan (2010:15) Penerapan literasi informasi penting karena:

1. Literasi informasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan hidup pribadi, sosial, pekerjaan dan pendidikan.

2. Literasi informasi merupakan sarana untuk memecahkan masalah dengan memanfaatkan beragam sumber-sumber informasi sebagai hak asasi manusia untuk mejadi pembelajar seumur hidup.

3. Literasi informasi sebagai keterampilan menyaring informasi dalam kehidupan masyarakat berbasis informasi.

Menurut Association of College and Research Library (ACRL) setelah menguasai keterampilan literasi informasi individu akan bisa:

1. Menentukan batas informasi yang diperlukan.


(53)

3. Mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya dengan kritis.

4. Memadukan sejumlah informasi yang terpilih menjadi dasar pengetahuan seseorang.

5. Menggunakan informasi dengan efektif untuk mencapai tujuan tertentu.

6. Mengerti masalah ekonomi, hukum, dan soisal sehubungan dengan penggunaan informasi, serta mengakses dan menggunakan informasi secara etis dan legal (ACRL 2000:1).

Dengan demikian dapat dipahami bahwa literasi informasi memiliki manfaat yang beragam dalam kehidupan seorang individu dan dengan literasi informasi, seorang individu akan lebih memiliki referensi yang yang dapat membantu individu tersebut dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya serta membantu individu dalam proses pengambilan keputusan.

2.3 Tujuan Literasi Informasi

Literasi informasi merupakan kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki oleh seseorang terutama dalam dunia pendidikan tinggi. Saat ini seseorang dihadapkan dengan berbagai jenis informasi yang berkembang sangat pesat, tetapi belum tentu semua informasi yang ada dan diciptakan tersebut dapat dipercaya dan sesuai dengan kebutuhan para pencari informasi. Literasi informasi akan mempermudah seseorang untuk belajar secara mandiri dimana pun berada dan berinteraksi dengan berbagai informasi.

Literasi informasi sangat penting dalam dunia perguruan tinggi untuk mendukung pendidikan dan mengimplementasikan kurikulum berbasis kompentensi yang mengharuskan peserta didik untuk menemukan informasi bagi dirinya sendiri dan memanfaatkan berbagai sumber informasi. Dengan memiliki literasi informasi maka peserta didik akan mampu berfikir secara kritis dan logis. Tidak mudah percaya terhadap informasi yang diperoleh sehingga perlu dilakukan evaluasi sebelum informasi tersebut digunakan.


(54)

Menurut Doyle yang dikutip oleh Wijetunge (2005: 33) menyatakan bahwa dengan memiliki kemampuan literasi informasi maka seorang individu akan mampu:

1. Menentukan informasi yang akurat dan lengkap untuk menjadi dasar dalam pengambilan keputusan

2. Menentukan batasan informasi yang dibutuhkan 3. Mengidentifikasi sumber informasi yang potensial 4. Memformulasikan informasi

5. Mengembangkan strategi penelusuran

6. Mengakses sumber informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien 7. Mengevaluasi informasi

8. Mengorganisasikan informasi

9. Menggabungkan informasi menjadi dasar pengetahuan

10. Menggunakan informasi secara efektif untuk mencapai sebuah tujuan. Menurut UNESCO (2005: 1) literasi informasi menuntut seseorang untuk dapat menafsirkan informasi sebagai pengguna informasi dan menjadi penghasil informasi bagi dirinya sendiri. UNESCO juga menyatakan tujuan dari literasi informasi adalah:

1. Memampukan seseorang mengakses informasi sesuai profesi mereka 2. Memandu mereka dalam pengambilan keputusan

3. Seseorang lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan dan pendidikan mereka.

Literasi informasi dibutuhkan di era globalisasi informasi agar pengguna memiliki kemampuan untuk menggunakan informasi dan teknologi komunikasi dan aplikasinya untuk mengakses dan membuat informasi. Misalnya kemampuan dalam menggunakan alat penelusuran internet.

Berdasarkan tujuan yang diuraikan di atas, maka literasi informasi memiliki tujuan dalam membantu seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasinya baik untuk kebutuhan pribadi (pendidikan, kesehatan, pekerjaan) maupun lingkungan masyarakat.

2.4 Unsur-Unsur Literasi Informasi


(55)

literasi informasi, yaitu:

1. Literasi Perpustakaan (Library literacy). Literasi perpustakaan membantu seseorang menjadi pengguna mandiri perpustakaan dan mampu untuk menetapkan, menempatkan, mengambil dan menemukan kembali informasi dari perpustakaan.

2. Literasi Visual (Visual literacy), diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan gambar, termasuk kemampuan untuk berfikir, belajar dan menjelaskan istilah yang digambarkan. Visual Literacy dibedakan menjadi 3 yaitu

a.Pembelajaran visual (Visual learning): kemampuan dalam mengakuisisi dan mengkonstruksi pengetahuan yang merupakan hasil interaksi dengan fenomena visual.

b.Pemikiran visual (Visual thinking): kemampuan untuk mengorganisasikan citra mental pada hal-hal seputar bentuk, garis, warna, tekstur, dan komposisi.

c.Komunikasi visual (Visual communication): kemampuan menggunakan symbol visual untuk mengekspresikan gagasan dan menyampaikan makna.

3. Literasi Media (Media literacy), didefenisikan sebagai kemampuan untuk memperoleh, menganalisis dan menghasilkan informasi untuk hasil yang spesifik. Misalnya untuk masyarakat memerlukan keterampilan melek media agar mampu mensikapi keberadaan media dengan lebih kritis dan bijaksana.

4. Literasi Komputer (Computer literacy), Komputer merupakan alat yang dapat memfasilitasi dan memperluas kemampuan manusia dalam mempelajari dan memproses informasi. Contoh yang paling nyata adalah penggunaan computer secara luas dalam dunia pendidikan sekarang ini dapat dikatakan bahwa komputer telah menjadi bagian integral dari pendidikan. Competer literacy yaitu kemampuan untuk menciptakan dan memanipulasi dokumen dan data menggunakan perangkat lunak pengolah kata, pangkalan data dan sebagainya. Literasi computer juga dapat diartikan akrab dengan perangkat komputer dan mampu menciptakan dan memanipulasi dokumen, serta akrab dengan email dan internet.

5. Literasi Digital (Digital Literacy), yaitu suatu keahlian yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan perangkat digital. Mereka yang mampu mengejar dan menguasai perangkat-perangkat digital mutakhir dicitrakan sebagai penggenggam masa depan, dan sebaliknya yang tertinggal akan semakin sempit kesempatannya untuk meraih kemajuan. 6. Literasi Jaringan (Network literacy) adalah kemampuan untuk dapat mengakses, menempatkan dan menggunakan informasi dalam dunia berjejaring misalnya internet, pengguna harus menguasai keahlian ini. Menurut Eisenberg yang dikutip oleh Pattah (2014: 120) , karakteristik orang yang melek jaringan adalah:

1).Memiliki kesadaran akan luasnya pengguna jasa dan sumber informasi berjejaring.


(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kasih atas segala rahmat, kasih dan penyertaan-Nya yang telah diberikan kepada

penulis sehingga dapat menyelesikan penulisan skripsi dengan judul “Literasi Informasi Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.” Skripsi

ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya.

Penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa dan sebesar-besarnya kepada Ibu tercinta Roswitha Harefa, kakak Restin Christianti Harefa, adik Pinta I Harefa dan Luther Harefa atas segala doa, dukungan dan kasih sayang serta pengorbanan selama ini kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Ishak, S.S, M.Hum Selaku Ketua Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos., M.P. Selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu dan kesabaran untuk memberikan bimbingan, arahan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Himma Dewiyana, S.T, M.Hum., Selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu dan kesabaran untuk memberikan bimbingan, arahan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Jonner Hasugian, M.Si Selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

6. Bapak Ishak, S.S, M.Hum Selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini


(2)

menjadi lebih baik lagi.

7. Seluruh Bapak/Ibu staf pengajar Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah banyak memberikan ilmu dibidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi bagi penulis.

8. Ibu Dr. Irawaty A Kahar, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis semasa kuliah.

9. Kepada Staf Pegawai (Bang Yudi Purnomo) yang telah membantu dalam megurus surat-surat yang berhubungan dengan penyusunan skripsi.

10.Kepada Mahasiswa dan Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara yang menjadi tempat penelitian.

11.Kepada teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi angkatan 2013 yang telah memberikan semangat.

Akhir kata, penulis juga menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan ini. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya untuk ilmu pengetahuan, terima kasih.

Medan, April 2017 Penulis

Sejahtera Y Harefa 110709054


(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ..i

KATA PENGANTAR ... ..ii

DAFTAR ISI... ..iv

DAFTAR TABEL ... .vi

DAFTAR GAMBAR ... .vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Literasi Informasi ... 6

2.2 Manfaat Literasi Informasi ... 8

2.3 Tujuan Literasi Informasi ... 10

2.4 Unsur-Unsur Literasi Informasi... 11

2.5 Literasi Informasi dalam Pencapaian Pembelajaran Mahasiswa Magister ...14

2.6 Standar Literasi Informasi Model 8 Ws ... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ...22

3.2 Lokasi Penelitian ...22

3.3 Populasi dan Sampel ...22

3.3.1 Populasi ...22

3.3.2 Sampel ...23

3.4 Data dan Sumber Data ...24

3.5 Instrumen Penelitian ...24

3.6 Kisi-kisi Kuesioner ...24

3.7 Teknik Pengumpulan Data ...26

3.8 Analisis Data ...26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden ...28

4.2 Analisis Deskriptif ...28

4.2.1 Literasi Informasi Mahasiswa Magister Ilmu Hukum USU ...28

4.2.2 Kemampuan Mengidentifikasi Topik...28

4.2.3 Kemampuan Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah ...32

4.2.4 Kemampuan Menentukan Strategi Pencarian Informasi ...35

4.2.5 Kemampuan Menggunakan dan Mengevaluasi Informasi ...38

4.2.6 Kemampuan Menyatukan dan Mengolah Informasi ...41

4.2.7 Kemampuan Menciptakan Informasi/Pengetahuan ...43

4.2.8 Kemampuan Mengaplikasikan dan Mengkomunikasikan Informasi ...46


(4)

4.2.9 Kemampuan Menilai dan Mengevaluasi Hasil ...50 4.3 Rangkuman Analisis Data...53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...59 5.2 Saran ...60

DAFTAR PUSTAKA………..62 LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Kuesioner ...25

Tabel 4.1. Kemampuan Menentukan Strategi Identifikasi Topik ...29

Tabel 4.2. Kemampuan Menentukan Topik Informasi ...30

Tabel 4.3. Kemampuan Penentuan Hal yang Akan Dilakukan pada saat Mencari Jawaban Terhadap Kebutuhan Informasi………..31

Tabel 4.4. Kemampuan Menentukan Karakteristik Sumber Informasi ...32

Tabel 4.5. Kemampuan Menentukan Sumber Informasi Ilmiah ...33

Tabel 4.6. Kemampuan Menentukan Sumber Informasi ...34

Tabel 4.7. Kemampuan Menentukan Jumlah Penelusuran Terbanyak pada Pencarian Informasi ...35

Tabel 4.8. Kemampuan Menentukan Sumber Pencarian Informasi ...36

Tabel 4.9. Kemampuan Merumuskan Kata Kunci pada Pencarian Informasi ...37

Tabel 4.10. Kemampuan Evaluasi Subjek Dokumen ...38

Tabel 4.11. Kemampuan Evaluasi Informasi ...39

Tabel 4.12. Kemampuan Menilai Sumber Informasi ...40

Tabel 4.13. Kemampuan Meninjau Informasi ...41

Tabel 4.14. Kemampuan Mengolah Informasi ...42

Tabel 4.15. Kemampuan Mengolah Sumber Informasi ...43

Tabel 4.16. Kemampuan Memilih Pengetahuan/Informasi yang Baik ...44

Tabel 4.17. Kemampuan Menghasilkan Tulisan/Karya Ilmiah ...45

Tabel 4.18. Kemampuan Menentukan Kegunaan Sumber Informasi ...45

Tabel 4.19. Kemampuan Menentukan Kegiatan Mengkomunikasikan Informasi 47 Tabel 4.20. Kemampuan Menentukan Konsep Penggunaan Informasi ...48

Tabel 4.21. Kemampuan Mengkomunikasikan Informasi ...49

Tabel 4.22. Kemampuan Menilai Karakteristik Informasi ...50

Tabel 4.23. Kemampuan Menilai Hasil Informasi ...51

Tabel 4.24. Kemampuan Menilai Sumber Informasi ...52

Tabel 4.25. Persentase Tingkat Literasi Informasi berdasarkan Indikator Kemampuan ...55


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Model The 8 Ws ... 20 Gambar 4.1. Persentase Kemampuan Responden berdasarkan Indikator Literasi